Nelayan Aceh Dipulangkan, Nova Iriansyah: Sekolah Dulu, Jadilah Nelayan Modern
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sambut kedatangan enam nelayan Aceh yang masih di bawah umur di Mes Aceh Jakarta, Jumat (17/7/2020)...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sambut kedatangan enam nelayan Aceh yang masih di bawah umur di Mes Aceh Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Nelayan belia ini dipulangkan dari Thailand ke Jakarta Kamis (16/7/2020) dengan pesawat Garuda.
Pemerintah Aceh selanjutnya memulangkan remaja-remaja ini ke Aceh pada Sabtu (18/7/2020) dengan pesawat udara.
Keenam nelayan Aceh remaja itu ditangkap oleh pemerintah otiritas Thailand bersama 51 anak buah kapal (ABK) kapal nelayan Aceh lainnya, KM Tuah Sultan, KM Perkasa Mahera dan KM Vothus, karena memasuki perairan Thailand tanpa izin pada pada 20 Januari 2020, 8 Maret 2020, dan 10 Maret 2020 lalu.
Mereka adalah Mawardi (16) asal kampung Mata Bunga, Desa Sejatera, Aceh Timur, Iqbal (16) asal Kampung Leugeu Baru, Desa Melati, Perurlak, Aceh Timur, Abdul (16) asal Kampung Payah Pengat, Desa Dama Pulau.
Kemudian, M Israkil Kasta (17) asal Pulo Blang Mang, Hamdan (17) asal Puedawa Rayeuk dan Mustafa (17) yang berasal dari Idi Cut.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah merasa bersyukur bahwa keenam nelayan belia ini kemudian dipulangkan ke Tanah Air.
Nova mengingatkan agar peristiwa penangkapan oleh otoritas Thailand dijadikan pengalaman berharga.
• Bertambah Lima Lagi, Warga Positif Corona di Aceh Capai 145 Orang
• Aceh Singkil dan Subulussalam Dapat Bantuan Media Penyimpan Spesimen Covid-19 dari Balitbangkes Aceh
• Warga Sultan Daulat Harap Penegerian SMA 8, Siap Hibahkan Lahan 5 Hektare
"Kita bersyukur kepada Allah SWT, karena sudah diperbolehkan pulang oleh Pemerintah Thailand. Insya Allah besok (Sabtu) kalian akan dipulangkan ke Aceh," kata Nova kepada enam anak remaja itu.
Nova juga menghormati proses hukum Pemerintah Thailand yang menjalankan aturannya sesuai dengan peraturan yang ada di negaranya dan juga hukum internasional.
"Yang jelas apa yang dialami, semuanya harus jadi pengalaman. Apa kesalahan yang kita lakukan, dan kita tidak boleh marah atau protes. Karena Kalau mereka masuk ke perairan kita, maka hal yangg sama kita lakukan, begitulah hukumnya," kata Nova.
Untuk itu, Plt Gubernur Aceh meminta mereka mengambil hikmah di balik semua kejadian itu. Dan harus bersyukur kepada Allah SWT, karena sudah diberikan kesehatan.
Nova berharap, agar nantinya saat tiba di kampung halaman masing-masing, anak-anak itu tetap melanjutkan sekolahnya.
Menurutnya, dengan mereka melanjutkan pendidikan, kelak bisa jadi nelayan yang lebih moderen, berdasarkan ilmu yang dipelajari di sekolahnya.
"Yang terpenting, pertama kalau masih sekolah, lanjutkan sekolah dulu atau belajar ngaji di dayah. Saran saya lanjutkan pendidikan dulu, kelak akan menjadi nelayan modern," kata Nova.
Nova mengatakan tidak ada yang salah dengan pekerjaan nelayan.
Sebab dengan adanya pekerjaan tersebut, maka kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi.
Nova mengatakan, apabila nanti keenam nelayan di bawah umur tersebut tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah, bisa menghubungi bupatinya.
"Atau nanti saya yang akan hubungi bupatinya. Walaupun sebenarnya harus ada perhatian khusus dari bupati untuk sekolah. Kalian sabar dulu, sekolah dulu. Nanti bisa pilih sekolah di SMK Perikanan, atau kalau sudah dewasa jadi pengusaha ikan," katanya.
Saat ini, keenam anak tersebut ditampung di Rumah Singgah Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, sebelum dipulangkan ke Aceh.(*)
• Kisah Nelayan Aceh Ditangkap di Thailand: Mustafa Jera, Baru Pertama Ikut Melaut Langsung Ditangkap
• 12 Kios Ilegal di Terminal Sigli, Wabup Pidie: Segera Ditertibkan, Tidak Boleh Serobot Tanah Negara
• Bocah Ini Dicabuli Kakeknya Selama 4 Tahun, Korban Bercerita Setelah Kakek Stroke