Update Corona di Banda Aceh
Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Capai 880 Orang, Kadis Kesehatan: Sayangi Keluarga Kita!
"Sampai hari ini, total jumlah pasien positif Covid-19 di Banda Aceh 880 orang," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banda Aceh, Lukman SKM.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi Luwi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Banda Aceh, hingga Rabu (16/9/2020) hari ini, mencapai 880 orang.
Pasien positif terpapar virus corona di ibu kota Provinsi Aceh tersebut tersebar merata di sembilan kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh.
"Sampai hari ini, total jumlah pasien positif Covid-19 di Banda Aceh 880 orang," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes kepada Serambinews.com, Rabu (16/9/2020).
Lukman merincikan, dari sembilan kecamatan di Banda Aceh, pasien posotif corona terbanyak berasal Kecamatan Kuta Alam yang mencapai 180 orang.
“Disusul kemudian, Kecamatan Syiah Kuala 166 orang, Ulee Kareng 103 orang, Kecamatan Lueng Bata 97 orang, dan Kecamatan Baiturrahman 95 orang,” sebutnya.
• Sebelas Pasien Reaktif Covid-19 Dirawat di Ruang Pinere RSUD Aceh Tamiang, Tunggu Hasil Swab Test
• Aceh Cetak Rekor Pasien Covid Meninggal, Kasus Positif Hari Ini 95 Orang, Total Terpapar 3.126 Orang
• Melanggar Prokes Covid-19 di Bireuen Didenda Rp 50.000 - Rp 100 Ribu, PNS Dipotong TPK 25 Persen
Selanjutnya, pasien posotif Covid-19 di Kecamatan Banda Raya mencapai 94 orang, Jaya Baru 84 orang, Meuraxa 34 orang, dan terakhir Kecamatan Kuta Raja 27 orang.
Kadinkes melanjutkan, tren terkini menunjukkan kalau pasien positif Covid-19 di Banda Aceh mengalami peningkatan yang signifikan dari hari ke hari.
Hal ini, ulasnya, menunjukkan bahwa virus corona itu ada dan nyata. “Jadi masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah corona. Tetap taati Prokes dan waspadai transmisi lokal Covid-19," imbaunya.
Apalagi, papar Lukman, saat ini Banda Aceh masih masuk zona merah Covid-19. Soalnya, penyebaran virus corona di Banda Aceh juga sudah berada pada kluster keluarga.
"Mari sama-sama kita cegah virus ini. Jangan kita sampai membawa wabah corona ke rumah, sayangilah keluarga kita," seru Lukman SKM.
• Tidak Memakai Masker, Tiga Warga Bener Meriah Mendapat Sanksi Sosial Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
• Kiprah Prof Safwan Idris, Tokoh Ulama dan Intelektual Aceh yang Syahid ditembak Pria Misterius
• Disdikbud Aceh Tenggara Liburkan Ratusan Siswa & Puluhan Guru, Penyebabnya Berkaitan Hasil Tracing
Seperti diberitakan sebelumnya, Kadinkes Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes mengingatkan kepada seluruh tenaga kesehatan agar mengutamakan keselamatan diri dari paparan Covid-19
Untuk itu, ia mewanti-wanti, para petugas medis untuk selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Utamakan keselamatan diri dari paparan Covid-19," tukas Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes kepada Serambinews.com, Minggu (13/9/2020).
Disebutkan Lukman, di Banda Aceh tersedia 11 puskesmas yang tersebar dalam sembilan kecamatan untuk melayani memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut Lukman, untuk mengantisipasi penularan virus corona lebih masif di fasilitas pelayanan kesehatan publik itu, areal puskesmas dan rumah sakit saat ini telah disediakan alat cuci tangan dan hand sanitizer.
• 9 Bulan Jadi DPO, Akhirnya Polisi Berhasil Memborgol Tangan Ibrahim
• 20 Tahun Lalu, Rektor UIN Ar Raniry Prof Safwan Idris Ditembak Dua OTK, Pelaku Belum Terungkap
• Harga Emas Menyentuh Angka Rp 3 Juta Per Mayam
"Selain itu, para petugas juga menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melayani masyarakat yang datang berobat," lanjut dia.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, petugas juga memisahkan pasien yang mempunyai gejala mirip corona seperti batuk-batuk, pilek, dan demam tinggi dengan pasien sakit biasa.
Pelayanan kesehatan di RSUD atau puskesmas juga tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, jarak sosial, dan memakai masker.
"Melayani masyarakat penting, tapi mengutamakan keselamatan diri dari Covid-19 juga paling utama. Karena tenaga kesehatan sangat rentan terjangkit wabah corona, makanya perlu menjaga diri dan memakai APD standar," tutupnya.(*)