Berita Luar Negeri

Kesulitan Bernapas dan Batuk-batuk, Dokter Temukan Keanehan pada Paru-Paru Anak Ini

Anak berusia dua tahun ini bernama Zaeed Quachtooni, ia baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang kedua.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Gulf News
Ahli bedah telinga hidung tenggorokan (THT) berhasil mengeluarkan kacang dari salah satu paru-paru seorang anak yang secara tidak sengaja menyedotnya. 

SERAMBINEWS.COM - Dokter menemukan kacang tersangkut di paru-paru anak berusia 2 tahun, sehingga menyebabkan sulit bernafas.

Ahli bedah telinga hidung tenggorokan (THT) berhasil mengeluarkan kacang dari salah satu paru-paru seorang anak yang secara tidak sengaja menelannya. 

Anak berusia dua tahun ini bernama Zaeed Quachtooni, ia baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang kedua.

Melansir dari Gulf News (10/9/2020), Zaeed dibawa ke rumah sakit oleh ibunya Amani Quachtooni karena mengalami kesulitan bernapas selama dua hari setelah menelan kacang.

Hendak Makan Malam, Tapi Pekerja Restoran tak Ada, Sekeluarga Terkejut Saat Lihat ke Belakang

Dr Muhammad Jabbr, konsultan ahli bedah kepala dan leher di Rumah Sakit Medcare, Al Safa, Dubai, Uni Emirat Arab, menceritakan kejadian yang menyebabkan operasi yang jarang dilakukan di rumah sakit swasta tersebut.

"Seorang ibu keturunan Suriah membawa bayinya bernama Zaeed. Dia mengatakan dua hari sebelumnya, anak itu telah makan kacang.

Saat makan kacang, ia tiba-tiba batuk-batuk.

Ibunya mencoba menenangkannya dan tampaknya berhasil, namun anaknya mulai mengalami kesulitan bernapas.

Jadi orang tua membawa bayi itu ke dokter anak keluarga mereka. Dokter itu melakukan rontgen paru-paru, tetapi tidak dapat mendeteksi apa pun. Jadi dia merujuk anak itu ke saya," jelas Dr Muhammad Jabbr.

Polri Berencana Rekrut Preman Pasar Buat Awasi Protokol Kesehatan, Utamanya Penggunaan Masker

Webinar For-JAK, Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah, Mantan Dubes Kanada, Diterima Hangat Mantan GAM

Kekayaan Risma Naik Selama Jadi Walkot, Segini Gajinya Sebagai Wali Kota Surabaya

Dr Jabbr mengatakan ia bekerja berdasarkan bukti yang dilaporkan ibunya.

Jadi pada hari ketiga setelah anak berusia dua tahun menelan kacang, pihak rumah sakit melakukan bronkoskopi (memeriksa saluran pernapasan) dengan anestesi umum (bius total menyebabkan pasien tidak merasakan rasa sakit selama operasi).

“Saat saya memeriksa bayi dan mendengar napasnya, saya bisa mendeteksi suara mengi (suara bernada tinggi saat bernapas) dari paru kanannya.

Kami tidak dapat mendeteksi kacang tanah di X-ray, tetapi memutuskan untuk melanjutkan operasi.

Bronkoskop dimasukkan melalui rongga mulut, bergerak melalui laring dan trakea dan sampai ke bronkus di paru-paru.

Saya harus memeriksa kedua paru-paru. Saya menemukan kacang jauh di dalam bronkus paru-paru kanan.

Bronkoskop memiliki forsep mikroskopis dan saya bisa mengeluarkan kacang dari paru-parunya.

Anak itu pulih sepenuhnya pada hari yang sama," jelas dokter yang melakukan operasi.

Pria Ini Jadi Manusia Kalkulator Tercepat di Dunia, Berawal dari Kecelakaan

Viral Rekaman Pengunjung Restoran Selamatkan Anak dari Penculikan, Ibu dan Anak Menjerit

Quachtooni sebagai ibu dari anak yang mengalami kejadian langka menjelaskan, anaknya yang berusia dua tahun memang menyukai memakan kacang.

“Zaaed menyukai kacang dan sering memakannya . Pada hari itu, ia sedang makan, dia tiba-tiba tersedak dan mulai batuk.

Saya menepuk punggungnya untuk meredakan batuknya dan beberapa saat ia bisa tenang.

Namun, keesokan harinya, dia mengalami demam dan membutuhkan parasetamol. Saat aku menempelkan telingaku ke dadanya, aku bisa mendengar dia sulit bernafas.

"Jadi saya membawanya ke unit gawat darurat di Rumah Sakit Medcare. Saya sangat bersyukur kacangnya telah berhasil dikeluarkan. Saya tidak akan pernah lagi memberi Zaeed kacang. Dia telah pulih sepenuhnya dan sekarang keadaannya baik-baik saja,” ibunya menceritakan.

Bahaya memberi kacang untuk anak kecil

Seandainya kacang tidak diangkat, hal itu bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan paru-paru dan bisa mengembangkan abses (nanah), kata Dr. Jabbr.

Dr Jabbr memperingatkan ibu untuk tidak memberi makan kacang kepada anak-anak yang masih sangat kecil.

Ternyata Memancing Baik Bagi Kesehatan Manusia, Ini Manfaat yang Anda Peroleh Saat Memancing

Warga Aceh Timur Pecah Kepala Ditabrak Truk Fuso, Sepmor Rusak Berat

“Anak kecil sering tersedak makanan dan sangat penting untuk memilih makanan yang sesuai dengan usia anak Anda.

"Kacang makanan padat dan terlalu kecil dan dapat dengan mudah masuk ke saluran pernapasan. Jika memang perlu memberi kacang, lebih baik hancurkan dan taburkan di atas makanan anak," saran dokter.

Beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan

  • Selalu pilih camilan yang sesuai dengan usia. Otot menelan anak belum berkembang sepenuhnya dan lebih baik hindari benda keras dan kecil seperti kacang.
  • Pilih camilan yang lebih lembut seperti buah atau sayuran kukus.
  • Pastikan anak tidak terganggu atau bermain saat makan. Buat dia duduk di kursi dan berhati-hatilah saat memberi makan. Tunggu sampai anak mengunyah setiap gigitan dengan baik.
  • Pastikan anak yang lebih besar, tidak memberi makanan apa pun yang mungkin rumit pada anak yang masih balita.
  • Jika anak tersedak, pukul pelan bagian punggung dan coba keluarkan makanan dari tenggorokan anak.
  • Jika gagal, maka disarankan untuk membawa anak ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang tepat. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Erdogan Peringatkan Presiden Perancis Jangan Main-main dengan Turki

Cara Menyimpan Beras Tetap Awet dan Wangi Hingga Setahun, Coba Pakai Bumbu Dapur Ini

Benarkah Makan Nasi Meningkatkan Risiko Diabetes? Ini Hasil Studi Terbaru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved