Luar Negeri

Dewan Kerjasama Teluk Menuntut Permintaan Maaf dari Pemimpin Palestina

Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Senin (7/9/2020) menuntut permintaan maaf dari pemimpin Palestina. Hal itu terkait yang digambarkannya sebagai "penghasut

Editor: M Nur Pakar
WAM
Sekretaris Jenderal GCC Nayef Al Hajraf 

Abbas menekankan Otoritas Palestina menolak peran AS sebagai satu-satunya mediator dalam setiap negosiasi dengan Israel.

Dia juga menyerukan konferensi perdamaian internasional di bawah pengawasan PBB berdasarkan inisiatif perdamaian Arab.

Dalam pidatonya, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, rencana Timur Tengah AS untuk menciptakan koalisi regional.

Sehingga, memungkinkan Israel melakukan penetrasi ke negara-negara Arab melalui normalisasi.

"Kami sedang melalui periode yang mengandung risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ancaman strategis terhadap perjuangan Palestina kami dan kawasan," kata Haniyeh.

Dia juga menyerukan pembentukan program politik yang mengakhiri perjanjian Kesepakatan Oslo

Serta mendapatkan kembali persatuan Palestina.

Pada 13 Agustus 2020, UEA dan Israel mengumumkan perjanjian yang ditengahi AS.

Untuk menormalkan hubungan mereka, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing.

Otoritas Palestina dan faksi-faksi perlawanan mengecam kesepakatan UEA-Israel.

Palestina mengatakan kesepatakanitu tidak melayani kepentingan Palestina, bahkan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.(*)

Raja Arab Saudi Minta Presiden Donald Trump Bertindak Adil Terhadap Palestina

Arab Saudi Izinkan Semua Pesawat dari UEA di Atas Udara Kerajaan, Posisi ke Palestina tak Berubah

Arab Saudi Hukum Delapan Orang Atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved