Berita Luar Negeri

Nenek Tewas Terbakar Akibat Menyalakan Lilin Untuk Cucunya, Diduga Gunakan Krim Emolien

Yvonne Webb (83) mulai menderita demensia, dirinya menggunakan krim emolien (krim kulit), yang sering digunakan untuk mengobati kulit kering dan gatal

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Daily Star
Yvonne Webb (83) sering gunakan krim emolien untuk mengobati kondisi kulit kering dan gatal. Ia terbakar setelah saat menyalakan lilin dari kompor. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang perempuan berusia 83 tahun bernama Yvonne Webb dari London Utara meninggal di rumah sakit setelah menyalakan lilin dengan keadaan kulitnya terbalut krim.

Melansir dari Daily Star (3/8/2020), seorang nenek meninggal dunia secara tidak sengaja.

Karena terbakar akibat memakai krim kulit yang mudah terbakar saat menyalakan lilin untuk cucunya.

Yvonne Webb (83) mulai menderita demensia (gangguan daya ingat), dirinya menggunakan krim emolien (krim kulit), yang sering digunakan untuk mengobati kondisi kulit kering dan gatal.

Dengan keadaan kulit berbalut krim, Yvonne mencoba menyalakan lilin di kompor gas dan menyebabkan dirinya ikut terbakar.

Dilaporkan setelah tubuhnya terbakar, Yvonne berlari ke jalanan dan meminta pertolongan, para tetangga berusaha menyelamatkannya.

Positif Covid-19, Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto Jalani Isolasi Mandiri

Cabai Merah dari Rp 15.000 Naik Menjadi Rp 40.000/Kg

Ini Penyebab dan Gejala Asam Urat, Lengkap dengan Cara Mengontrol Kadar Asam Urat

Namun setelah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan, Yvonne kemudian meninggal dunia. 

Putra dari Yvonne, Ben Webb mengkampanyekan kepada warga untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya menggunakan krim emolien.

Selain itu kampanye yang dilakukan Ben Webb untuk meningkatkan kesadaran para pengguna krim dan memastikan para penggunanya bisa memakai secara aman.

Menurut laporan emolien mengandung parafin, minyak bumi atau minyak alami, yang semuanya mudah terbakar.

Krim emolien ini sering digunakan untuk pengobatan kulit kering dan gatal.

Pengguna yang banyak memakai krim emolien rata-rata orang tua yang memiliki masalah pada kulit.

Kelompok ini juga yang paling rentan mengalami terbakar jika dekat api.

Kasus Covid-19 di Aceh Selatan Meningkat, Isolasi Bisa Dilakukan Mandiri atau Difasilitasi Pemkab

Hari Ini Terakhir Hari Tasyrik, Berikut Amalan Dianjurkan, Kunjungi Kerabat Hingga Perbanyak Syukur

Ben menjelaskan dirinya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun yang jelas ia melihat ibunya berlari ke jalanan dalam keadaan terbakar.

"Kami tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ia lari ke jalan tepat ia diselamatkan oleh tetangga," kata Ben.

"Saya berada di rumah ketika berada bersama putra saya dan dipanggil ke rumahnya. Ketika kami tiba, ia (ibunya) sudah berada di ambulans. Saya pergi bersamanya (ibunya) ke rumah sakit. Itu adalah kali terakhir saya bicara denganya," tambahnya.

Ben juga mengatakan dia tidak menyadari, krim tersebut bisa menjadi petaka bagi keluarganya.

"Sayangnya ibu saya mulai menderita demensia (penurunan daya ingat) dan tentu tidak mengerti resiko dari krim emolien, saya juga tidak menyadari sama sekali," ungkapnya.

Sapi Melintas Tiba-tiba, L300 Hantam Sepmor, Warga Aceh Besar Meninggal di Aceh Jaya

Dua Warga Aceh Positif Covid-19 Meninggal di RSU Meuraxa dan RSUZA

"Ibu adalah orang paling sayang pada keluarga, ia sering mengadakan pesta dan memasak banyak makanan," kenangnya.

"Ia adalah seorang perempuan yang cerdas dan suka berpetualang, ia juga menyukai jalan-jalan, ia juga seorang nenek luar biasa, merawat dua anak saya.

Sekarang menjadi sangat berat mengingat kenangan saat dirinya masih hidup, apalagi mengingat kejadian kematiannya dengan cara cukup tragis," katanya.

Adam Mitter dan Samir Ayass Tiba di Banda Aceh, Pemain Persiraja Akan Jalani Karantina 14 Hari

London Fire Brigade dan National Fire Chiefs Council mendukung kampanye yang dilakukan Ben Webb.

Kampanye untuk memastikan pemakain segala jenis obat-obatan bisa memahami resiko dan bisa mencegahnya.

Data dari London Fire Brigade, memperlihatkan sejak dari tahun 2017 terdapat 16 kasus orang tewas karena terbakar setelah menggunakan produk kulit yang mudah terbakar. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Paguyuban Mahasiswa Ziarah ke Makam Ishak Daud dan Sultan Peureulak di Aceh Timur

Sekolah di Lima Kecamatan di Bireuen Dibolehkan Belajar Tatap Muka Lagi, Ini Ketentuannya

100 Warga di Nagan Raya Rapid Test Massal, Telusuri Kontak dengan Jenazah Positif Covid-19

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved