Update Corona Aceh Besar

Warga Gue Gajah Protes Penutupan Jalan, Sempat Bersitegang, Ini Penegasan Muspika Darul Imarah

Pemasangan portal-portal di jalan masuk ke permukiman warga di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, mulai memunculkan protes dan gejolak dari warga

Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Protes tersebut muncul dari sejumlah warga Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang tidak terima Jalan Utama Al-Hikmah, ditutup mati dan dialihkan ke ruas jalan lainnya yang dinilai berputar-putar, yakni ke Jalan Pintu Air, desa setempat, Rabu (1/4/2020) siang 

Laporan Misran Asri | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Pemasangan portal-portal di jalan atau penutupan jalan masuk ke permukiman warga di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, mulai memunculkan protes dan gejolak dari warga setempat.

Pasalnya, sebagian akses jalan utama ditutup mati, sehingga kondisi tersebut dikhawatirkan menyulitkan warga dalam situasi emergency (darurat).

Kondisi emergency tersebut, misalnya bagi warga yang sakit dan butuh pertolongan cepat atau hal penting lainnya.

Protes tersebut muncul dari sejumlah warga Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar yang tidak terima Jalan Utama Al-Hikmah, ditutup mati dan dialihkan ke ruas jalan lainnya yang dinilai berputar-putar, yakni ke Jalan Pintu Air, desa setempat, Rabu (1/4/2020) siang.

Bahkan protes sejumlah warga itu pun sempat berlangsung tegang, sehingga mulai Camat Darul Imarah, Drs Syarifuddin dan Kapolsek Iptu Suriya SPdI serta anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa menyambangi lokasi dan menyejukkan suasana di sana.

Terkait Listrik Gratis 3 Bulan, PLN Tapaktuan Masih Tunggu Instruksi dari Pimpinan

"Tiga malam lalu, warga dari dua dusun, yakni Cok rangkang dan Zaimum, menggelar rapat.

Keputusannya, jalan utama boleh dipasang portal, tapi tidak ditutup mati dan akan dibuka kembali pukul 05.30 WIB, sesuai maklumat bersama Forkompimda Aceh yang memberlakukan jam malam, mulai pukul 20.30 WIB sampai 05.30 WIB," sebut seorang warga kepada Serambinews.com.

Namun, kenyataannya kesepakatan rapat tersebut justru berbeda penerapannya di lapangan, dimana Jalan Utama Al-Hikmah yang menjadi akses ribuan warga, ditutup mati dan dialihkan ke Jalan Pintu Air, untuk proses keluar masuk kendaraan.

Cegah Penyebaran Covid-19, Mapala Leuser Unsyiah dan BPBA Pasang Wastafel Portable di Tempat Publik

"Jalan Pintu Air itu, jangankan untuk selisih dua mobil, untuk selisih mobil dan sepeda motor saja ngak bisa dan salah satunya harus berhenti.

Bayangkan saja, kalau sesuatu terjadi, apa itu warga yang sakit dan perlu penangganan cepat atau bencana alam yang terjadi dan tidak pernah kita ketahui, sudah kalang kabut semua, karena jalan utama ditutup mati," ujar warga itu.

Sumber Serambinews.com yang minta tidak disebutkan namanya itu pun mengungkapkan bukan virus Corona (Covid-19) lagi yang dikhawatirkan menjangkiti warga.

Tapi, justrukonflik sosial di dalam masyarakat yang akan terjadi, bila hal itu tidak disikapi secara cepat oleh pemerintah daerah.

"Ada sebagai warga sudah suka-suka. Tadi, karena sudah ribut-ribut, akhirnya portal yang dipasang mati di jalan utama tersebut sudah dibuka paksa.

Itu pun setelah ada adu mulut antara warga yang protes dengan warga yang memasang portal tersebut," pungkas warga itu.

ODP di Abdya Bertambah Menjadi 3 Orang, Ini Jumlah Warga Pulang Kampung

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved