Luar Negeri

Karena Memiliki Mata Biru, Suami Pergi Tinggalkan Istri dan Dua Anak, Ini Alasannya

Perempuan Afrika ini yang bernama Risikat, ia adalah salah satu perempuan yang mendapat pandangan buruk karena matanya biru.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Facebook / Alabi Rukayat Oyindamola
Wanita Nigeria bernama Risikat lahir dengan mata biru dan mewariskannya pada anak-anaknya. 

SERAMBINEWS.COM - Sebagian orang menginginkan mata biru, karena terlihat lebih mempesona, pandangan sebagai besar orang.

Bermata biru alami, boleh dikatakan salah satu kelebihan yang diberikan Tuhan sejak lahir.

Bahkan sebagian orang yang tidak mendapatkan kelebihan demikian, berusaha memakai alat agar matanya terlihat biru seperti softlens dan semacamnya.

Namun berbeda dengan pria Afrika ini, ia meninggalkan istri dan dua putrinya hanya karena mereka memiliki mata biru langka.

Melansir dari India Times, pada hari Jumat (7/8/2020), sebagian besar orang di seluruh dunia sangat mengidamkan mata berwarna sampai mereka menggunakan lensa mata.

Sementara itu sebagian orang berusaha meyakinkan orang lain, bahwa mata mereka sudah bawaan lahir.

Sebagian juga melihat mata yang berbeda adalah mata cacat.

Pria Bertato Pukul Ayah Kandung dengan Kursi, Emosi Karena Tak Diberi Uang

Aktor India Sameer Sharma Ditemukan Tewas Tergantung di Plafon Dapur, Diduga Sudah Meninggal 2 Hari

Resmi, Gaji 13 PNS Pensiunan Cair 10 Agustus 2020: Segini Besaran yang Diterima PNS, TNI & Polri

Memang sebagian besar mata biru selalu dikaitan dengan orang kulit putih, namun ternyata ada beberapa orang Afrika yang terlahir dengan mata biru.

Seperti seorang perempuan Afrika ini yang bernama Risikat, ia adalah salah satu perempuan yang mendapat pandangan buruk karena matanya biru.

Sampai suaminya sendiri terpengaruh dengan pandangan negatif orang lain karena istrinya dan anak-anaknya bermata biru, sehingga memperlakukan istri tidak sebagaimana mestinya.

Dilaporkan oleh media setempat, Wanita Nigeria bernama Risikat lahir dengan mata biru dan mewariskannya pada anak-anaknya.

Anehnya tidak ada satupun pada keluarganya yang memiliki mata biru seperti dirinya.

Ia mengakui dirinya yang pertama lahir di kalangan keluarganya yang memiliki masalah pada mata.

Napi Narkoba Kabur Lagi, Mengapa LP Kecolongan?  

Ledakan di Beirut Lebanon: 16 Orang Ditahan, Penyelidikan Masih Berlanjut

Risikat mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan matanya dan ia tidak pernah pergi ke rumah sakit karena tidak nyaman atau masalah medis dengan matanya.

Anak-anaknya juga memiliki kesehatan mata yang baik dan normal.

Ketika dia lebih muda, ia dipaksa lari dari tiang ke tiang untuk memeriksa matanya memastikan dia memiliki penglihatan yang baik.

Pihak berwenang sekolah berulang kali meminta bukti jika Risikat sebenarnya putri mereka, karena matanya tidak cocok dengan mereka (orang tuanya).

Setelah menikah, Risikat harus berurusan dengan suaminya, Abdulwaisu Omo Dada yang tidak terlalu nyaman dengan kenyataan bahwa anak-anak juga dilahirkan dengan mata biru yang sama.

Alasan yang kurang bisa dipertanggungjawabkan, suaminya memilih pergi dari keluarganya karena mata anak-anaknya biru seperti ibunya.

"Saat saya melahirkan anak pertama, sulit untuk berbicara dengannya," kata Risikat.

Ketika keadaan mulai sulit tanpa dukungan suaminya, Risikat tidak punya pilihan selain tinggal bersama orang tuanya.

Satu-satunya keinginannya adalah membuat putrinya bahagia dan berharap memberi mereka pendidikan yang baik.

Putri pertamanya berusia 5 tahun dan merupakan saudara kembar, tetapi yang kedua meninggal karena kurangnya perawatan yang tepat.

Tiga Tahun Jabat Asintel Kejati Aceh, Kini Mukhlis Jadi Kajari Pamekasan, Jawa Timur

Seorang pelajar dari sebuah perguruan tinggi di Lagos, Nigeria bernama Alabi Rukayat Oyindamola pertama kali memposting cerita tentang Risikat dan putrinya di media sosial.

Ia mencoba untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah yang mereka hadapi karena kondisi genetik yang langka.

Beberapa ilmuwan mengaitkan sindrom mata biru dengan mutasi genetik atau sindrom Waardenburg (WS), yang merupakan penyakit langka (1 / 40.000). (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Karya Dua Penyair, Wartawan Aceh Lolos Kurasi Puisi Corona, Kurator Remy Sylado

Bahas Isu Karhutla di Aceh, Ini Kendala yang Dilaporkan Kalak BPBA ke Tim Kemenkopolhukam

Ini Kata Rossa Saat Ditanya Yoyo Mantan Suami Soal Nomor Rekeningnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved