Berita Bisnis
Sektor Bisnis di Aceh Masih Lesu, Pengusaha Hotel Perkirakan Kemungkinan Pulih Tahun 2021
Ada beberapa hotel sudah buka kembali, antara lain Hotel Kriyad, Hotel Medan, Hotel Parapat, Hotel Wisata, Hotel Permata Hati, dan lainnya.
Penulis: Herianto | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Ir Iskandar Syukri mengatakan, meskipun pemerintah Aceh sudah memberlakukan new normal pada 5 Juni lalu, namun sektor bisnis belum bergerak sepenuhnya. Karyawan yang dirumahkan pun belum dipekerjakan kembali seperti sediakala.
"Kalaupun ada perusahan yang kembali memperkerjakan karyawannya yang pernah dirumahkan adalah perusahan perhotelan, travel udara, jasa pengiriman barang dan perdagangan, yang pada awal Juni ini, mereka sudah mulai beroperasi kembali," kata Iskandar Syukri kepada Serambinews.com, Jumat (19/6/2020), ketika dimintai penjelasannya terkait berapa banyak perusahaan yang sudah kembali memperkerjakan karyawan yang pernah dirumahkan pada pertengahan Maret 2020.
Iskandar mengatakan, pihaknya belum melakukan pendataan ke kabupaten/kota terkait berapa perusahaan yang sudah aktif dan kembali memperkerjakan karyawannya yang pernah dirumahkan dua bulan lalu.
• Kilas Balik Tangis Soekarno, Hotel Atjeh Dibangun Abdullah Hotel Atjeh
• Bak Tempat Nyoe Geupeudong Hotel Atjeh, Teumpat Singgahan Presiden Soekarno
• Pengakuan Suami Istri Bagikan Nasi Bungkus Berisi Uang Jutaan Rupiah, Bersedekah Meski Bisnis Lesu
Namun begitu, katanya, untuk wilayah kota Banda Aceh dan Aceh Besar, pihaknya sudah melakukan pemantauan, terutama terhadap sektor usaha perhotelan, travel udara, jasa pengiriman, transportasi, dan perdagangan. Sedangkan untuk usaha industri dan pertambangan belum dilakukan pemantauan, karena usaha itu banyak berada di luar Kota Banda Aceh.
Untuk sektor usaha perhotelan, sebut Iskandar, ada beberapa hotel sudah buka kembali, antara lain Hotel Kriyad, Hotel Medan, Hotel Parapat, Hotel Wisata, Hotel Permata Hati, dan lainnya.
Begitu juga dengan perusahaan jasa pengiriman barang. Sebagian besar sudah kembali membuka usahanya dan menerima kiriman barang ke luar Aceh.
• Jelang New Normal, IGI Aceh Gelar Webinar Persiapan Pembelajaran Daring, Luring dan Blended Learning
• Masuki Fase New Normal, 21 Juni Posko Covid-19 Perbatasan di Nagan Raya Ditutup
• Wisata Bahari Ujong Batee di Era ‘New Normal’
Sejumlah perusahaan eksportir perikanan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja Lampulo, kata Iskandar, mulai kembali mengekspor ikan tuna segar dan cakalangnya via pesawat udara dengan volume 500-1.000 kg per bulan.
Pemilik Hotel Grand Permata Hati dr Marzuki yang dimintai penjelasannya terkait usaha perhotelan mengatakan, sebagian besar hotel sudah buka kembali.
Namun, jumlah karyawan yang dipekerjakan disesuaikan dengan jumlah tamu yang masuk harian ke hotel. "Sekarang ini kamar yang terisi baru dua sampai tiga kamar per hari," ujar Marzuki.
• Sempat Terpuruk Akibat Pandemi Corona, Bisnis Ikan di Aceh Singkil Kembali Normal
Ia mengatakan, usaha perhotelan baru akan pulih tahun depan, setelah anggaran tahun 2021 disahkan DPRA dan DPRK. Marzuki memperkirakan, usaha perhotelan sampai akhir tahun masih tetap lesu.
Alasannya, anggaran pelatihan untuk berbagai kegiatan pertemuan, pelatihan, diklat, yang ada di SKPA sudah dialihkan untuk anggaran penanganan covid-19.
“Kalaupun ada kegiatan anggaran pelatihan, hanya untuk bidang kesehatan pendukung pencegahan covid-19 dan jumlah pesertanya pun sangat terbatas,” kata dia.(*)