Berita Aceh Tamiang
Banyak Jalur Tikus di Pesisir Aceh, Polres Aceh Tamiang Butuh Speedboat untuk Cegah Penyelundupan
“Kapal patroli kita hari ini sudah tidak layak. Saya sudah coba naik, kecepatannya cuma 5 knot,” ungkap AKBP Ari Lasta Irawan.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Polres Aceh Tamiang membutuhkan speedboat untuk mendukung patroli laut sebagai antisipasi penyelundupan barang dari luar negeri.
Kebutuhan kapal cepat ini disampaikan Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta Irawan setelah memantau wilayah pesisir yang dinilainya cukup banyak celah jalur penyelundupan.
“Saya sudah cek, banyak sekali jalur tikus. Ini menjadikan potensi penyelundupan dari luar negeri sangat tinggi,” kata Ari Lasta kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020).
Diungkapkan Kapolres, barang yang diselundupkan ini di antaranya berupa rokok, bawang, dan hingga barang terlarang seperti narkoba.
Tak jarang pula, papar AKBP Ari Lasta Irawan, kawasan pesisir Aceh Tamiang yang terhubung langsung dengan Selat Malaka dijadikan langganan pintu masuk TKI secara ilegal.
• Tiga Pasien Positif Diisolasi di Rumah Sehat Covid-19 di Nagan Raya, Pasien Reaktif Sudah Pulang
• 22 Petugas UGD RSU Teuku Umar Calang Jalani Swab Test, Sempat Kontak dengan Pasien Reaktif Covid-19
• Simeulue Miliki Alat Informasi Gempa Dan Tsunami, Begini Cara Kerjanya
Pada kesempatan itu, Ari mengakui, bahwa pengawasan dari pihaknya memang belum maksimal karena terkendala kapal patroli.
Pasalnya, beber Kapolres, kapal patroli milik Polres Aceh Tamiang yang ada sekarang sudah sangat tidak layak dan tidak mampu bersaing dengan armada penyelundup.
“Kapal patroli kita hari ini sudah tidak layak. Saya sudah coba naik, kecepatannya cuma 5 knot,” ungkap AKBP Ari Lasta Irawan.
AKBP Ari membandingkan kecepatan kapal patroli milik Polres Aceh Tamiang yang kalah jauh dengan kapal nelayan dengan kecepatan mencapai 30 knot.
“Dengan kapal nelayan saja kalah, bagaimana kita mau mengejar pelaku penyelundupan sampai ke tengah laut,” sambungnya.
• Langka dan Bikin Haru! Anak Lelaki Pangku Ibunya yang Sudah Tua hingga Tertidur Pulas di Pelukan
• Qatar Dituduh Pasok Senjata Berat ke Hizbullah pada 2017, Coba Tutup Mulut Kontraktor Keamanan AS
• Peringatan 75 Tahun Bom Nuklir di Hiroshima dari Little Boy jadi Origami Bangau, Ini Faktanya
Secara lisan, kendala ini sudah disampaikan Ari ke pihak Bappeda Aceh Tamiang. Dia pun berharap pada tahap awal, Pemkab Aceh Tamiang bersedia membantu pengadaan satu unit kapal patroli dengan kapasitas angkut 10 orang.
Sedikit digambarkannya, kapal patroli milik Bea dan Cukai Kuala Langsa cukup baik dan mampu melakukan patroli hingga ke tengah laut.
“Kalau stok BBM tidak ada masalah, banyak didrop dari Mabes. Persoalan kita hari ini kapal, kapal Bea Cukai sejauh ini sangat baik,” pungkasnya.(*)