Seniman Berkarya

Djamal Sharief, Sekali Pergi Sekali Pulang  

Salah seorang aktor penting Aceh, Djamal Sharief, berharap pandemi Covid-19 segera berlalu. Corona telah "memenjarakan manusia" di rumah masing...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Djamal Sharief, dalam salah satu aksi panggungnya di Banda Aceh. 

"Saya dan teman-teman tetap berlatih di Studiklub Pekerja Teater Aceh (SPARTA) untuk persiapan pentas berikutnya," katanya tentang kegiatan selama pandemi. Djamal beruntung, ia mendapat peran dalam iklan virus corona produksi Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh-Sumut.  Iklan itu berjudul "Ta'eun" atau wabah.

Sebagai aktor, Djamal Sharief telah memperlihatkan kemampuan panggungnya di berbagai nasakah teater yang dimainkan di Aceh dan luar Aceh, salah satunya "Aktor Terbaik dalam Lomba Drama Pendek Teater Mandiri Jakarta tahun 2018," di Jakarta. Jurinya, tokoh teater Indonesia, Putu Wijaya.

Prestasi lain ia raih sebagai Lima Terbaik Lomba Puisi Pertunjukan “Derap Oktober” antarmahasiswa se-Sumatera tahun 1998 diadakan oleh Universitas Andalas Padang; Juara Favorit Lomba Puisi Pertunjukan se-Sumatera yang diadakan  Komunitas Seni Intro Payakumbuh Tahun 1999; Juara 1 Lomba Baca Puisi Piala Maja oleh Dewan Kesenian banda Aceh tahun 2006-2007; Juara 1 Lomba Baca Puisi Piala Rektor diadakan oleh UKM Teater Nol Unsyiah Banda Aceh Tahun 2009 dan lain-lain.

Karya panggung yang dimainkan Djamal diantaranya monolog karyanya “Akulah Mantee” di  kegiatan Piasan Seni Taman Sari Banda Aceh, serta monolog “Rimba”  di Khanduri Seni Taman Budaya Aceh, juga karyanya sendiri.

Bersama Teater Alam ikut lomba drama pendek (Drapen) di Jakarta, serta pertunjukan "Menunggu Godot" bersama SPARTA Tahun 2017 di Taman Budaya Aceh, serta pertunjukan baca puisi di makam Teuku Umar Meulaboh.  

Djamal  juga sering didaulat sebagai juri lomba seni, salah satunya Lomba Baca Puisi Sejarah  diadakan oleh BPNB Aceh-Sumut. Djamal juga Pamong Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2012 – 2015 dan Pegiat Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2020.

Ia juga mahir menulis puisi. Karyanya terhimpun dalam “Kumpulan Puisi Kopi 1550 mdpl” dan antologi puisi bersama “Pasi Karam” diterbitkan Dewan Kesenian Aceh Barat. "Sebagai seniman, kita tidak bisa diam," ujar Djamal menutup percakapan.(*)

Diduga Lakukan Illegal Mining, Polres Pidie Amankan Enam Lelaki Bersama Beko

Klaim Semua Klub Sepakat Kompetisi Dilanjutkan, Berikut Pernyataan Plt Sekjen PSSI

Viral Sales Dihukum Makan Cacing Karena Tidak Capai Target Penjualan, Ada Dibungkus Dengan Tisu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved