Kupi Beungoh

Berdagang Cara Rasulullah dan Kisah Sukses Abdurrahman Bin Auf, Beri Hadiah Atau Lebihkan Sedikit

Sahabat, berdagang sambil bersedekah tidak semata mata mencari keuntungan materil saja. Tetapi ada keberkahan dari Allah.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Asrizal H Asnawi, Anggota DPR Aceh. 

Kalau pedagang muslim ada untung, baru mereka berkewajiban membagi hasilnya. Yakinlah engkau wahai saudaraku Saad, hanya dengan cara ini kita bisa mengalahkan cara berdagang kaum Yahudi.”

Harga Minyak Dunia Melemah, Malaysia Jual BBM dengan Harga Murah, Pertamina Justru Ogah Turunkan

Di lain kesempatan, ada beberapa pedagang tempatan atau kaum Anshar menjumpai Rasulullah.

Mereka mengeluhkan keadaan perniagaan di kota Madinah kala itu.

“Ya Rasulullah, kami ini pedagang, tapi keuntungan perdagangan kami kalah lebih banyak dari pada kaum Yahudi. Padahal kami telah menggunakan caramu berdagang, saat pembeli belanja 1 kilogram, kami berikan cukup satu kilo, kalau mereka belanja 1 meter, ya kami juga berikan mereka 1 meter. Tidak sedikit pun kami mengurangi jumlahnya, seperti cara dagang yang engkau anjurkan.

Sementara mereka pedagang Yahudi, mereka mengurangi jumlah timbangan dan takarannya, sehingga keuntungan yang mereka dapatkan jauh lebih besar dari apa yang kami dapatkan ya Rasulullah”.

Rasulullah menjawab, jujur saja dalam berdagang itu tidak cukup wahai saudagar Anshar. Raihlah Ridha Allah dalam setiap perdaganganmu, maukah kalian aku ajarkan bagaimana cara meraih ridha Allah dalam berniaga?

Sontak saja para pedagang madinah menjawab.

“Tentu saja ya Rasulullah”.

Rasul pun bersabda.

“Mulai hari ini, lebihkan sedikit dari apa saja yang mereka belanja dari kalian. Selain menjadi bagian dari sedekah mencari berkah dan Ridha Allah, cara ini akan menjadi daya tarik tersendiri pembeli di sini untuk belanja ke kedai-kedai dan toko-toko milik kaum muslimin”.

Kisah Abu Ubaidah Bin Jarrah, Sahabat Nabi Pilih Syahid karena Wabah Demi Keselamatan Rakyat Syam

VIRAL, Kode 24434 Disebut sebagai Kunci Masuk Surga Umat Islam, Apa Artinya?

Tak butuh waktu lama, sejak kehadiran Rasulullah dengan Muhajirinnya, perdagangan Kota Madinah dikuasai oleh Kaum Muslimin.

Perbincangan perbincangan positif tentang belanja di kedai muslimin merebak secara luas.

Orang-orang di Madinah mulai beriklan dari mulut ke mulut.

Pembeli di kedai kedai kaum muslim semakin banyak.

Beberapa tahun kemudian, pasar Yahudi yang tadinya ramai, telah menjadi sepi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved