Corona Serang Dunia

Corona Mereda, Negara ASEAN Ini Bayar Warga untuk Liburan Dalam Negeri, Turis Asing Dilarang Masuk

Thailand sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian dengan membayar sebagian warganya untuk berlibur di dalam negeri.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
TRIBUN TRAVEL
Royal Grand Palace, tempat wisata di Bangkok, Thailand. 

SERAMBINEWS.COM – Siapa yang tidak senang jika biaya liburan kita ditanggung oleh pemerintah. Bahagia bukan?

Pemerintah negara di ASEAN ini berani bayar kepada 800 ribu warganya untuk nikmati fasilitas liburan.

Seperti banyak negara lain di dunia yang terkena dampak pandemi Covid-19, Thailand juga sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian dengan membayar sebagian warga untuk berlibur di dalam negeri.

Thailand termasuk negara yang berhasil menekan kasus corona.

Namun negara ini belum membuka untuk kunjungan turis asing, karena khawatir datangnya gelombang kedua.

Melansir dari ABC News, Senin (14/9/2020), Pemerintah Thailand telah menganjurkan warganya untuk berlibur di dalam negeri, yang sebagian biayanya akan ditanggung.

Sejauh ini sekitar 800 ribu warga Thailand sudah menggunakan fasilitas tersebut, dan seorang diantaranya adalah Nattaya Sinsmyther.

BREAKING NEWS - Kapolres Pidie Jaya dan Wakapolres Positif Corona, Seluruh Polisi Jalani Rapid Test

Teringat Perjuangannya saat Masih Mahasiswa, Dosen Ini Tetap Layani Bimbingan Meski Lagi Liburan

Influencer Rachel Vennya Liburan di Resor Terbaik Dunia, Netizen Kepo Siapa yang Bayarin

Nattaya menggunakan kupon yang diberikan pemerintah untuk berlibur ke Chiang Mai, berlokasi utara Thailand.

"Saya senang sekali karena sudah merasa jenuh di rumah saja selama empat bulan," kata perempuan berusia 35 tahun tersebut, yang tinggal di Pattaya.

"Saya dan pacar saya suka bepergian, setiap tahun kami pergi ke luar negeri, bahkan liburan di dalam negeri, jadi kalau tidak bisa bepergian, rasanya jenuh sekali," ujarnya.

Skema bantuan dari Pemerintah Thailand telah disambut baik oleh kalangan bisnis yang sangat terkena dampak Covid-19.

Restoran milik Pornthip Aeng-chaun, di Pantai Krabi, Thailand Selatan, mulai dipenuhi dengan wisatawan lokal yang datang.

"Subsidi agar warga bisa berlibur ini bagus sekali, sehingga semakin banyak orang datang ke restoran," kata Pornthip.

"Perkiraan kami, jumlah kunjungan naik 50 persen lebih karena program ini. Saya ingin subsidi ini terus dijalankan, bila tidak berlanjut kami tidak akan bisa bertahan," ujarnya.

Para pemilik hotel di sekitar Pantai Krabi juga mengatakan, wisatawan yang berkunjung semakin banyak.

Namun menurut pemilik hotel Woody Eupapantawong di Chiang Mai mengatakan, bisnisnya baru akan tercapai jika turis asing sudah boleh masuk, meski bantuan pemerintah bisa membantu mereka bertahan.

Saat Mantan Suami Temani Mantan Istri Menikah Lagi, Isak Tangis Pecah di Atas Pelaminan

Liburan Cristiano Ronaldo Berujung Petaka, Putranya Diperiksa Polisi Usai Melanggar Hukum

Begini Cara Anang Hermansyah Menghibur Istrinya Ashanty yang Sakit saat Liburan

"Saya 100 persen mendukung usaha yang dilakukan pemerintah Thailand untuk menganjurkan warga berlibur di dalam negeri," katanya.

Bagaimana sistem subsidi turis lokal ini?

Pemerintah Thailand sudah menganggarkan dana sekitar Rp 5 miliar, dengan dana diberikan langsung kepada warga lewat aplikasi di HP mereka.

Semua kegiatan wisata mulai dari pemesanan hotel sampai membayar makanan di restoran dilakukan melalui aplikasi dan skema itu hanya bisa digunakan untuk bisnis yang terdaftar.

Warga Thailand yang mendaftar akan mendapat diskon 40 persen untuk tiket pesawat dan biaya penginapan selama 10 hari.

Setelah mereka masuk ke hotel, mereka diberikan lagi uang yang langsung diterima di aplikasi mereka, yaitu Rp 250 ribu di akhir pekan, dan Rp 380 ribu di hari biasa.

Warga Bangkok bernama Kietthisak Khem-Siripat menggunakan kesempatan ini untuk membawa keluarganya berlibur ke Krabi.

"Ini adalah hal yang sangat bagus dilakukan karena kami harus melakukan hal yang seimbang antara ekonomi dan kesehatan," katanya.

"Saya senang sekali dengan apa yang diberikan oleh pemerintah."

"Mereka tidak memberikan biaya liburan penuh, namun paling tidak memberikan diskon," ujarnya.

Sejak bulan Maret 2020 lalu, kehidupan wisata di seluruh Thailand praktis mati, karena sebelumnya negeri Gajah Putih itu didatangi sekitar 40 juta turis asing.

Intip Liburan Mewah Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez di Atas Kapal Pesiar Seharga 265 M

Kehabisan Uang saat Liburan, Enam ABG Nekat Jual Diri Mulai Rp 300 Ribu, Akhirnya Ditangkap Polisi

Namun dengan pembatasan perjalanan internasional yang diterapkan banyak negara, larangan penerbangan, dan mereka yang datang harus menjalani karantina selama dua pekan, Thailand diperkirakan hanya akan menerima 8 juta turis di tahun 2020.

Minimnya turis ini sangat dirasakan oleh pemilik restoran seperti Pornthip Aeng-chaun, yang sudah menjalankan restorannya di Krabi selama 22 tahun.

"Restoran kami 100 persen terkena dampak virus corona, kami harus menutup restoran," katanya.

"Ketika kami buka lagi bulan Mei, kami tidak dapat untung, tetapi kami mendiskusikan dengan staf untuk mengurangi upah mereka.

Pemilik hotel di Chiang Mai, Woody Eupapantawong mengatakan, bisnisnya juga sangat terkena dampak karena lockdown.

"Hal yang pertama terjadi adalah kamar yang sudah dipesan segera dibatalkan oleh mereka yang memesan," katanya.

"Ini membuat penghasilan kami berkurang, namun kami masih harus membayar staf.

"Kami hanya mendapat sekitar 20 persen tamu karena tamu utama kami adalah orang asing," ujarnya.

Di bulan Januari 2020, Thailand merupakan negara pertama di luar China yang menemukan adanya kasus positif COVID-19.

Sejauh ini ada 3.473 kasus di Thailand dengan 58 kematian.

Namun dibandingkan banyak negara lain, Thailand banyak dipuji karena dengan cepat melandaikan kurva.

Niat Hati Liburan Bersama Selingkuhan, Pria Ini Malah Positif Corona, Hubungan Gelapnya Terbongkar

Usai Liburan ke Eropa Saat Wabah Corona, Raul Lemos Minta Maaf dan Pasang Badan untuk Krisdayanti

Dalam dua pekan terakhir, seorang narapidana dan bintang sepakbola profesional yang baru kembali dari luar negeri dinyatakan positif, namun selama 100 hari sebelumnya tidak ada kasus penularan lokal.

Kehidupan di Thailand hampir normal kembali, terutama di sektor ekonomi, namun industri wisata lebih lambat untuk pulih.

Assistant Professor di Chulalongkorn University Bangkok, Jessica Vechbanyongratana mengatakan subsidi wisata merupakan program yang bagus, namun tidak akan bisa menyelamatkan industri wisata secara keseluruhan.

"Turis internasional mencakup hampir 70 persen turis di Thailand, bahkan dengan stimulus ini turis domestik masih dibawah sebelumnya," kata Vechbanyongratana.

"Bagi beberapa hotel dan restoran, program ini akan membantu hal yang minimal, dengan harapan bisnis tetap bisa hidup sampai pandemi betul-betul berlalu," pungkasnya.

Hingga kini, Thailand belum membuka jalur wisata untuk turis asing. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Disebut Syarat Tradisi Kurang, Pengantin Wanita Kesurupan Saat Resepsi, Tiba-tiba Jatuh di Pelaminan

Telat 100 Tahun, Wanita Ini Terima Surat yang Dikirim Tahun 1920, Begini Isi Suratnya

Pria Dituduh Cabul Saat Beli Pembalut Untuk Istri, Dipermalukan Hingga Menangis Dalam Mobil

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved