Viral Medsos

Viral, Seorang Ayah Memeluk Anaknya yang Sudah Meninggal Setelah Diduga Ditolak Pihak Rumah Sakit

Video itu menunjukkan Anuj, bocah laki-laki berusia satu tahun meninggal dalam pelukan ayahnya setelah ditolak dari rumah sakit.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
TWITTER/@alok_pandey
Tangkap layar sebuah video yang menunjukkan Anuj, bocah laki-laki berusia satu tahun meninggal dalam pelukan ayahnya setelah ditolak dari rumah sakit pemerintah tempat mereka membawa anaknya. 

Akibat hal ini, Deddy Corbuzier pun akhirnya mengundang Achmad Yurianto selaku juru bicara Pemerintah terkait kasus virus corona di Indonesia.

Melalui kanal YouTube pribadi Deddy Corbuzier pada Selasa (17/3/2020), jubir Presiden ini akhirnya angkat bicara. 

Pasien Virus Corona Arab Saudi Bertambah Jadi 61.465 Orang, Dari Total 194.225 Orang

UPDATE Covid-19 Indonesia 01 Juli 2020: Rekor 1.385 Kasus Baru, Total 57.770 Kasus, 25.595 Sembuh

"Kita menyadari betul bahwa rumah sakit-rumah sakit, dia menjaga citranya dengan jangan sampai kebawa orang bahwa 'saya merawat orang Covid-19'.

Kalau ketahuan nanti pasien yang lain enggak mau datang," ujar Achmad Yurianto.

Pernyataan Yuri tersebut seakan menyentak Deddy Corbuzier selaku masyarakat.

Yuri menyebut rumah sakit kini sudah beralih fungsi sebagai bisnis.

"This is business (Ini bisnis). Kalau begitu selamat datang di Indonesia," tambahnya.

Jubir Presiden ini pun mengaku masih banyak rumah sakit yang menolak kasus virus corona (Covid-19).

"Artinya dia (rumah sakit) tidak mau tahu agar orang-orang tidak tahu kalau ada pasien terkena Covid-19," ujar Deddy Corbuzier.

Korban Meninggal Covid-19 Lebih dari 500.000, WHO Sebut Pandemi Virus Corona Tidak Akan Berakhir

Israel Sedang Menghadapi Gelombang Kedua Kasus Virus Corona

Menanggapi hal tersebut, tak sedikit masyarakat yang mengkambinghitamkan dan merasa dibohongi oleh pemerintah.

"Saya tidak melihat dalam perspektif bohong ya, mengatur kebenaran menurut saya. Paling tidak secara moril, saya tidak merasakan saya berbohong. Cuma saya harus atur informasi," tutur Yuri.

Hal ini diakibatkan karena masyarakat Indonesia belum siap menerima informasi lengkap terkait virus corona dari pemerintah.

"Tidak semua berita baik membawa dampak baik. Meskipun pada suatu saat berita jelek membawa dampak jelek kan?" kataya.

Terlepas dari itu, jawaban jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19 seakan membuat masyarakat tersentak. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved