Kebakaran di Teupin Mane
Keluarga Miskin Korban Kebakaran Teupin Mane Tinggal di Tenda
Tenda darurat tempat mereka tinggal kini dibangun di atas tanah bekas lokasi rumah yang terbakar.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Ferizal Hasan | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Marwan Sulaiman (41), bersama istrinya Rinawati (34) serta dua putrinya, Nabila (9) dan Izzatul Nafisa (4), kini terpaksa tinggal dibawah tenda darurat.
Pasalnya, rumah berkontruksi papan milik warga miskin di Dusun Paya Santewan, Desa Juli Teupin Mane, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh tersebut, rata dengan tanah setelah hangus terbakar pada Sabtu (11/7/2020) subuh.
Tidak ada barang yang dapat diselamat, kecuali pakaian di badan mereka, satu kipas angin dan satu tabung gas elpiji tiga kilogram.
Sedangkan seluruh isi rumah, baik perabotan maupun surat-surat berharga, seperti Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, rapor sekolah anak dan surat-surat berharga lainnya, menjadi abu.
Pantauan Serambinews.com, Minggu (12/7/2020) sore Marwan bersama istri dan dia putrinya yang masih bocah dan balita, tampak duduk dibawah tenda darurat yang dibangun oleh Badan Penangguangan Bencaba Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Bireuen.
Tenda darurat berwarna biru bertuliskan BNPB itu, dibangun diatas tanah bekas lokasi rumah yang terbakar.
Di dalam tenda darurat tersebut, hanya terdapat terpal, tikar, serta bantal seadanya.
Selain itu, hanya ada beberapa pakaian bantuan keluarga dan warga sekitar, serta sedikit sembako berupa mie instan lainnya, terlihat dalam tenda.
Sementara di depan tenda darurat tersebut, terdapat satu tenda milik desa yang dibangun oleh warga setempat.
Marwan didampingi istri dan anak-anaknya kepada Serambinews.com mengatakan, sudah dua malam ini ia bersama keluarganya terpaksa tidur di terpal dibawah tenda darurat.
"Kami sudah dua malam tidur dibawah tenda seadanya, kalau hujan deras kami harus pindah ke rumah tetangga, takut air hujan masuk ke tenda," kata Marwan.
Marwan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh diperkebunan dan buruh bongkar muat pasir di desanya itu, sangat mengharapkan bantuan dan uluran tangan pemerintah atau donatur untuk membangun rumah bantuan layak huni kepada keluarganya.
"Kami sangat sedih, apalagi anak perempuan pertama kami sudah mulai masuk sekolah," ujar Marwan penuh harap.
• Suami Curi Ginjal Istri dan Menjualnya ke Bandar, Untuk Tutupi Utang Mas Kawin Bini Rp 42 Juta
• Dua Pangkalan Militer AS di Jepang Lockdown, 62 Marinir AS Positif Virus Corona
• Toyota Lanjutkan Produksi di Seluruh Dunia Secara Bertahap, Seusai Ditutup Sejak Februari 2020
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, satu unit rumah kontruksi kayu beratap daun rumbia di Dusun Paya Sentewan, Desa Teupin Mane, Juli, Bireuen, Aceh terbakar.
Rumah ini milik Marwan Sulaiman (41) yang habis terbakar rata dengan tanah terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, Sabtu (11/07/2020).
Sumber api yang menyebabkan keluarga Marwan kehilangan tempat tinggal diduga akibat konslet listrik arus pendek dari atap rumahnya.
Dua pemadam kebarakab dikerahkan ke lokasi, tidak ada korban jiwa.
Suami istri dan dua anak selamat saat peristiwa itu. Namun semua harta benda habis terbakar.
Saat kejadian, Marwan bersama istrinya Rinawati (34) dan anaknya Nabila (9) dan Izzatun Nafisa (4) sedang tertidur.
"Kami tahu kebakaran saat putri saya Nabila terkejut jatuh api di kakinya, namun ia tidak terbakar, lalu membangunkan kami semuanya dan berusaha lari menyelamatkan diri keluar rumah," kata Marwan.
Dengan cepat Marwan berserta isi rumah ludes dilalap sijago merah.(*)
• Amankan Sawah dari Tangan Jahil, Petani Pasang Poster Bintang Film Dewasa di Orang-orangan Sawah
• Distrik Kehidupan Malam Tokyo Siap Bantu Pasien Virus Corona, Ini Jumlahnya
• Seribuan Santri Gelar Zikir di Pantai Ajak Pengunjung Patuhi Syariat Islam