Warga Subulussalam Positif Covid 19
BREAKING NEWS - Warga Subulussalam yang Positif Covid-19 Berstatus Mahasiswa di Banda Aceh
Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 ini merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Banda Aceh, dan ber-KTP Kota Subulussalam.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Teka-teki adanya warga asal Kota Subulussalam yang positif Covid-19 mulai terkuak.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Subulussalam, Baginda Nasution dalam keterangan persnya kepada Serambinews.com, Sabtu (1/8/2020) mengaku jika tim gugus sudah menggelar rapat.
Menurut Baginda, hasil rapat mereka diperoleh informasi jika pasien yang dinyatakan positif Covid-19 merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Banda Aceh.
Dikatakan, mahasiswa tersebut berasal dari Kota Subulussalam atau ber Kartu Tanda Penduduk (KTP) Subulussalam.
Namun, kata Baginda, dalam sebulan terakhir mahasiswa ini berada di Banda Aceh. Informasi lainnya, jangkitan covid-19 terhadap warga asal Subulussalam itu setelah rekan se-kosnya positif virus terkait.
“Tadi kami rapat dan diperoleh informasi memang ada warga asal Subulussalam yang positif tapi dia tertular dari orang yang positif covid-19,” ujar Baginda
Dikatakan, sebelumnya ada warga asal daerah lain dinyatakan positif corona. Lalu, tim medis menelusuri siapa saja rekan yang pernah kontak dengan pasien terkait. Nah, disebutkanlah rekannya yang merupakan warga Kota Subulussalam.
Kemudian, lanjut Baginda, tim medis melakukan rapid test dan swab terhadap warga asal Subulussalam ini dan diperoleh hasilnya positif.
“Jadi, dia terjangkit dari rekan satu tempat tinggal yang sebelumnya positif covid-19,” terang Baginda
Intinya, warga Subulussalam yang positif Covid-19 sudah beberapa minggu berada di Banda Aceh sehingga dipastikan virus tersebut bukan dari daerah ini.
Meski demikian, Baginda menyatakan akan memberikan informasi yang akurat lagi setelah koordinasi dengan provinsi.
Sebelumnya diberitakan informasi adanya warga asal domisili Kota Subulussalam yang terjangkit Covid-19 hingga kini masih menjadi teka-teki.
Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam yang dikonfirmasi Serambinews.com, melalui Juru Bicara Baginda Nasution Sabtu (1/8/2020) mengaku belum mendapat data valid.
Selain Gugus Tugas Covid-19, instansi lainnya seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam juga memastikan tidak ada pasien terindikasi covid-19 yang dirujuk ke Banda Aceh.
Lantaran itu, adanya kabar warga asal Kota Subulussalam terjangkit sebagaimana pernyataan Kadinkes Aceh di media ini memicu kebingungan di tengah masyarakat termasuk pemerintah setempat.
Pasalnya, pihak Dinas Kesehatan Aceh dikabarkan tidak memberikan informasi atau salinan data soal warga asal Kota Subulussalam yang dinyatakan terjangkit covid-19.
“Kalau yang kita rujuk biasa ada dikasih hasilnya, paling enggak dikonfirmasi dari provinsi tapi ini memang enggak ada,” ujar Munawaroh, Kadinkes Kota Subulussalam kepada Serambinews.com.
• Info Adanya Warga Subulussalam Positif Covid-19 Masih Simpang Siur
• Pemko Subulussalam Minta Dinkes Aceh Transparan Terkait Data Pasien Covid-19
• Lecehkan Pasien Corona, Modus Petugas Lab Lakukan Tes Swab Covid-19 Melalui Alat Vital Wanita
• Anak dari Pasien Reaktif Covid-19 di Aceh Jaya Negatif Setelah Pulang Dari Pulau Jawa
Di sisi lain munculnya kabar warga asal Kota Subulussalam yang terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil SWAB memicu keresahan masyarakat Kota Sada Kata itu.
Apalagi, jangankan masyarakat pihak pemerintah maupun Gugus Tugas Covid-19 yang menangani masalah ini juga kebingungan memberikan jawaban.
Beberapa masyarakat mulai resah termasuk beberapa warga asal luar daerah. Sejumlah warga menghubungi Serambinews.com mengenai kebenaran kabar warga Subulussalam terjangkit covid-19.
Sementara Direktur Rumah Sakit Umum H Daerah Zainul Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Dr dr. Azharuddin Sp. OT K-Spine FICS yang dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (31/7/2020) malam mengaku tidak update soal info terkait sama sekali.
Dia pun menyarankan agar wartawan menanyakan langsung kepada dr Hanif, Kepala Dinas Kesehatan Aceh.
Ini karena semua hasil SWAB menurut dr Azharuddin diserahkn paling duluan ke Dinas Kesehatan Aceh.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif yang dikonfirmasi Serambi beberapa saat setelah berkomunikasi dengan Direktur RSUDZA dr Azharuddin hingga kini belum memberikan jawaban.
Serambinews.com mencoba menanyakan informasi warga asal Subulussalam tersebut lantaran kini ada kebingunan di tengah masyarakat maupun pemerintah dan tim gugus.
Sebagaimana berita sebelumnya, masyarakat hingga Pemerintah Kota Subulussalam hingga kini kebingungan terkait informasi adanya warga setempat yang positif covid-19.
Kabar warga asal Kota Subulussalam yang dinyatakan positif covid-19 tersebut berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif di Banda Aceh, Kamis (30/7/2020) lalu.
Semua pemangku kebijakan atau instansi terkait yang ditanyai Serambinews.com belum dapat memberikan penjelasan lantaran juga bingung dengan data yang dipublish tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Munawaroh yang dikonfirmasi Serambinews.com Jumat (31/7/2020) tengah malam mengaku belum mendapat konfirmasi dari Tim Gugus Aceh maupun Dinks Aceh.
Munawaroh mengaku jika dalam sebulan terakhir tidak ada pasien PDP dari Subulussalam yang dirujuk ke Banda Aceh.
Biasanya, kata Munawaroh, jika ada pasien yang dirujuk maka hasil swabnya dikirim ke daerah atau paling tidak dikonfirmasi.
“Kalau yang kita rujuk biasa ada dikasih hasilnya, paling enggak dikonfirmasi dari provinsi tapi ini memang enggak ada,” ujar Munawaroh
Kendati demikian, Munawaroh mengaku adanya kabar jika pasien positif covid-19 yang dipublis merupakan asal Subulussalam sudah lama menetap di Banda Aceh.
Munawaroh mengaku sudah menanyakan langsung ke Kadinkes Aceh dr Hanif terkait pasien covid-19 yang kabarnya dari Subulussalam.
Namun, kata Munawaroh, sejauh ini pertanyaan via pesan whatsapp tersebut belum direspon sang kadis.
Sama halnya Kadinkes Subulussaam, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam dr Dewi Sartika Pinem juga menyatakan tidak ada pasien rujukan dari mereka.
Pihak RSUD Subulussalam kata dr Dewi masih menunggu informasi dari Provinsi Aceh terkait pasien yang dikabarkan covid-19 merupakan warga Subulussalam.
Dr Dewi memastikan pihaknya belakangan ini belum ada merujuk pasien reaktif atau PDP ke Banda Aceh.
Jika ada pasien rujukan sejatinya kata Dewi akan dikonfirmasi hasil swabnya dari RSUZA atau tim gugus.
Sementara masyarakat Kota Subulussalam kaget atas informasi adanya warga di daerah ini yang dinyatakan positif covid-19 sebagaimana diberitakan dua hari lalu.
• Tradisi Idul Adha di Berbagai Negara, Ada yang Sama Semaraknya dengan Idul Fitri
• Sempat Dipuji, Virus Corona di Vietnam Kini Memburuk, Kasus Meninggal dan Terinfeksi Melonjak
• Sering Amalkan Surah Yusuf dan Maryam, Bayi dari Pasangan Ini Lahir dengan Telinga Lafaz Allah
• VIDEO - Shalat Hari Raya Idul Adha di Hagia Sophia
Sementara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui juru bicara, Baginda Nasution, Sabtu (1/8/2020) mengaku belum mendapatkan data terkait.
Baginda sendiri sempat menanyakan data pasien yang dinyatakan positif covid-19 sebagaimana disampaikan dalam rilis Kadinkes Aceh dr. Hanif tersebut.
“Kira-kira siapa warga Subulussalam yang positif itu ya, karena kami sendiri belum tau,” kata Baginda
Pun demikian, Baginda yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Subulussalam menyatakan akan menelusuri ke tim gugus setempat.
Sejauh ini, berdasarkan hasil komunikasi dengan sejumlah dinas terkait baik Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit Umum Daerah Subulussalam belum diperoleh adanya pasien covid-19.
Sebelumnya diberitakan di media ini, Kamis (30/7/2020), tambahan kasus Covid-19 di Aceh meningkat lebih tajam lagi dibanding kemarin.
Dalam sehari, 74 orang yang terkonfirmasi positif corona. Ini rekor tertinggi di Aceh sejak medio Maret lalu.
Sehari sebelumnya jangkitan virus corona di Aceh "hanya" 45 kasus. Sebelumnya lagi pernah 27 kasus (pada 15 Juli), 22 kasus (28 Juli), dan 13 kasus dalam satu hari tiga pekan lalu.
Informasi tentang bertambahnya jumlah kasus Covid-19 tersebut diperoleh Serambinews.com dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif di Banda Aceh, Kamis siang
Menurut Hanif, 50 dari 74 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan swab berbasis real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Sedangkan 24 orang lagi diketahui positif Covid-19 dari hasil uji swab di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Hanif mengakui, ini rekor tertinggi angka positif Covid-19 di Aceh sejak medio Maret lalu.
Berdasarkan tempat domisilinya, para pasien baru itu terbanyak bermukim di Banda Aceh 37 orang, Bener Meriah sebelas, Aceh Tamiang tujuh, Aceh Besar enam, Aceh Tenggara tiga, Lhokseumawe, Pidie, dan Kota Langsa masing-masing dua orang.
Kemudian, Aceh Tengah dan Kota Subulussalam sama-sama satu kasus.
Selain itu, warga dari luar daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh hari ini tercatat dua kasus.
Bertambahnya sebanyak 74 pasien Covid-19 di Aceh hari ini merupakan rekor tertinggi di Aceh dalam setengah tahun terakhir.(*)