Berita Abdya
Abrasi Pantai Jilbab Susoh Abdya Semakin Parah, Ini Permintaan Ketua Komisi II DPR Aceh
Belasan rumah di Gampong Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (21/5/2020) rusak parah akibat dihantam gelombang
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Belasan rumah di Gampong Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (21/5/2020) rusak parah akibat dihantam gelombang pasang yang melanda kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Rusaknya belasan rumah warga dan sejumlah cafe di bibir Pantai Jilbab Susoh akibat abrasi ini, merupakan musibah terparah sepanjang sejarah.
Memang kawasan Pantai Jilbab ini, merupakan langganan abrasi.
Hampir, setiap tahunnya abrasi melanda kawasan ini, namun abrasi kali ini, sangatlah meresahkan warga dan terparah.

Belasan rumah warga berada di bibir Pantai Jilbab itu, kondisinya hancur, bahkan satu unit rumah rata dengan tanah.
• Seorang Pengelola Cafe Objek Wisata Tapak Tuan Tapa Tutup Parkir, Ini Alasannya dan Tanggapan Kadis
Sebagian warga kini mulai mengosongkan rumahnya, dan harus pasrah meninggalkan rumah mereka, dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Begitu juga peralatan dan barang berharga mereka, sudah mulai diungsikan ke tempat yang lebih aman dan rumah tetangga terdekat.
Sekdes Gampong Palak Kerambil, Ridwan Saputra meminta pemerintah serius menangangi persoalan abrasi Pantai Jilbab Susoh tersebut.
"Akibat abrasi ini, ada 38 KK yang terdampak dari abrasi ini," ujar Sekdes Gampong Palak Kerambil, Ridwan Saputra.
Penanganan jangka pendek, kata Ridwan, jetty yang dibangun di gampong setempat beberapa tahun silam, dinilai tidak bermanfaat, dan harus dibongkar.
Karena pembangunan jetty itu, dinilai sumber terjadinya abrasi di kawasan tersebut.
• Pria Ini Keluar Rumah Pakai Batok Tempurung Kelapa, Mengaku Tak Dapat Masker
"Kami meminta pemerintah harus serius, karena selama ini, penangannya hanya sifat darurat, tidak ada sifatnya jangka panjang. Atau rusak saja batu gajah yang sudah dibangun itu, karena itulah penyebabnya," ungkap Sekdes Gampong Palak Kerambil, Ridwan Saputra.
Ridwan mengaku persoalan ini, sudah pernah disampaikan ke anggota DPR Aceh dan Pimpinan DPR Aceh.
Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda penanganan dari pemerintah Aceh.
"Memang persoalan ini, membutuhkan anggaran yang besar, maka kami memimta pemerintah Aceh, harus membuka matanya untuk memberikan perhatian lebih terhadap warga Gampong Palak Kerambil ini, terlebih persoalan ini, sudah pernah disuarakan oleh Bang Irpannusir," sebutnya.
Menurutnya, jika tidak dibangun pemecah ombak atau breakwater, maka Gampong Palak Kerambil, akan menjadi kenangan dan seratusan rumah ini, akan rata dan menjadi lautan.
• Tembus 20.162 Kasus Covid-19 di Indonesia 21 Mei 2020, 4.838 Pasien Sembuh, 1.278 Orang Meninggal
"Maka kami mohon, Pak Gubernur, bisa memberikan perhatiannya untuk penanganan abrasi ini. Kasian warga kami pak, dulu setiap tahun, sekarang tiap bulan, warga kami harus mengungsi pak, mohon pak," pintanya dengan mata berkaca-kaca.
Minta Sekda Turun
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRA, Irpannusir SE SAg MIKom yang turun ke lokasi Pantai Jilbab, Kecamatan Susoh mengatakan, pembangunan breakwater di sepanjang Pantai Jilbab Kecamatan Susoh itu, telah diusulkan dalam APBA 2020.
"Persoalan ini sudah saya sampaikan kepada Pak Sekda Aceh untuk masuk APBA 2020, karena ini sifatnya darurat, sehingga harus dibangun segera," ujar ketua Komisi II DPRA, Irpannusir SE SAg MIKom kepada Serambinews.com, Kamis (21/5/2020) seusai meninjau abrasi Pantai Jilbab Susoh.
• Penyaluran BLT DD Bireuen Diperkirakan Selesai Sebelum Meugang Idul Fitri, Ini Realisasinya
Namun, mantan aktivis ini, tidak mengetahui, pasti apa penyebab pembangunan breakwater tersebut tak kunjung terealisasi, namun dalam rapat paripurna itu, Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes mengaku akan menangani segera abrasi Pantai Jilbab tersebut.
"Apakah pengalihan karena penanganan corona? Nanti saya cek lagi, tapi kepala BPBA sudah saya telpon, dan meminta, mereka menurunkan tim, melihat persoalan abrasi ini.
Saya juga minta Sekda Aceh dan Pak Plt Gubernur, bisa turun dan melihat langsung kondisi Pantai Jilbab ini," pintanya.
Bukan saja mengusulkan pada APBA, untuk penangan abrasi Pantai Jilbab itu, Irpannusir mengaku telah menyampaikan kepada kepala Balai Sumatera I di Lhung Bata, Banda Aceh untuk bisa dimasukkan dalam APBN.
"Intinya, saya akan berusaha semaksimal mungkin, agar pembangunan pemecah ombak atau Breakwater di Pantai Jilab ini, segera dibangunan.
Karena, jika tidak ditangani segera, akan mengancam ratusan permukiman penduduk lainnya," kata Politisi PAN ini.
• Parah, Warga Pesisir Kembang Tanjong Pidie Diterjang Pasang Purnama, Air Menerjang Masuk ke Rumah
Namun, Irpannusir mengaku, kondisi abrasi kali ini, sangatlah parah dibandingkan saat kunjungan resesnya pada akhir Desember 2019 lalu, yang turut didampingi Kapolres Abdya dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurutnya, abrasi saat dirinya reses pada akhir 2019, ombak pecah didekat rumah warga.
Namun kondisi saat ini, ombaknya sudah pecah di atas rumah warga, dan sudah ada belasan yang menjadi korban.
"Hari ini, kondisinya sudah memprihatikan, dan sudah memakan korban. Jadi apalagi yang ditunggu pemerintah, kalau tidak, maka palak satu Palak kerambil ini, akan hancur diterjang ombak," pungkasnya. (*)
• Pemerintah Revisi Jadwal Cuti Bersama, Pegawai BUMN dan PNS Masuk Kerja 22 Mei