Ini Nasihat Ulama Kharismatik Aceh Waled Marhaban Bakongan Menyambut Idul Adha 1441 H

Waled Marhaban Bakongan adalah Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Muna yang juga Anggota MPU Aceh Komisi Fatwa dan Wakil Ketua Tuha Peut Wali Nanggroe.

Laporan Syamsul Azman | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, ACEH SELATAN - Ulama kharismatik Aceh, Waled Marhaban Bakongan, memberikan nasihat menyambut Idul Adha 1441 dalam suasana Covid-19.

Seperti diketahui, Waled Marhaban Bakongan adalah Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Muna yang juga Anggota MPU Aceh Komisi Fatwa dan Wakil Ketua Tuha Peut Wali Nanggroe.  

Adapun nasihat itu disampaikan Waled Marhaban ketika diwawancarai Serambinews di kediamannya Pondok Pesantren Raudhatul Muna, Bakongan, Aceh Selatan, Kamis (30/7/2020) . 

Waled mengingatkan masyarakat untuk tetap mengikuti protokoler kesehatan sesuai anjuran pemerintah, termasuk saat merayakan Idul Adha 1441 Hijriah. 

Waled Marhaban menyadari Idul Adha 1441 H tahun ini memang sangat jauh berbeda dibanding Idul Adha tahun sebelumnya.

Waled mengatakan virus Corona ini adalah ujian Allah yang barang kali karena kesadaran manusia untuk beribadah sudah rendah.

“Allah SWT mencoba kita dengan bermacam-macam, di antara lain akhir ini kesadaran manusia sudah sangat rendah dengan ibadah maka Allah SWT mencoba kita dengan Covid-19,” kata Waled Marhaban. 

• Ini Profil Ghufran, Pemuda Subulussalam yang Akan Jadi Imam Idul Adha di Masjid Oman Banda Aceh

• Tgk Ahmad Syihabuddin Khatib Idul Adha di Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya

• Sambut Idul Adha, Khafi Official Rilis Single Hari Mulia

Waled juga mengingatkan umat Islam khususnya masyarakat Aceh untuk tidak menganggap sepele cobaan ini atau dalam bahasa Aceh dikenal menganggap 'yeh', padahal di Aceh sendiri pasien positif Covid-19 juga semakin meningkat setiap hari. 

"Belum lagi di Amerika, Italia, dan India yang jumlah korbannya lebih banyak tiap hari akibat Covid-19," kata Waled Marhaban mengingatkan. 

Waled pun memberikan saran dan pandangan mengenai Covid-19 ini.

“Jadi menurut saya, sebaiknya bagi kita orang Aceh untuk meningkatkan ibadah dan doa serta membacakan qunut nazilah.

Kemudian memperbanyak sedekah sesuai kemampuan kita, anak yatim juga 'inong bale' (janda yang sudah berumur) juga fakir miskin, kita bantu.