Breaking News

Luar Negeri

Jalur Gaza Berlakukan Jam Malam, Polisi dan Pejuang Hamas Disebar ke Seluruh Sudut Kota

Kelompok Hamas di Jalur Gaza Palestina, Selasa (25/8/2020) memberlakukan jam malam 48 jam. Kebijakan itu menjadi untuk pertama kalinya sejak dimulai

Editor: M Nur Pakar
AFP/MAHMUD HAMS
Foto gabungan, memperlihatkan kondisi di tepi pantai Jalur Gaza, Palestina, sebelum dan sesudah pemberlakuan lockdown pada Selasa (25/8/2020). 

SERAMBINEWS.COM, JALUR GAZA - Kelompok Hamas di Jalur Gaza Palestina, Selasa (25/8/2020) memberlakukan jam malam 48 jam.

Kebijakan itu menjadi untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi global.

Sehari setelah kasus pertama penularan virus Corona dalam komunitas terdeteksi.

Sekolah, bisnis, pasar dan masjid diperintahkan untuk ditutup.

Polisi menghentikan dan memeriksa beberapa mobil yang melewati pos pemeriksaan.

Di kamp pengungsi al-Maghazi, rumah bagi empat kasus baru yang dikonfirmasi dijaga ketat.

Polisi Hamas berpatroli di jalanan Kota Jalur Gaza, Palestina untuk memastikan tidak ada warga yang keluar rumah seusai diberlakukan locdown dua hari, mulai Selasa (25/8/2020).
Polisi Hamas berpatroli di jalanan Kota Jalur Gaza, Palestina untuk memastikan tidak ada warga yang keluar rumah seusai diberlakukan locdown dua hari, mulai Selasa (25/8/2020). (AFP/MAHMUD HAMS)

Polisi dari Hamas, kelompok pejuang Islam yang memerintah daerah Palestina itu berkeliaran di jalan-jalan kosong untuk menegakkan penguncian.

Pada Senin (24/8/2020), pihak berwenang mengumumkan empat anggota dari satu keluarga dinyatakan positif Covid-19.

Infeksi pertama di luar fasilitas karantina.

Semua warga Gaza yang kembali ke rumah melalui Israel atau Mesir diharuskan diisolasi di pusat-pusat yang ditunjuk selama 21 hari.

Hal itu untuk mencegah virus menyebar di wilayah yang miskin, diblokade, dan padat penduduk itu.

Israel dan Uni Emirat Arab Normalkan Hubungan, Palestina Sebut Pengkhianatan

Iran dan Turki Sebut UEA Tikam Rakyat Palestina dari Belakang

Palestina Marah, Dunia Sambut Baik Pembukaan Hubungan Diplomatik UEA dengan Yahudi

Pihak berwenang telah mendeteksi 110 kasus di fasilitas karantina sejak Maret 2020.

Sebanyak 72 di antaranya telah pulih.

Seorang wanita dengan masalah kesehatan adalah satu-satunya kematian akibat penyakit tersebut.

Abdelnasser Soboh, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia di Gaza, mengatakan kasus penularan virus secara lokal akan muncul di beberapa titik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved