Update Corona di Abdya
Kecuali IGD dan RIK, Layanan RSU TP Abdya Minta Ditutup Sementara, 12 Tenaga Medis Positif Covid-19
Kecuali ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Ruang Isolasi Khusus (RIK) Covid-19, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSU TP)
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Kecuali ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Ruang Isolasi Khusus (RIK) Covid-19, pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSU TP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), diminta untuk ditutup atau dihentikan sementara.
Sebab, ‘Rumah Sakit Korea’ berlokasi di Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh, itu dinilai sudah menjadi ‘klaster’ penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sejak 20 Juli lalu, Dinkes Abdya sudah mengirim sekitar 116 sampel swab (enam kali pengiriman, sebagian besar sampel swab tenaga medis) untuk diperiksa dengan metoda RT PCR di Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh.
Hasil pemeriksaan sampel swab PCR di Laboratorium Balitbangkes Aceh diterima Dinkes Abdya sejak 23 Juli hingga Jumat (31/7/2020), sebanyak 17 sampel dinyatakan positif terpapar Covid-19. Tapi, banyak juga sampel swab berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan negatif.
Dari 17 sampel swab dinyatakan positif Corona, 12 orang diantaranya merupakan tenaga medis RSU TP, termasuk satu orang tenaga dokter spesialis. Sedangkan 5 orang positif Covid-19 lainnya adalah pasien, tapi 1 pasien diantaranya sudah meninggal dunia dalam perjalanan rujukan ke RSUZA Banda Aceh pada 21 Juli lalu, sebelum keluar hasil pemeriksaan swab.
• Garda Revolusi Iran Luncurkan Rudal dari Bawah Tanah, Pertama di Dunia
• Ular Kobra Masuk ke Celana Jeans Saat Tidur, Pria Ini Berdiri Selama Tujuh Jam Agar Tak Tergigit
Hasil pemeriksaan 17 sampel swab yang terkonfirmasi positif Corona secara tibia-tiba tentu membuat tersentak para medis pada RSU TP Abdya. Terlebih lagi masih ada puluhan sampel swab masih dalam proses pemeriksaan di Laboratorium Balitbangkes Aceh, khususnya sampel swab pengiriman ke 4, 5 dan 6.
Kepada Serambinews.com, Jumat, tadi, beberapa tenaga medis setempat mengaku gelisah karena tenaga medis yang dinyatakan positif Corona melonjak drastis.
“Kami sangat setuju, jika pelayanan kesehatan (di RSU TP) dihentikan sementara, kecuali pelayanan di IGD dan RIK Covid-19), kata salah seorang perawat yang mengaku semakin cemas.
Khusus tenaga medis yang tetap bekerja di IGD dan RIK tetap dibuka, namun tenaga medis di ruangan tersebut agar dilarang pulang ke rumah, tapi diisolasi di tempat tertentu.
Tenaga medis khawatir bahwa rumah sakit pelat merah itu menjadi ‘klaster’ penyebaran Corona. Jika terus dibuka, maka tenaga medis yang bertugas di rumah sakit akan membawa pulang virus menular tersebut. Kalau bisa dipertimbangkan rumah sakit tersebut ditutup sementara, tenaga medis setempat bersedia diisolasi di tempat lain.
Keterangan diperoleh dari paramedis setempat, pasca ditemukan pasien postif Covid-19, termasuk tenaga medis berdampak kurang maksimal pelayanan kesehatan di RSU TP.
• Jepang Siap Bikin Sistem Pertahanan Baru untuk Tangkis Rudal Korea Utara
• Kala Pengungsi Rohingya Larut dalam Kesedihan Sambut Idul Adha di BLK Lhokseumawe, Begini Suasananya
Penyebabnya, jumlah tenaga medis sudah terbatas karena sebagian diantara mereka menjalani isolasi di rumah setelah kontak erat dengan pasien positif Corona sebelum keluar hasil pemeriksaan swab.
Salah seorang Anggota DPRK Abdya, Julinardi mengatakan ada baiknya pelayananan kesehatan di RSU TP ditutup sementara, kecuali IGD dan RIK. Karena tanaga medis yang dinyatakan positif Corona yang melonjak secara tiba-tiba sehingga dengan kebijakan menutup pelayanan sementara bisa mencegah penyebaran Corona.
Jika ditutup, maka segera dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan. Setelah dibuka kembali, maka harus diterapkan protokol kesehatan secara benar-benar ketat terhadap seluruh pengunjung dan petugas medis.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Jumat siang menjelaskan, jumlah keseluruhan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab RT PCR di laboratorium Balitbangkes mencapai 17 orang, tidak termasuk 1 pasien positif asal Kecamatan Manggeng yang dinyatakan sembuh sejak 29 April 2020.
Dari 17 orang positif Corona, 12 diantaranya merupakan tenaga medis pada RSU TP, 5 orang positif Corona lainnya adalah pasien, tapi satu diantaranya sudah meninggal dunia dalam perjalanan rujukan menuju RSUZA Banda Aceh.
Safliati menjelaskan, 17 orang positif terpapar Covid-19 merupakan hasil pememeriksaan swab RT PCR di Laboratorium Balitbangkes Aceh, diterima tanggal 23 dan 29 Juli, dan terakhir diterima, Jumat (31/7/2020), hari ini.
“Hari ini (Jumat) kita terima 18 sampel hasil pemeriksaan swab dari Balitbangkes, 14 orang dinyatakan positif Corona,” kata Safliati juga menjabat Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya.
• Shalat Idul Adha di Masjid Hagia Sophia, Petugas Bagikan Sajadah, Masker, dan Air Minum untuk Jamaah
“Dalam 14 orang dinyatakan positif yang kita terima hasilnya hari ini, terdiri dari 11 orang tenaga medis, 3 pasien dan 1 kasus baru. Diantara 3 pasien tersebut, 2 orang swab kedua hasilnya tetap positif,” kata Safliati.
Adapun, 14 orang yang positif itu, tiga orang dari Kecamatan Kuala Batee yaitu, inisial MI (44), NM (29), YD (32).
Tiga orang dari Kecamatan Susoh yaitu, inisial SR (34), ER (36), dan VY (27). Khusus VY (27) merupakan hasil swab kedua masih tetap positif. Tiga orang dari kecamatan Blangpidie yaitu, inisial EMP (27), UM (39), L (37).
Selain itu, dua orang dari Kecamatan Manggeng yaitu, inisial ES (22) dan YR (39).
Satu dari Kecamatan Setia yaitu ES (31), satu orang dari Kecamatan Tangan-Tangan yaitu, inisial D (35), dan satu lagi dari Babahrot yaitu inisial ML (40). Khusus ML merupakan hasil swab kedua tetap positif.
Sebelumnya, 23 dan 29 Juli, Dinkes Abdya menerima lima sampel swab yang dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil pemeriksaan di Laboratorium Balitbangkes Aceh.
Dari lima terkonfirmasi positif Covid-19 itu, 1 orang meninggal dunia sebelum keluar hasil uji swab, yaitu alm Mar (63), warga salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil.
Empat terkonfirmasi positif lainnya, 3 orang hingga sekarang masih dirawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) Covid-19 RSU TP, yaitu yaitu VY (27), warga salah satu desa Kecamatan Susoh dan dan ML (40), warga salah satu desa Kecamatan Babahrot.
Dan, DS (40), juga warga salah satu desa Kecamatan Susoh. DS yang terkonfirmasi positif Corona berdasarkan hasil uji swab ini merupakan dokter spesialis pada RSU TP Abdya.
Satu positif lainnya adalah MS (55), warga salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil, diisolasi di rumah kediamannya di salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil.
• Viral Momen Lucu Pria Bawa Siput Merasakan Kecepatan, Warganet Sebut Pengalaman Tak Terlupakan
Perempuan MS merupakan istri dari almarhum Mar, pasien yang meninggal dunia dalam perjalanan rujukan menuju RSUZA Banda Aceh, 21 Juli 2020 lalu.
“Jumlah keseluruhan yang terkonfirmasi Covid-19 di Abdya mencapai 17 orang, dengan rincian 12 tenaga medis, 4 pasien dirawat dan 1 meninggal dunia,” ungkap Kepala Dinkes Abdya, itu.
Sebenarnya total kasus positif Corona di Abdya mencapai 18 orang. Rapi 1 orang diantaranya, As (46), Ibu Rumah Tangga (IRT) di salah satu desa Kecamatan Manggeng, dinyatakan sembuh atau bebas dari kasus positif Covid-19 sejak 29 April lalu.
Kemungkinan Ditutup Sementara
Tentang permintaan ditutup sementara pelayanan kesehatan di RSU TP Abdya, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, Safliati mengatakan kemungkinan itu tatap ada.
Namun, kemungkinan itu harus disampaikan laporan lengkap kepada Bupati Abdya, juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanangan Covid-19 Abdya.
“Kita laporkan kepada Bupati, update data terakhir, kemung-kemungkinan yang bisa terjadi serta tindak lanjut yang dapat dilakukan,” kata Kepala Dinkes Abdya, itu.
Tindakan cepat yang dilakukan sekarang ini adalah berkoordinasi dengan Direktur RSU TP Abdya bahwa tenaga medis yang sudah diambil swab jumlahnya hampir ratusan orang agar diisolasi atau tidak dibolehkan pulang ke rumah, karena dikhawatirkan terjadi kontak dengan anggota keluarga.
Sedangkan bagi yang sudah terkonfirmasi positif Corona harus menjalani perawatan secara khusus. Mengingat ruang rawatan di RIK RSU TP sangat terbatas, hanya empat tidur, maka bisa dipergunakan ruangan kosong di RSU TP sebagai tempat rawatan pasien positif Covid-19.(*)
• 5 Fakta Djoko Tjandra, Dirikan Grup Mulia, Buron Sejak 2009 hingga Ditangkap Polisi di Malaysia
• Tinjau Ruang IGD Sementara, Mursil Sarankan Tenda Dilengkapi Kipas Angin
• Kasus Covid-19 Meningkat, BPBD Aceh Tamiang Disinfeksi Fasilitas Publik