Luar Negeri
Memprihatinkan! Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Hampir Ambruk, Suami Sudah Meninggal Tertimpa Batu
Suami Rokiah telah meninggal dunia pada tahun 2000, suaminya meninggal dunia akibat tertimpa batu besar ketika sedang mencari besi tua untuk dijual.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Suami Rokiah telah meninggal dunia pada tahun 2000, suaminya meninggal dunia akibat tertimpa batu besar ketika sedang mencari besi tua untuk dijual.
SERAMBINEWS.COM - Seorang ibu bersama kedua anaknya harus tinggal di rumah tidak layak huni di Kota Bharu, Malaysia, bahkan rumah itu hampir ambruk.
Melansir dari Sinar Harian, Jumat (24/7/2020), perempuan ini mengalami depresi atau meroyan (sakit setelah melahirkan) setelah anak pertamanya lahir 24 tahun yang lalu.
Sehingga menyebabkan kehidupan ibu beserta dua anak ini tidak lagi terurus, sampai tinggal di tempat penuh dengan sampah - sampah dan terbelengkalai.
Lebih memilukan keluarga ini tinggal di tempat tidak layak huni, hanya menunggu tempat tersebut ambruk karena sudah tidak layak untuk ditempati.
Nama perempuan yang tinggal di rumah tidak layak huni ini, yaitu Rokiah Ab Kadir yang berusia 60 tahun.
• Mengenal Sosok Muazzin dan Imam yang akan Memimpin Shalat Jumat Perdana di Hagia Sophia
• Tujuh Kecamatan di Pidie Jaya Kembali Kembangkan Komoditi Jagung
• Sedang Viral, Ini Resep & Cara Membuat Kue Klepon: dari Klepon Ubi, Klepon Oreo hingga Klepon Urban

Suami Rokiah telah meninggal dunia sejak 20 tahun lalu tepatnya pada tahun 2000, suaminya meninggal dunia akibat ditimpa batu besar ketika sedang mencari besi tua untuk dijual.
Rokiah berkata, dia melahirkan anak perempuan pertama secara cesar atau bedah pada tahun 1994 dan kemudian anak kedua berkelamin laki-laki setahun setelah itu.
"Suami saya sudah meninggal dunia dan anak sulung dijaga oleh bibinya di Gua Musang, kedua anak saya hanya bersekolah sampai kelas enam, karena mereka malas," tuturnya seperti pada Sinar Harian dikutip Serambinews.
"Anak laki-laki tinggal bersama saya di rumah yang hampir roboh ini, kalau hujan basah karena bocor, airnya masuk ke dalam rumah, saya sangat berharap mendapat rumah baru yang layak," pintanya.
Selain tidak layak huni, rumah yang saat ini dihuni tidak memiliki ruang dapur.
Selama ini ia memasak menggunakan kayu bakar, ia sering mengalami cidera karena papan lantai di rumahnya sudah rapuh sehingga ia sering jatuh.
• Tak Bisa Ditunda, Pasien Covid-19 Ini Tetap Langsungkan Pernikahan, Tamu Undangan Pakai APD
• Viral Bayi Kembar Main TikTok Bersama Ibu, Warganet Sebut Menggemaskan
"Saya masak nasi, masak nasi seadaanya, kadang-kadang hanya pakai ikan kaleng, sampai berbau tidak sedap tapi tetap dimakan, anak saudara dan tetangga-tetangga juga sering membagikan makanan," ucapnya.
Dari sisi lain, anak keponakan Rokiah yang bernama Che Jah Che Hussin, berusia 55 tahun mengatakan, prihatin dengan penyakit yang dialami Rokiah setelah melahirkan.
Apalagi kehidupan Rokiah semakin tidak terurus dengan keadaan rumah yang dihuninya saat ini penuh dengan sampah-sampah.
Selain itu rumahnya sudah sangat tua, bahkan terlihat hampir ambruk.
"Dulu sebelum terkena meroyan (sakit sesudah melahirkan) dia bisa berbicara dengan baik, kalau sekarang harus mendengar dengan baik, kadang kalau kita tidak paham apa yang diucapnya, ia marah," ujarnya.
“Keluarga menerima bantuan dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) masing-masing RM250.
Hanya sekarang rumah mereka sudah terlalu tua dan bisa runtuh kapan saja.
Mereka butuh bantuan untuk memperbaiki rumah atau menggantinya dengan yang baru," tutupnya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Video Viral, Ajari Anaknya Teknik Menggocek Bola Sambil Pakai Sarung, Pria Jatuh dan Nyaris Cedera
• Video Viral Seorang Pria di Malaysia Menyeret Kucing Sambil Diikat Leher
• Viral, Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Dipukul Hingga Jatuh dan Patah Hidung