Berita Luar Negeri

Meninggal Terbakar Dalam Posisi Bersujud, Ternyata Nekat Masuk ke Rumah Untuk Ambil Ini

Paman korban Abd Rahman Bakar (75) menjelaskan keponaannya yang berusia 56 tahun ditemukan dalam kondisi bersujud di depan pintu.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Harian Metro
Korban juga diketahui sebagai seorang pegawai Syarikat Air Darulaman (SADA) di Alor Setar, Malaysia. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria ditemukan terbakar dengan posisi bersujud, setelah berusaha kembali masuk ke dalam rumahnya yang sedang terbakar untuk mengambil kunci mobil.

Melansir dari Harian Metro, Selasa (15/9/2020), pria bernama Roslan Abu Bakar (56) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat terbakar di depan pintu rumah saat hendak keluar.

Kejadian memilukan ini terjadi di Taman Malik, Alor Setar, Malaysia sekitar jam 5:30 pagi waktu Malaysia, hari ini.

Paman korban pun sebagai saksi kejadian Abd Rahman Bakar (75) menjelaskan keponakannya yang berusia 56 tahun ditemukan dalam kondisi bersujud di depan pintu.

"Saya diberitahukan bahwa almarhum masuk kembali ke rumah untuk mengambil kunci mobil dan mencoba memadamkan api tetapi dia tidak keluar dan terjebak di depan pintu rumah.

"Istri dan dua anaknya berhasil keluar dari rumah saat api berkobar,” kata Abd Rahman Bakar.

Rumah Ini Dipenuhi Sampah Hingga Butuh 3 Mobil Pengangkut, Petugas Terkejut Ketika Temukan Ini 

Kakek Pasang Poster di Jendela Tuliskan Kesepiannya Setelah Istri Meninggal, Merasa Dikutuk Sepi

Bisa Hidup Meski Jarang Disiram, 5 Tanaman Hias Ini Tak Membutuhkan Banyak Perawatan

Korban juga diketahui sebagai seorang pegawai Syarikat Air Darulaman (SADA) di Alor Setar, Malaysia.

Jenazah korban ditemukan dalam keadaan bersujud, ia diyakini berusaha melarikan diri dari rumah namun gagal.

Korban meninggalkan seorang istri, Muzaini Mustafa (52) dan hanya bisa terduduk di kursi roda karena mengalami masalah pada ginjal.

Selain itu korban juga meninggalkan dua orang anak bernama Mohamad Ridwan Roslan (17), serta Siti Aisyah (15), mereka berhasil kabur dari rumah saat kebakaran.

Abd Rahman sebagai paman korban, merasa khawatir ketika mendengar bunyi sirene mobil pemadam kebakaran di depan rumahnya ketika mobil tersebut lewat.

Ia khawatir karena mobil mengarah ke tempat keponakannya, ditambah dengan situasi Covid-19 dan adanya pembatasan warga agar tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah di Malaysia.

Mengaku Tabrak Rusa, Pejabat Kejaksaan Buat Laporan Palsu, Ternyata Tabrak Pria Pejalan Kaki

Benarkah BIN Punya Pasukan Khusus Rajawali Bersenjata Lengkap? Begini Penjelasan BIN

"Tidak lama setelah mobil pemadam lewat, istri saya memberitahukan rumah Roslan (almarhum) terbakar namun tidak diketahui nasib mereka.

Selanjutnya saya mengetahui almarhum gagal menyelamatkan diri dan meninggal dunia dalam kebakaran," terangnya.

Abd Rahman berkata, ia bertemu dengan korban dua hari lalu, ketika korban mendatangi rumahnya, meminjam alat pelubang dinding untuk memasang cermin kamar mandi rumahnya.

"Almarhum sebelumnya selalu terlihat ceria berada di rumah saya tiba-tiba berubah menjadi tergesa-gesa kembali ke rumah.

Ia ada memberitahu keinginannya untuk melaksanakan ibadah umrah sekali lagi, namun tidak bisa terlaksana karena masalah kesehatan dan adanya Covid-19.

"Mungkin ia sudah merasakan ajal mau menjemputnya, sehingga tiba-tiba ia mengucap ingin melaksanakan umrah," katanya.

Denda Pertama Rp 250 Ribu, untuk Pelanggar Protokol Kesehatan di Banda Aceh Langsung Dikenakan

Ranperbup Prokes Hasil Fasilitasi Dibahas Kembali dengan Anggota Forkopimda Abdya, Ini Alasannya

Jenazah akan dimakamkan di Makam Islam di Jalan Alor Ibus, Kuala-Kedah-Yan, Malaysia, setelah dilakukan otopsi di Rumah Sakit Sultanah Bahiyah (HSB).

Rosliza Abu Bakar (36) adik korban mengatakan terakhir kali bertemu dengan kakaknya Jumat pekan lalu, saat korban datang menjenguk ibunya di Kuala Kedah.

Ibu mereka, Fatimah Bakar (76) seharusnya menjalani operasi pengangkatan kelopak mata di pusat kesehatan swasta Alor Setar.

Namun harus ditunda karena Perintah Pengendalian Gerakan Pengetatan (PKPD) atau PSBB di Indonesia.

Rela Potong Tangan Untuk Klaim Asuransi, Wanita Ini Dihukum 2 Tahun Penjara, Ayah dan Pacar Terlibat

Hendak Makan Malam, Tapi Pekerja Restoran tak Ada, Sekeluarga Terkejut Saat Lihat ke Belakang

Almarhum datang dan bertanya tentang ibunya dan dia memberikan kontribusi untuk operasi tetapi harus ditunda karena Covid-19.

“Tidak terlihat ada perubahan sama sekali padanya, bahkan terlihat normal saat pulang dan tidak menyangka hal ini bisa terjadi,” ujarnya.

Roslan bertanggung jawab mengurus keluarga, terutama ibunya yang sudah lanjut usia.

"Saya dan keluarga sudah rela melepas kepergiannya, karena dia adalah seorang abang yang baik dan sangat sulit mencari orang bisa seperti beliau," katanya menutup pembicaraan. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Viral Video Ospek Online Mahasiswa Baru, Tiga Senior Lawan Satu Tetap Teriak dan Bentak-bentak

VIRAL Video Pengantin Wanita Peluk Mantan Suami di Depan Suami Baru, Suasana Pesta Berubah Haru

VIDEO Viral, Goweser Bersepeda di Jalan Tol, Melintas di Jalur Berbahaya Hingga Lawan Arus

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved