Erick Thohir Sebut Indonesia Butuh Rp 65 Triliun untuk Vaksin Seluruh Masyarakat

Diperlukan sekitar USD 4,5 miliar atau Rp 65,9 triliun untuk membeli vaksin, memproduksinya hingga menyuntikkannya ke 160 juta penduduk Indonesia.

(Kompas.com/AKHDI MARTIN PRATAMA )
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir saat meninjau Apotek Kimia Farma di Jakarta, Rabu (4/3/2020). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini vaksin adalah awal kemenangan Indonesia melawan Covid-19.

Bio Farma mengumumkan dimulainya uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 dari Sinovac Cina pada Kamis, 6 Agustus 2020. Vaksin menjadi secercah harapan di tengah pandemi covid.

Erick Thohir, ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai ketua pelaksana tim penanganan pandemi virus corona dan pemulihan ekonomi nasional.

Erick mengatakan, Bio Farma akan bisa memproduksi 250 juta vaksin pada Desember mendatang. Setiap orang disuntik dua kali dalam vaksin covid. Sehingga dibutuhkan hingga 380 juta vaksin

"Karena bayangin begini. 320-380 juta imunisasi, jarum suntiknya harus ada juga segitu banyak. Belum tenaga kerjanya, belum beli vaksinnya, karena kita belum bisa ciptakan, walaupun kita mendorong vaksin merah putih bisa," ujar Erick di Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Lonjakan Kasus Corona, Ketua IDI Pidie: Antisipasi Pandemi Covid-19 Bukan dengan Vaksin

20 Pasien Covid-19 di Aceh Tamiang Sembuh, 45 Masih Dinyatakan Positif

Jadi Negara Pertama di Dunia, Rusia Siap Luncurkan Vaksin Covid-19 pada Pertengahan Agustus

Berdasarkan estimasinya, diperlukan biaya sekitar USD 4,5 miliar atau Rp 65,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.671) untuk membeli vaksin, memproduksinya hingga menyuntikkannya ke 160 hingga 190 juta masyarakat Indonesia.

"Kalau harganya USD 15 dollar per vaksin. Jadi berapa? 300 juta (vaksin) x USD 15 berarti sudah USD 4,5 milliar," tutur Erick.

Untuk mengawal proses administrasi itu, kata Erick, pihaknya menggandeng pihak Kejaksaan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Supaya memastikan proses administrasi aman, dan benar ini tidak ada nanti pemain-pemain yang mencari keuntungan. Kita jaga itu," imbuh Erick.

Siapa Duluan Dapat Vaksin Virus Corona?  Tidak Cukup untuk Semua Orang

Indonesia Harap Harga Vaksin Covid-19 Terjangkau oleh Semua Negara di Dunia

Kembalikan Uang Temuan Rp 500 Juta, Erick Thohir Angkat Mujenih dan Egi Jadi Karyawan Tetap

Menurut Erick, vaksin merupakan kemenangan awal melawan pandemi Covid-19. Dengan adanya vaksin, masyarakat bisa beraktivitas normal, meski tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.

"Vaksin merupakan kemenangan terdekat atau tercepat yang harus kita lakukan. Dan pasti nanti dengan masyarakat juga merasa aman karena vaksin sudah ada. Mereka juga bisa melakukan kegiatan dengan normal, tapi tetap pakai masker protokol kesehatan," kata Erick.

Dahulukan Masyarakat di Zona Merah untuk Vaksin

Erick menjelaskan nantinya mendahulukan masyarakat yang berada di zona merah untuk divaksin.

Ia menyontohkan, seperti di wilayah Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. "Didahulukan, tapi bukan berarti yang tidak zona merah, tidak divaksin," kata Erick.

Erick menargetkan 40 juta masyarakat Indonesia sudah divaksin pada Februari 2020. Vaksin akan menjadi program pemerintah yang tidak dibebaskan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved