Kembali Berulah, KKB Papua Tembak & Mutilasi Warga Sipil, Padahal Korban Hanya Seorang Petani Biasa
Tak hanya dibunuh, tubuhnya yang membujur kaku itupun juga tega dimutilasi oleh anggota KKB pimpinan Goliat Tabuni
SERAMBINEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memang sering kali bikin onar.
Bahkan mereka tak segan menembak atau membunuh warga sipil yang dianggap oleh mereka sebagai ancaman.
Kali ini anggota KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni pun kembali berulah lagi.
Bahkan kelompok yang mengusung bendera bintang kejora itu tega tembak dan mutilasi seorang petani belum lama ini.
YS, adalah seorang petani yang menjadi korban kekejaman anggota KKB.
Tak hanya dibunuh, tubuhnya yang membujur kaku itupun juga tega dimutilasi oleh anggota KKB pimpinan Goliat Tabuni.
Nama Goliat Tabuni memang seakan menjadi momok bukan hanya oleh pasukan Gabungan TNI-Polri tetapi kini juga mengancam warga sipil.
Sosok sentral dalam serangan penyanderaan di Mapenduma dibawah pimpinan KKB Kelik Kwalik itu menjadi incara pasukan gabungan sejak lama.
• Filipina Tidak Izinkan Anak ke Sekolah Sebelum Vaksin Covid-19 Ditemukan
• Terlalu Banyak Minum Teh Susu, Gadis Ini Diserang Berbagai Penyakit Hingga Koma 5 Hari
• Dipicu Izin Pergi Bermain di Tengah Pandemi Corona, Seorang Ayah Bakar Anaknya hingga Tewas
Kelompok pemberontak ini kerap resahkan warga sipil lantaran membuat onar.
Melansir dari GridHot.ID, bahkan kelompok yang dipimpin Goliat Tabuni ini mengancam akan melukai warga sipil.
Hal itu mereka lakukan dengan alasan warga asli Papua tersebut pro dengan TNI-Polri.
Bahkan menurut mereka, warga sipil yang mereka habisi adalah mata-mata TNI-Polri.
Menurut mereka, bila ada orang asli Bumi Cendrawasih yang mereka bunuh artinya orang tersebut sebagai mata-mata TNI-Polri yang bisa membahayakan mereka.
Goliat Tabuni juga pernah mengatakan bahwa mata-mata TNI-Polri banyak yang menyamar menjadi warga sipil biasa.
Seperti halnya, Guru, Tenaga Medis, PNS, Pedagang, Tukang Ojek, Sopir Angkutan, Pendeta, Majelis Gereja, Tukang Bangunan, hingga Jurnalis.