Luar Negeri
Malang Benar Yaman, Dari Perang Berujung Kelaparan dan Anak-anak Kekurangan Gizi Akut
Anak-anak di Yaman, negeri termiskin di dunia Arab terus mengalami nasib tragis. Perang berkepanjangan tak juga berakhir seusai kelompok Houthi

SERAMBINEWS.COM, SANAA - Anak-anak di Yaman, negeri termiskin di dunia Arab terus mengalami nasib tragis.
Perang berkepanjangan tak juga berakhir seusai kelompok Houthi dukungan Iran menguasai wilayah utara, termasuk Ibu Kota Sanaa.
Kondisi makin parah, seusai koalisi pimpinan Arab Saudi ikut berperang di Yaman, sehingga terbelah menjadi dua wilayah.
Dilansir AFP, Rabu (8/7/2020), satu wilayah dikuasai pemerintahan yang diakui internasional dan Arab Saudi.
Satu lagi dikuasai milisi Houthi dukungan Iran.
Upaya Arab Saudi menumpas Houhti belum juga berhasil, walau ribuan gempuran telah digencarkan.
Dilaporkan, Yaman mulai mengalami kekurangan bantuan dalam 18 bulan terakhir ini.
Khususnya sejak merebaknya pandemi virus Corona baru, Covid-19.
Kondisi itu membuat Yaman sekali lagi di ambang kelaparan.
Dengan sebagian besar bergantung pada bantuan, pandemi virus Corona yang mengamuk tidak lagi terkendali.
Anak-anak yaman tak terhitung lagi jumlahnya yang menghadapi kelaparan,
Kepala Koordinasi Bantuan PBB, Lise Grande mengatakan jutaan keluarga yang rentan dapat dengan cepat beralih dari mampu bertahan menjadi jatuh miskin.

Dikatakan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hanya mengumpulkan sekitar setengah dari 2,41 miliar dolar AS yang diperlukan untuk Yaman pada konferensi donor Juni 2020.
Konferensi digelar oleh Arab Saudi, yang memimpin koalisi mendukung pemerintah yang diakui secara internasional terhadap pemberontak Houthi yang menguasai sebagian besar utara.
• Yaman jadi Negara Paling Terdampak Covid-19, Ini 5 Alasannya
• Yaman Diambang Kelaparan: “Maaf, Makanan Anda Harus Dibagi Dua”
• Saudi Berubah Haluan, Dari Pemimpin Bombardir Yaman, Jadi Pemimpin Bantuan Kemanusiaan ke Yaman
Yaman sudah dicekam krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan puluhan ribu orang terbunuh.