Luar Negeri

Sampah Menggunung,Lebanon Padamkan Listrik 20 Jam dan Antrean Panjang di SPBU

Lebanon yang sedang didera krisis berkepanjangan telah memberi dampak luas terhadap rakyatnya.Pemadaman listrik berlangsung hingga 20 jam sehari.

Editor: M Nur Pakar
AFP/ANWAR AMRO
Warga bersantai di tepi pantai Ibu Kota Beirut, Lebanon pada Minggu (2/8/2020), walaupun negara sedang didera krisis ekonomi parah. 

Tidak hanya dunia disibukkan oleh krisis ekonomi mereka sendiri, teman-teman tradisional Lebanon tidak lagi mau membantu negara yang begitu tenggelam dalam korupsi.

Terutama setelah negara gagal membayar utangnya pada April 2020.

Selain itu, negara ini dipimpin oleh pemerintah yang didukung Hizbollah.

Membuatnya bahkan lebih tidak mungkin bahwa negara-negara Teluk akan datang menyelamatkan.

Satu-satunya harapan Lebanon adalah bailout IMF, tetapi berbulan-bulan negosiasi tidak membawa hasil.

Kerusakan total Lebanon mengancam kawasan yang lebih luas, yang berpotensi mengarah pada kekosongan keamanan yang dapat dieksploitasi oleh para ekstremis.

Mengingat taruhannya, Amerika Serikat tidak mampu mengabaikan keruntuhan yang akan segera terjadi di Lebanon.

Lebanon dengan cepat berputar menuju skenario terburuk, sebagai negara gagal di Mediterania timur.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved