Berita Luar Negeri
Lanjutkan Ekspansionis, Setelah ASEAN dan India, Cina Siap Konfrontasi Lagi Perbatasan dengan Bhutan
Bhutan adalah pusat keamanan nasional India karena negara tersebut terletak di sebelah koridor Siliguri.
Penulis: Said Kamaruzzaman | Editor: Said Kamaruzzaman
Laporan Said Kamaruzzaman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM - Belum jelas solusi terkait perbatasan India-Cina di Ladakh dan Laut Cina Selatan dengan sejumlah negara ASEAN, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina kini siap membuka front baru dengan rencana ekspansionisnya ke wilayah Bhutan.
Menurut Laporan The Hindustan Times, Tiongkok membangun di kawasan barat dan tengah perbatasan wilayah negara kerajaan itu dalam upaya untuk menyelesaikan perbatasan dengan syarat yang menguntungkan bagi Cina pada pembicaraan yang akan datang.
Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur.
Ibu Kota Bhutan adalah Thimpu. Wilayahnya terhimpit antara India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Jumlah penduduk Bhutan mencapai kurang lebih 771.608 jiwa.
Menurut situs https://www.globalfirepower.com, Bhutan hanya berada di ranking ke-138 dalam hal kekuatan militer.
Itu sebabnya, melawan Cina ibarat semut melawan gajah.
• China Cari Keributan dengan Bhutan, Sekutu Dekat India
• Usai Pakistan, China dan Nepal, India Dapat Gangguan dari Bhutan, Sumber Air Jadi Masalah
• Fakta Tentang Bhutan, Negara Dengan Layanan Kesehatan Gratis dan Tidak Ada Tunawisma
Namun, Thimpu tetap saja tahu dan peka dengan aksi ekspansionis Beijing tersebut.
Menurut sebagian analis, Beijing kemungkinan akan menggunakan pelanggaran wilayah oleh PLA dan perambahan areal di Bhutan tengah untuk kemungkinan pertukaran di daerah yang sudah dirambah dan klaim di bagian barat kerajaan itu.
Bhutan adalah pusat keamanan nasional India karena negara tersebut terletak di sebelah koridor Siliguri.
Setiap kompromi teritorial yang dilakukan oleh Bhutan akan berdampak buruk pada pertahanan India di daerah tersebut.
Meskipun India membantu Bhutan bertahan melawan PLA selama 73 hari pada tahun 2017, tentara Cina tidak berhenti menguji pasukan dari dua sekutu dekat di daerah tersebut.
Klaim teritorial Tiongkok di Bhutan mencakup 318 km persegi di sektor barat dan 495 km persegi di sektor tengah.
Melanjutkan kebijakan ekspansionisnya di bawah kendali ‘hidup berdampingan’ secara damai, PLA terus membangun jalan, membangun dan meningkatkan infrastruktur militer dan mengintimidasi Tentara Kerajaan Bhutan yang kecil melalui patroli agresif dan penolakan akses.