Citizen Reporter

Makam Syekh Syamsuddin As Sumatrani di Melaka, Bukti Sejarah Keperkasaan Aceh

Di Kampung Ketek Melaka inilah terletak Makam Tokoh Ulama Agung Sufi Aceh yaitu ; Syekh Syamsuddin As Sumatrani, Indatu leluhur Aceh yang ahli sastra

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tarmizi Abdul Hamid (Cek Midi) di Makam Tokoh Ulama Agung Sufi Aceh, Syekh Syamsuddin As Sumatrani di Kampung Ketek, Melaka, Malaysia, Selasa (4/2/2020) 

Apabila Melaka ditakluki oleh Portugis pada tahun 1511, Acheh sering menyerang Portugis di Melaka. Tujuan serangan dilakukan adalah untuk mengembalikan Melaka kepada keadaan asal dan bebas dari jajahan takluk orang-orang Barat dan juga untuk menegakkan syiar Islam.

Dalam salah satu serangan yang dilakukan oleh Angkatan Tentera Acheh terhadap Portugis di Melaka, Syamsuddin Al - Sumatrani telah turut serta. Bersama-sama beliau iayalah Panglima-panglima Acheh termasuk Panglima Pidi Angkatan tentera Acheh gagal untuk menewaskan Portugis.

Syamsuddin Al-Sumatrani dikatakan tidak kembali bersama-sama angkatan perang Acheh. Beliau dan Panglima Pidi dipercayai telah terkorban jasad Panglima disemadikan di Puncak Gedung (Bukit China) dikenali sebagai keramat panjang manakala jasad Syamsuddin Al-Sumatrani disemadikan di Kampung Ketik, Melaka.

Rumah Dosen Unsyiah Diobrak-abrik Maling, Emas 97 Mayam Plus Cincin Berlian Hilang

Siapa yang tidak bangga membaca tulisan singkat tentang Syekh Syamsuddin As Sumatrany di prasasti kompleks makam Kampung Ketek terutama orang Aceh sendiri,.

Di sini bermakna penyerangan berkali kali oleh para mujahid dari Aceh untuk membebaskan rakyat Melaka dan Sultannya dari jajahan Portugis.

Makam Penasehat Perang Aceh ini sangat panjang dan dilapisi dengan keramik serta sangat bersih.

Di pagar dengan tembok khusus untuk Makam Syekh Sastrawan Sufi ini diantara makam-makam kecil lainnya yang juga diduga sebagai bala tentera Aceh.

Nama lengkap Ulama Sufi dari Pasee ini (Aceh Utara sekarang) Syekh Syamsuddin Ibnu Abdullah As -Sumatrany atau pada zaman beliau sering dipanggil Syamsuddin Pasai.

Beliau hidup di Aceh diantara Abad 16 sampai pada pertengahan Abad ke 17 Masehi, tepatnya pada masa Kerajaan Iskandar Muda (1607 - 1636) Masehi.

Cara Malaysia Gaet 27 Juta Wisatawan

Syekh Syamsuddin As-Sumatrani, karena ahli bidang ilmu pengetahuan dan diplomatik, beliau dipercaya oleh Sultan Iskandar Muda.

Beliau menduduki jabatan paling penting pada masa puncak keselarasan kegemilangan Aceh Darussalam.

Sebagai Syakh al-Islam Qadhi Malikul Adil atau mufti Kerajaan, penasehat perang, pakar diplomasi, pakar sastra, dan pakar ilmu tassawuf juga ulama paling pemberani saat Aceh mencapai puncak peradaban tinggi di masa Sultan Iskandar Muda,

Terutama dalam misi perang mengusir Portugis di Kota Melaka.

Efek kehadiran Portugis di Melaka, Aceh memberi respon terhadap kedudukan Portugis tersebut dengan melakukan ekspansi militer besar-besaran untuk menyerang Portugis di Melaka.

Dalam berbagai sumber sejarah mengatakan, tujuan penyerangan Portugis di Melaka ini semata-mata karena Kerajaan Aceh Darussalam pada saat itu dikhawatirkan akan terganggu pada bidang Konstelasi politik, ekonomi, budaya bahkan agama pada kawasan ini.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved