Berita Aceh Tamiang
Ekstrim! Bukan Hanya Dibersihkan, Jalan di Kota Kualasimpang juga Dicuci & Disikat serta Dipel
Pasalnya, jalan beraspal dan trotoar yang berada di pasar pagi itu dibersihkan dengan cara disikat dan dipel layaknya membersihkan lantai rumah.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Tamiang melakukan cara agak ‘nyeleneh’ atau tidak biasa dalam membersihkan jalanan di Kota Kualasimpang.
Pasalnya, jalan beraspal beserta trotoar yang berada di seputaran pasar pagi itu dibersihkan dengan cara disikat dan dipel layaknya membersihkan lantai rumah.
Pengerjaan tidak biasa ini pun melibatkan ‘pasukan’ dalam besar mencapai ratusan orang yang berasal dari berbagai instansi.
“Ada 56 petugas yang dilibatkan dalam pembersihan jalan ini, 42 dari DLH dan sisanya dari BPBD,” kata Kadis LH Aceh Tamiang, Sayed Mahdi kepada Serambinews.com, Kamis (20/8/2020).
Proses pembersihan ini, sebut Sayed Mahdi, menyasar ruas Jalan Cut Nyak Dhien yang melewati Simpang Kotalintang, Simpang Tiga Stasiun Kereta Api, hingga ke Jalan Ahmad Yani, dan Jalan R Soeprapto.
• Satu Dokter Spesialis di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Dirujuk ke Banda Aceh, Statusnya Reaktif Covid
• Beutong Heboh! Pasien Meninggal di RSUZA Dinyatakan Positif Covid Usai Dimakamkan Secara Normal
• Awas! Stiker di Kaca Mobil Jangan Dibuka, Apabila Dibuka Tak Lagi Dilayani Pengisian BBM Subsidi
Sayed menjelaskan, pembersihan itu diawali penyemprotan air ke aspal menggunakan dua unit armada kebakaran. Selanjutnya jalanan yang sudah basah itu disikat dan dipel petugas hingga bersih.
Sebagian petugas terlihat juga membawa sekop untuk mengorek material pasir yang mulai mengeras di atas aspal.
“Kami berharap sikap menjaga kebersihan ini diikuti oleh masyarakat, khususnya pedagang pasar pagi yang ada di sekitar jalan ini,” tukas Sayed.
Secara terpisah, Bupati Aceh Tamiang, Mursil menjelaskan, proses pembersihan jalan dengan cara mencuci ini sengaja dilakukan untuk menjaga dan merawat jalan yang saat ini menjadi pintu masuk ke Aceh.
“Sepertinya cuma di Aceh Tamiang ada jalan yang dicuci. Tapi ini perlu karena kalau tidak dilakukan, kondisi jalan bisa cepat rusak,” ujarnya.
• BDR Dinilai tidak Efektif, Aceh Tamiang Wacanakan Beralih ke Konsep Belajar di Masjid
• Kamala Harris Setuju Jadi Calon Wakil Presiden Kulit Hitam Pertama di AS
• Pemkab Bireuen Sambut Kepulangan Indriana Puspita Ramadhani, Pengibar Bendera di Istana Negara
Diterangkan Mursil, sejak rekayasa lalu lintas diterapkan tahun lalu, seluruh jenis kendaraan harus melintasi jalan yang berada di depan pasar pagi itu.
“Termasuk truk pengangkut sawit. Lumpur yang lengket di ban dari kebun berjatuhan di aspal. Ini kalau dibiarkan bukan hanya membuat jalan kotor, tapi juga cepat rusak,” ulas Bupati.
Secara khusus, Mursil mengaku, dia telah menginstruksikan DLH untuk rutin mencuci jalan ini agar material yang lengket di aspal tidak terlanjur mengeras.(*)