Berita Luar Negeri
Turki Dapat Ancaman, ISIS Rencanakan Serangan ke Masjid Hagia Sophia, Intelijen Langsung Beraksi
"Daesh (senior ISIS) yang disebut 'Amir Turki' telah ditangkap dan ditahan dengan memiliki sebuah rencana penting,”
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kemudian tahun lalu, dia kembali diringkus di Adana karena memeras pemilik toko setempat.
Lebih lanjut, Soylu menyatakan bahwa dia yakin ISIS ingin menculik politisi Turki dan membawa mereka ke Suriah.
Jurnalis dari The Hurriyet, Abdulkadir Selvbertanya bertanya mengapa ISIS ingin menyerang Hagia Sophia?
Terutama karena pemerintah Turki baru-baru ini mengubahnya dari museum menjadi masjid.
• Budayawan Aceh Apresiasi Pembangunan Terowongan Gajah di Jalan Tol Aceh
Soylu mengatakan bahwa, karena ISIS adalah organisasi ekstremis, mereka tidak akan peduli dengan perpindahannya, dan akan tetap menganggapnya sebagai target yang baik untuk diserang.
Pada bulan Juni 2020, sebuah majalah afiliasi ISIS yang berbasis di Asia Selatan, 'The Voice of India', menerbitkan sebuah artikel yang mendiskontokan konversi ulang Hagia Sophia menjadi masjid.
Majalah itu merujuk pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang disebut sebagai seorang 'tiran'.
• Payudaranya Meledak karena Bom, Pengantin ISIS Ini Diduga Berusaha Kembali ke Inggris
• Mendagri: Jihad bukan Saja Netralisis Kekerasan dan Terorisme,Tapi juga Penerapan Protokol Kesehatan
“Karena manifestasi politeistik tidak akan dihilangkan, dan tidak akan ada pencampuran (yaitu, pria dan wanita yang berdoa bersama) dihentikan," tulis majalah itu.
Soylu mengatakan bahwa kelompok ISIS di Turki telah menerima perintah dari Suriah dan Irak.
“Ada tanda-tanda baru-baru ini bahwa ISIS menggunakan gangguan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 untuk berkumpul kembali,” katanya.
• Ini Tahapan dan Cara Bagi UMKM yang Mau Ikut Tender Pemerintah
Sementara itu, laporan USA Today mencatat bahwa, beberapa bulan terakhir telah melihat kebangkitan aktivitas ISIS di Suriah dan Irak.
Komandan tertinggi Amerika Serikat di Timur Tengah, Jenderal Frank McKenzie, juga memperingatkan pada bulan Agustus 2020, bahwa kondisi di wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah memungkinkan para militan untuk bergerak dengan bebas,
Lebih lanjut, Frank mengatakan bahwa, kamp-kamp pengungsi adalah tempat yang subur untuk merekrut organisasi ekstremis itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh yang Meninggal Sudah Mencapai 21 Orang
• Krisdayanti Akui Belum Bisa Beri Dukungan untuk Pernikahan Aurel dan Atta, Ada Apa?
• Jatuh dari Sepeda, Luna Maya Terluka di Pelipis hingga Dapat 5 Jahitan di Tangan
