VIRAL Hujan Es Berbentuk Virus Corona, Begini Pesan Bijak yang Diyakini Penduduk
Para warga Meksiko terkejut lantaran hujan es tersebut berbentuk seperti mahkota berduri yang menggambarkan Covid-19.
SERAMBINEWS.COM - Tengah viral hujan es batu berbentuk virus corona di Meksiko.
Setelah penampakkan asap hitam dari krematorium pembakar mayat korban Covid-19, kini warga Meksiko dihebohkan dengan bentuk hujan es yang tak biasa.
Melansir dari Daily Star, Selasa (19/5/2020), penduduk negara bagian Nuevo Leon, Meksiko Utara sedang diguyur hujan es berbentuk virus corona.
Para warga Meksiko terkejut lantaran hujan es tersebut berbentuk seperti mahkota berduri yang menggambarkan Covid-19.
Banyak dari warga yang lantas membagikan fenomena aneh tersebut di media sosialnya.
Mereka juga menyebut bahwa bentuknya mirip dengan virus corona.
• 2 Bulan Tutup Karena Corona, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Bakal Dibuka Lagi Setelah Idul Fitri
• Pemerintah Pusat Diminta Segera Realisasikan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Anak Laut Aceh Singkil
• Contoh Lengkap Naskah Khutbah Shalat Idul Fitri 1441 H di Rumah Sesuai Imbauan MUI

Hujan es di Meksiko yang berbentuk seperti virus corona (Daily Star)
Partikel-partikel virus corona memiliki julur-julur seperti ujung mahkota.
Dari situlah namanya, "corona" berarti mahkota dalam bahasa Latin.
Menurut ahli meteorologi dan konsultan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Jose Miguel Vinas, bentuk aneh dari hujan es sebenarnya sering terjadi dalam badai besar.
Miguel Vinas mengatakan kepada media lokal:
"Di dalam badai, batu es akan mulai terbentuk seperti bola kecil dan menumpuk lapisan es di atasnya.

• Sandiaga Uno Angkat Bicara soal Peta Politik di Pilpres 2024, Enggan Jawab Peluang Duet Prabowo-Puan
• Kronologi Santri Gorok Pengasuh Pesantren Saat Shalat, Pelaku Tak Senang Dinasihati
Daily Star, Julur-julur virus corona
"Selama badai yang sangat kuat ketika batu es sudah cukup besar, banyak dari mereka yang bertabrakan dan bersatu."
"Mereka saling menghancurkan dan menumbuk satu sama lain, membentuk paku es."