Luar Negeri

Tentara Myanmar Tembak Dua Desa Muslim di Kota Kyauktaw, Lima Orang Terluka

Seorang administrator di Desa Let Saung Kauk, U Maung Phyu mengatakan salah satu korban tertembak adalah seorang lulusan sarjana Islam.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
AP/Thein Zaw
Polisi Myanmar berpatroli di perbatasan antara Myanmar dan Banglades. Foto ini diambil pada Oktober 2016 di Maungdaw, Negara Bagian Rakhine, Myanmar. 

SERAMBINEWS.COM – Sebanyak lima warga sipil terluka setelah ditembak oleh tentara Pemerintah Myanmar di dua desa Muslim di Kota Kyauktaw, Negara Bagian Rakhine, Senin (11/5/2020) malam.

Dua wanita dan seorang remaja berusia 16 tahun berasal dari Desa Pike dan dua pria dari Desa Let Saung Kauk.

Kedua pria tersebut terluka parah setelah peluru artileri mendarat di desa mereka.

Seorang administrator di Desa Let Saung Kauk, U Maung Phyu mengatakan salah satu korban tertembak adalah seorang lulusan sarjana Islam.

“Seorang Mawlawi (sarjana agama Islam) dan seorang lagi guru sekolah. Keduanya terluka ketika peluru artileri menghantam desa kami sekitar pukul 5 malam pada hari Senin, ”Ujar Phyu, mengutip dari The Irrawaddy, Kamis (14/5/2020).

“Dua wanita dan seorang pria muda juga terluka di Desa Pike. Saya tidak melihat penembakan itu, tetapi penduduk desa mengatakan pasukan pemerintah melepaskan tembakan dari Jembatan Kissapanadi,” tambahnya.

Pria Ini Perlihatkan Trik Hipnotis Kucing Agar Tidur dan Bangun, Ada Netizen yang Sukses Meniru

DK PBB Bahas Pembantaian Tentara Myanmar di Rakhine

Myanmar Umumkan Kasus Positif COVID-19 untuk Pertama Kali

Menurut penduduk yang tinggal di dekat Jembatan Kissapanadi, tentara militer Myanmar menembakkan peluru artileri setelah terdengar sebuah ledakan ketika sebuah truk militer melewati jembatan itu.

Dua warga sipil dari Desa Let Saung Kauk terluka parah.

Mereka pertama kali di bawa menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan akhirnya mereka dirujuk ke Rumah Sakit Sittwe.

Kedua desa Muslim itu terletak di sebelah barat Sungai Kaladan.

Juru bicara militer Myanmar, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun mengklaim bahwa Tentara Arakan (AA) menyerang pasukan militer Myanmar dengan ranjau yang diledakkan jauh di dekat Jembatan Kissapanadi.

“Kejadian itu terjadi ketika mereka mengangkut pasokan medis untuk pencegahan COVID-19,” katanya.

Arab Saudi Akan Lockdown Penuh Selama Libur Idul Fitri, Pelanggar Didenda Hampir Rp 800 Juta

Anggota DPRA Kembali Surati Kemlu, Pertanyakan Nasib Nelayan Aceh di Thailand

Tun mengatakan tidak ada bentrokan di sekitar Kyauktaw pada hari Senin.

Desa Pike yang berada dekat dengan Jembatan Kissapanadi juga telah di tutup.

“Kami mengangkut pasokan medis COVID-19 ke Rumah Sakit Umum Kyauktaw dan Pagoda Kan Kyi Shin. Ketika pasukan medis dan keamanan kembali, AA menyerang mereka dengan dua ranjau yang diledakkan di sebelah barat jembatan, ”kata juru bicara militer itu.

Dia menambahkan bahwa tidak ada yang luka-luka akibat dari ledakan itu.

Brigadir Jenderal Zaw Min Tun tidak menanggapi tuduhan penembakan di wilayah sipil.

Jumat (8/5/2020) lalu, seorang guru sekolah dasar dan seorang gadis terluka ketika peluru artileri menghantam Desa Taung Bwe, yang juga di Kotapraja Kyauktaw.

Filipina Kewalahan, Virus Corona Diam di Rumah, Topan Vongfong Paksa Warga Mengungsi

Kapal Perang Iran Tenggelam Ditembak Rudal Teman Sendiri saat Latihan di Teluk Oman

Pada 3 April 2020, tiga warga sipil terluka dalam penembakan di sekitar Jembatan Kisspanadi, dekat pintu masuk ke Kyauktaw.

Pada tanggal 1 April 2020, lima warga sipil tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam penembakan dan penembakan itu terjadi di daerah perkotaan Kyauktaw.

Pada 3 Februari 2020, seorang wanita terbunuh dan tiga pria terluka ketika peluru artileri menghantam tempat tinggal mereka di Kyauktaw.

Pada 28 Desember tahun lalu, empat warga sipil terluka dalam pertempuran antara militer Myanmar dan AA di pintu masuk Kyauktaw.

Pada 6 Desember, seorang siswa kelas 3 meninggal dan seorang wanita Muslim terluka selama penembakan antara kedua belah pihak di kota Kyauktaw.

Bentrokan antara militer Myanmar dan AA di negara bagian Rakhine utara telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka sejak November 2018. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BACA JUGA BERITA POPULER

Kabar Gembira, Mudik Lokal Dibolehkan, Ini Aturan yang Wajib Ditaati Pemudik

9 Kelompok Setan atau Iblis dan Tugasnya Menggoda Manusia, Termasuk Abyad Si Panglima Setan

Dilempar dari Lantai 4, Bayi yang masih Bertali Pusat Ditemukan Selamat dan Sehat

5 Potret Sederhana Interior Rumah Nabi Muhammad SAW, Buat Sahabat Menangis

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved