Curhat Guru Daerah Pedalaman: Saya Sudah Tua Pak, Dulu K2 tak Lulus. Mohon Disampaikan ke Menteri

Syech Fadhil mengaku akan menampung aspirasi dari sejumlah warga dan menyampaikannya ke jajaran kementerian setempat

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi, berfoto bersama warga, mualaf, dan siswa MIS Dusun Kala Wih Ilang, Desa Wih Ilang, Kecamatan Pegasing, di pedalaman Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (4/3/2020). Foto handover Serambinews.com 

Curhat Guru Daerah Pedalaman: Saya Sudah Tua Pak, Dulu K2 tak Lulus. Mohon Disampaikan ke Menteri

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Para guru di MIS Kala Wih Ilang serta mualaf di Dusun Kala Wih Ilang, Desa Wih Ilang, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, curhat kepada Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi.

Unek-unek ini disampaikan dalam pertemuan antara warga dan mualaf di Kala Wih Ilang dengan Syech Fadhil yang berlangsung di Meunasah Dusun, Rabu (4/3/2020.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah mualaf dari desa setempat. Sedangkan dalam rombongan Syech Fadhil turut dihadiri oleh perwakilan Kemenag Aceh, Tengah Teungku Hambali, Dr Abdiansyah dari unsur pimpinan pesantren, serta perwakilan organisasi kepemudaan.

“Kami berharap dibantu akses jalan menuju ke Kala Wih Ilang. Di sini pembangunan jalan terkendala izin dari kementerian karena melintasi hutan lindung,” kata Reje Wih Ilang, Suhermansyah.

Menurutnya, izin ini sudah diajukan ke kantor camat Pegasing dan dirinya berharap Syech Fadhil dapat membantu proses tersebut hingga ke kementerian.

“Selain itu juga akses kesehatan. Jauh dari Dusun Kala Wih Ilang ke desa,” ujarnya.

Mobil Rombongan Senator Syech Fadhil Terbalik di Pedalaman Aceh Tengah

Fadhil Rahmi Minta Kemendiknas Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah

Senator Asal Aceh, Fadhil Rahmi Bantu Biaya Hidup Balita Bocor Jantung Asal Simeulue Selama Berobat

Sementara itu, Sulastri, guru MIS Kala Wih Ilang, yang sempat viral di media social, curhat ke Syech Fadhil tentang statusnya yang masih non-PNS serta umur yang tak lagi bisa mengikuti lagi tes CPNS.

“Saya sudah tua pak. Dulu K2 tak lulus. Mohon disampaikan lah ke menteri,” harapnya.

Sedangkan Amalan Shalihan, penyuluh non-PNS, meminta Syech Fadhil serta rombongan yang datang ke Kala Wih Ilang agar dapat membantu tambahan tenaga pengajar untuk anak-anak mualaf di sana.

“Saya berharap ada tambahan tenaga sehingga paramualaf di sini tak bosan dengan saya-saya saja,” ujarnya.

Menyangkut hal ini, Syech Fadhil, mengaku akan menampung aspirasi dari sejumlah warga dan menyampaikannya ke jajaran kementerian setempat.

Dirinya berharap para guru di MIS Kala Wih Ilang tetap semangat dan terus membimbing para siswa.

VIDEO - Masker Mulai Mahal dan Langka, Driver Ojek Online Ini Pakai Masker Anti-Nuklir

VIDEO - Kisah Pasien Sembuh dari Virus Corona: Batuk dan Sesak Seakan Mau Mati

Musda Partai Golkar Aceh Berujung Aklamasi, Husin Banta Mundur, TM Nurlif Jadi Calon Tunggal

Sedangkan untuk harapan Amalan, Syech Fadhil langsung meminta Teungku Hambali, ketua IKAT Aceh Tengah yang juga bekerja di Kemenag Aceh untuk membantu.

TeungkuHambali sendiri mengaku siap berkoordinasi dengan Amalan Shalihan

Dapat beasiswa

Selain itu, para lulusan MIS Kala Wih Ilang juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Dayah Terpadu Maqamam Mahmuda, yang berlokasi di Bebesan, Aceh Tengah.

Beasiswa ini merupakan hasil komunikasi antara Sulastri, guru MIS Kala Wih Ilang dengan Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi.

Menurut Sulastri, ada enam siswa di kelas 6 MIS Kala Wih Ilang. Mereka adalah anak dari keluarga kurang mampu.

“Saya berharap mereka bisa mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan SMP sederajat,” ujar Sulastri.

Mendengar hal itu, Syech Fadhil langsung memanggil Dr Abdiansyah Linge.

Plt Gubernur Aceh Tunaikan Janji Beri Bonus untuk Pemain Persiraja, Segini Jumlahnya

Jelang Lawan Madura United, Pemain Persiraja Tingkatkan Ketahanan Fisik, Samir Ayass Diet Ketat

Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada Obrak Abrik Ladang Ganja 25 Hektare di Gayo Lues, Ini Lokasinya

“Ada 6 orang siswa kelas 6 yang bakal lulus. Bisa dibantu masukan ke dayah terpadu ana?” tanya Syech Fadhil.

Abdiansyah langsung mengangguk tanda setuju.

“Ya. Saya tampung di Maqamam Mahmuda. Mereka hanya perlu datang pakai baju saja. Selebihnya saya urus. Makan minum, saya urus,” ujarnya.

Mendengar hal ini, para guru dan siswa kelas 6 terlihat senang. Namun salah seorang siswa kemudian tertunduk lesu.

Belakangan baru diketahui jika siswa ini masih berstatus non muslim.

“Tapi pak, satu orang non muslim. Apakah tetap bisa ditampung?” tanya Sulastri.

“Kalau orang tuanya setuju, tetap saya tamping,” ujar Abdiansyah.

Terkait hal ini, Sulastri dan siswa tadi kemudian tersenyum.

“Saya pastikan orangtuanya pasti setuju,” ujar Sulastri.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved