Update Corona di Subulussalam
Pemko Subulussalam Minta Dinkes Aceh Transparan Terkait Data Pasien Covid-19
Amrin meminta Gugus Tugas maupun Dinas Kesehatan menelusuri siapa warga asal Subulussalam yang dinyatakan positif covid-19.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota Subulussalam mendesak Dinas Kesehatan Aceh transparan soal informasi warga asal daerah ini yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdako Subulussalam, M Amrin Cibro, S.Sos kepada Serambinews.com, Sabtu (1/8/2020) terkait berita tambahan pasien positif covid-19 yang salah satunya warga Subulussalam.
Amrin meminta pihak Gugus Tugas Subulussalam mapun Dinas Kesehatan menelusuri siapa warga asal daerah ini yang dinyatakan positif covid-19.
“Jika ternyata tidak ada, maka Kadinkes Aceh bisa dituntut, karena sudah membuat berita gaduh,” tegas Amrin.
Amrin mengatakan, jikapun data yang dipublish benar, maka harus bisa dipastikan riwayat perjalanan yang bersangkutan.
Ini menurut Amrin sangat penting, mengingat Kota Subulussalam adalah daerah perbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
Sebagai daerah perbatasan menurut Amrin lalulintas orang sangat butuh pengawasan ketat. Dikatakan, beberapa waktu yang Lalu, setidaknya ada dalam tiga kali pertemuan dengan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah via vidcon.
Dalam pertemuan virtual tersebut Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE selalu meminta bantuan ke provinsi mulai dalam bentuk personel, peralatan dan pembiayaan.
Hal ini dalam rangka penanganan dan pencegahan penyebaran Covid 19 di Aceh. Namun kata Amrin, sampai saat ini belum ada realisasinya.
Mengenai pernyataan Kadiskes Aceh tersebut, Amrin mengingatkan pihak provinsi harus transparan, jangan sampai informasi ini membuat masyakat Kota Subulussalam jadi panik.
Amrin menyatakan transparan dalam hal informasi warga terjangkit Covid-19 ini sangat penting.
Hal ini disampaikan lantaran hingga kini pihak Pemko Subulussalam sebagaimana diberitakan tidak tau warga yang dikabarkan terjangkit Covid-19 tersebut.
Jika data tersebut sudah pasti, maka orang-orang yang selama ini bersama pasien tersebut seperti keluarga wajib diberi perhatian khusus.
Ini lanjut Amrin untuk pencegahan penyebaran dan memberi rasa aman untuk keluarga maupun pihak lainnya. “Pihak Dinkes Subulussalam juga harus bergerak cepat,” tegas Amrin.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif yang dikonfirmasi Serambi beberapa saat setelah berkomunikasi dengan Direktur RSUDZA dr Azharuddin hingga kini belum memberikan jawaban.
Serambinews.com mencoba menanyakan informasi warga asal Subulussalam tersebut lantaran kini ada kebingunan di tengah masyarakat maupun pemerintah dan tim gugus.
Tapi sampai berita ini disusun, Kadinkes Aceh dr Hanif belum menjawab konfirmasi wartawan yang disampaikan via pesan whatsapp.
Informasi adanya warga asal domisili Kota Subulussalam yang terjangkit Covid-19 hingga kini masih menjadi teka-teki.
• Info Adanya Warga Subulussalam Positif Covid-19 Masih Simpang Siur
• Tradisi Idul Adha di Berbagai Negara, Ada yang Sama Semaraknya dengan Idul Fitri
• Anak dari Pasien Reaktif Covid-19 di Aceh Jaya Negatif Setelah Pulang Dari Pulau Jawa
• 10 Makanan Ini Mampu Meningkatkan Imunitas Pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam yang dikonfirmasi Serambinews.com, melalui Juru Bicara Baginda Nasution Sabtu (1/8/2020) mengaku belum mendapat data valid.
Selain Gugus Tugas Covid-19, instansi lainnya seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam juga memastikan tidak ada pasien terindikasi covid-19 yang dirujuk ke Banda Aceh.
Lantaran itu, adanya kabar warga asal Kota Subulussalam terjangkit sebagaimana pernyataan Kadinkes Aceh di media ini memicu kebingungan di tengah masyarakat termasuk pemerintah setempat.
Pasalnya, pihak Dinas Kesehatan Aceh dikabarkan tidak memberikan informasi atau salinan data soal warga asal Kota Subulussalam yang dinyatakan terjangkit covid-19.
“Kalau yang kita rujuk biasa ada dikasih hasilnya, paling enggak dikonfirmasi dari provinsi tapi ini memang enggak ada,” ujar Munawaroh, Kadinkes Kota Subulussalam kepada Serambinews.com.
Di sisi lain munculnya kabar warga asal Kota Subulussalam yang terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil SWAB memicu keresahan masyarakat Kota Sada Kata itu.
Apalagi, jangankan masyarakat pihak pemerintah maupun Gugus Tugas Covid-19 yang menangani masalah ini juga kebingungan memberikan jawaban.
Beberapa mastarakat mulai resah termasuk beberapa warga asal luar daerah. Sejumlah warga menghubungi Serambinews.com mengenai kebenaran kabar warga Subulussalam terjangkit covid-19.
Sementara Direktur Rumah Sakit Umum H Daerah Zainul Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Dr dr. Azharuddin Sp. OT K-Spine FICS yang dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (31/7/2020) malam mengaku tidak update soal info terkait sama sekali.
Dia pun menyarankan agar wartawan menanyakan langsung kepada dr Hanif, Kepala Dinas Kesehatan Aceh.
Ini karena semua hasil SWAB menurut dr Azharuddin diserahkn paling duluan ke Dinas Kesehatan Aceh.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif yang dikonfirmasi Serambi beberapa saat setelah berkomunikasi dengan Direktur RSUDZA dr Azharuddin hingga kini belum memberikan jawaban.
Serambinews.com mencoba menanyakan informasi warga asal Subulussalam tersebut lantaran kini ada kebingunan di tengah masyarakat maupun pemerintah dan tim gugus.
Sebagaimana berita sebelumnya, masyarakat hingga Pemerintah Kota Subulussalam hingga kini kebingungan terkait informasi adanya warga setempat yang positif covid-19.
Kabar warga asal Kota Subulussalam yang dinyatakan positif covid-19 tersebut berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif di Banda Aceh, Kamis (30/7/2020) lalu.
Semua pemangku kebijakan atau instansi terkait yang ditanyai Serambinews.com belum dapat memberikan penjelasan lantaran juga bingung dengan data yang dipublish tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Munawaroh yang dikonfirmasi Serambinews.com Jumat (31/7/2020) tengah malam mengaku belum mendapat konfirmasi dari Tim Gugus Aceh maupun Dinkes Aceh.
Munawaroh mengaku jika dalam sebulan terakhir tidak ada pasien PDP dari Subulussalam yang dirujuk ke Banda Aceh.
Biasanya, kata Munawaroh, jika ada pasien yang dirujuk maka hasil swabnya dikirim ke daerah atau paling tidak dikonfirmasi.
“Kalau yang kita rujuk biasa ada dikasih hasilnya, paling enggak dikonfirmasi dari provinsi tapi ini memang enggak ada,” ujar Munawaroh
Kendati demikian, Munawaroh mengaku adanya kabar jika pasien positif covid-19 yang dipublis merupakan asal Subulussalam sudah lama menetap di Banda Aceh.
Munawaroh mengaku sudah menanyakan langsung ke Kadinkes Aceh dr Hanif terkait pasien covid-19 yang kabarnya dari Subulussalam.
Namun, kata Munawaroh, sejauh ini pertanyaan via pesan whatsapp tersebut belum direspon sang kadis.
Sama halnya Kadinkes Subulussaam, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam dr Dewi Sartika Pinem juga menyatakan tidak ada pasien rujukan dari mereka.
Pihak RSUD Subulussalam kata dr Dewi masih menunggu informasi dari Provinsi Aceh terkait pasien yang dikabarkan covid-19 merupakan warga Subulussalam.
Dr Dewi memastikan pihaknya belakangan ini belum ada merujuk pasien reaktif atau PDP ke Banda Aceh.
Jika ada pasien rujukan sejatinya kata Dewi akan dikonfirmasi hasil swabnya dari RSUZA atau tim gugus.
Sementara masyarakat Kota Subulussalam kaget atas informasi adanya warga di daerah ini yang dinyatakan positif covid-19 sebagaimana diberitakan dua hari lalu.
• Sering Amalkan Surah Yusuf dan Maryam, Bayi dari Pasangan Ini Lahir dengan Telinga Lafaz Allah
• VIDEO - Buronan Kelas Kakap Kasus Bank Bali Ditangkap, Ini Profil dan Rekam Jejak Djoko Tjandr
• VIDEO - Shalat Hari Raya Idul Adha di Hagia Sophia
• 11 Kebiasaan yang Dapat Menjaga Kulit Wajah Tetap Sehat dan Bercahaya
Sementara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui juru bicara, Baginda Nasution, Sabtu (1/8/2020) mengaku belum mendapatkan data terkait.
Baginda sendiri sempat menanyakan data pasien yang dinyatakan positif covid-19 sebagaimana disampaikan dalam rilis Kadinkes Aceh dr. Hanif tersebut.
“Kira-kira siapa warga Subulussalam yang positif itu ya, karena kami sendiri belum tau,” kata Baginda
Pun demikian, Baginda yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Subulussalam menyatakan akan menelusuri ke tim gugus setempat.
Sejauh ini, berdasarkan hasil komunikasi dengan sejumlah dinas terkait baik Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit Umum Daerah Subulussalam belum diperoleh adanya pasien covid-19.
Sebelumnya diberitakan di media ini, Kamis (30/7/2020), tambahan kasus Covid-19 di Aceh meningkat lebih tajam lagi dibanding kemarin.
Dalam sehari, 74 orang yang terkonfirmasi positif corona. Ini rekor tertinggi di Aceh sejak medio Maret lalu.
Sehari sebelumnya jangkitan virus corona di Aceh "hanya" 45 kasus. Sebelumnya lagi pernah 27 kasus (pada 15 Juli), 22 kasus (28 Juli), dan 13 kasus dalam satu hari tiga pekan lalu.
Informasi tentang bertambahnya jumlah kasus Covid-19 tersebut diperoleh Serambinews.com dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif di Banda Aceh, Kamis siang
Menurut Hanif, 50 dari 74 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan swab berbasis real time polymerase chain reaction (RT-PCR) di Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Sedangkan 24 orang lagi diketahui positif Covid-19 dari hasil uji swab di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Hanif mengakui, ini rekor tertinggi angka positif Covid-19 di Aceh sejak medio Maret lalu.
Berdasarkan tempat domisilinya, para pasien baru itu terbanyak bermukim di Banda Aceh 37 orang, Bener Meriah sebelas, Aceh Tamiang tujuh, Aceh Besar enam, Aceh Tenggara tiga, Lhokseumawe, Pidie, dan Kota Langsa masing-masing dua orang.
Kemudian, Aceh Tengah dan Kota Subulussalam sama-sama satu kasus.
Selain itu, warga dari luar daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh hari ini tercatat dua kasus.
Bertambahnya sebanyak 74 pasien Covid-19 di Aceh hari ini merupakan rekor tertinggi di Aceh dalam setengah tahun terakhir.(*)