Kerusuhan di Amerika Serikat
Gerai Louis Vuitton Ikut Dijarah, Perusuh Bawa Kabur Tas Senilai Rp 1,2 Miliar
Kerusuhan George Floyd di Oregon AS, gerai tas mewah Louis Vuitton dijarah para perusuh. Perusuh membawa kabur tas-tas berharga total 1,2 Miliar.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Kerusuhan rasial pecah di Amerika Serikat setelah pembunuhan sadis terhadap George Floyd oleh seorang petugas polisi Kaukasia yang bekerja di Minneapolis.
Beberapa dari aksi demonstrasi ini telah berubah menjadi sarang kekerasan.
Kerusuhan mulai menyebar di sejumlah kota ketika pemrotes bentrok dengan pihak berwenang.
Dalam aksi yang diawali demonstrasi, akhirnya menjalar ke penjarahan tempat usaha.
Hal itu membuat para pengusaha ikut kena getahnya.
Nah, salah satu video penjarahan yang viral, adalah penjarahan di butik tas mewah Louis Vuitton.
Para demonstran tampaknya juga melakukan penjarahan dalam memanfaatkan kekacauan yang terlihat selama kerusuhan ini untuk membobol sejumlah toko.
Dalam sebuah video yang baru-baru ini tengah viral di media sosial, penjarahan masuk ke butik Louis Vuitton di Portland, Oregon, AS.
• Teroris Domestik Kepung AS, Donald Trump Bersembunyi di Bawah Tanah Gedung Putih
• VIDEO - Siapa Sebenarnya George Floyd, Hingga Picu Demonstrasi di Amerika
• VIRAL Video Pasangan Remaja Ciuman Mesra di Pinggir Jalan, Polisi Langsung Telusuri Pelaku
Dilansiir dari World Of buzz, kejadian penjarahan ini terjadi di Portland, Oregon, Amerika Serikat.
Dalam video tersebut, terlihat etalase toko kaca dihancurkan oleh sekelompok orang sebelum terjadi kegilaan untuk menjarah stok apa pun yang tersedia di rak display toko.
Perusuh menjarah sejumlah tas berharga fantastis.
Video penjarahan itu pun kian meluas di media sosial twitter.
Seorang Reporter Breitbart News, John Binder, membahas harga-harga tas yang terekam video sempat dibawa kabur oleh perusuh dalam cuitannya di twitter
Ia memperkirakan, kerugian yang dialami Louis Vuittons dari penjarahan ini, mencapai Rp 1,2 miliar.
Ia pun sembari mengungkapkan harga eceran masing-masing barang.
• Ilhan Omar: Demo Kematian George Floyd Sah
• Viral DS Siti Nurhaliza Ikut Wipe It Down Challenge bersama Anak, Begini Reaksi Warganet
Mau tahu berapa harga tas Louis Vuitton yang dibawa lari perusuh?
Untuk setiap pecinta mode, Anda akan memperhatikan bahwa beberapa barang dagangan yang dijarah termasuk 'It-bags' saat ini dari koleksi Vuitton's termasuk:
Menurut John Binder, dalam foto di atas, perampok membawa lari dua tas merek City Streamer MM berwarna krim beige dan hitam, masing-masing tas seharga Rp. 15 juta
Selanjutnya, tampak rekaman seorang remaja mengambil sepasang tas lipat merek Pochette.
Yang pertama adalah Pochette Métis seharga Rp. 37 juta dengan tanda tangan monogram Louis Vuitton dengan lapisan emas.
Yang kedua adalah Pochette Grenelle yang berwarna biru laut seharga Rp. 35 juta lengkap dengan perangkat keras berwarna perak yang menghiasi tas tersebut.
Foto di atas terlihat seorang penjarah berbadan gemuk tengah mengambil tiga tas trendi merek Twist PM dengan warna kuning, merah, hitam, dan biru.
Tas itu seharga Rp. 56 juta.
Selanjutnya, Tas dengan merek Palm Springs MM lengkap dengan tanda tangan monogram Louis Vuitton dengan lapisan keras emas juga dijarah oleh seorang pria berbadan gemuk.
Tas itu dijual dengan harga Rp.15 juta.
Sementara itu, penjarah selanjutnnya tampak mengenakan hodie berwarna hitam, ia terlihat menjarah tas dengan merek Lock Me Tote PM putih, seharga Rp.15 juta.
Dia juga mengambil tas merek On The Go MM dalam monogram hitam seharga Rp. 49 juta dan Vavin BB senilai Rp. 35 juta lengkap dengan monogram timbul hitam dengan perangkat keras emas.
Tepat Hari ini, 1 Juni menandai hari keenam protes yang sedang berlangsung di Amerika Serikat atas pembunuhan George Floyd, sebuah gerakan yang sejak itu menyebar ke Inggris.
Kerusuhan rasial pecah di New York, akibat kematian seorang warga kulit hitam bernama George Floyd.
Dilansir dari Tribunnews Maker.com, Berikut Sosok George Floyd, Pria yang Dibunuh Polisi AS,
George Floyd merupakan seorang pria Afrika-Amerika, kini menjadi sorotan dunia setelah videonya viral di media sosial.
• Viral Karyawan Ini Buat Tingkah Aneh Saat Meeting Virtual, Pakai Filter Pel Lantai dan Lainnya
25 Mei 2020 lalu, Floyd meninggal karena kekerasan yang dilakukan petugas kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Lehernya diinjak dengan lutut oleh seorang petugas polisi selama kurang lebih tujuh menit saat melakukan penangkapan.
Saat itu, pihak kepolisian menangkap Floyd karena diduga terlibat kasus pemalsuan.
Tewasnya George Floyd ini kemudian menjadi sorotan dunia hingga membuat sederet figur publik angkat suara.
Muncul pula isu rasisme yang membuat banyak warga berdemo menyuarakan keadilan untuk orang-orang kulit hitam.
• Selebritis Hollywood Ikut Demo Kematian George Floyd
Sosok George Floyd
George Floyd. ia dikenal sebagai sosok yang penyayang dan baik di mata teman dan keluarganya.
Floyd bekerja di sebuah restoran dan punya reputasi sebagai orang yang selalu membantu siapapun yang kesulitan.
"Mengetahui kakakku adalah untuk mencintai saudaraku," kata Philonise Floyd, adik laki-lakinya, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/5/2020).
• Istri Sah Bongkar Isi Chat WhatsApp Pelakor PNS Puskesmas di HP Suami, Lakukan Ini Agar Tak Ketahuan
"Dia 'raksasa lembut', dia tidak menyakiti siapa pun," ujarnya.
Floyd yang merupakan penduduk asli Houston, tumbuh dan besar di sana dan lulus dari Sekolah Menengah Jack Yates tempat ia bermain sepakbola.
Dia pindah ke Minnesota untuk bekerja dan mengendarai truk, menurut teman dan mantan pemain NBA, Stephen Jackson.
"Dia tahu dia harus pindah untuk menjadi yang terbaik," tulis Jackson di Instagram.
"Perbedaan antara saya dan kawan adalah saya memiliki lebih banyak peluang daripada dia," tulis Jackson, yang memenangkan kejuaraan bersama San Antonio Spurs pada 2003 silam.
Floyd bekerja di divisi keamanan di Conga Latin Bistro Minneapolis selama lima tahun.
"Dia dicintai oleh semua karyawan dan pelanggan saya," kata Jovanni Thunstrom, bos Floyd.
"Saya melihat video itu dan mengatakan itu bukan Floyd, tetapi kemudian terkejut. Itu Floyd. Dan saat itulah saya tersadar, itu sangat memukul saya," kata Thunstrom.
Dia bercerita bahwa Floyd sering membantunya membersihkan bar setelah tutup.
Di matanya, Floyd adalah sosok yang mencintai orang-orang 'terbuang' yang sedang dalam keadaan terpuruk.
"Kami berdoa setiap kali makan, kami berdoa jika kami mengalami kesulitan, kami berdoa jika kami bersenang-senang," kenang Thunstrom. (Serambinews.com/Firdha Ustin)