Breaking News

Luar Negeri

WHO Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19, Seminggu Ini Tewaskan 50.000 Orang akibat Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, kasus virus corona bisa melonjak saat musim dingin dan ini tak akan hilang dengan mudah.

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol COVID-19 tersisa 1.069 lubang makam, dan diperkirakan akan habis pada bulan Oktober apabila kasus kematian akibat COVID-19 terus meningkat.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA) 

Pejabat kesehatan AS khawatir pandemi Covid-19 bisa menjadi lebih buruk ketika memasuki musim gugur dan musim dingin.

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS mengatakan, kasus baru Covid-19 di AS setiap harinya melonjak sangat tinggi terutama saat mendekati musim gugur.

"Begitu angka kasus Covid-19 sudah sangat tinggi, akan sulit untuk menurunkannya," kata Fauci.

Fauci berkata, penambahan harian kasus di AS akan berubah dari ratusan menjadi ribuan.

Apa yang harus dilakukan?

Dr. Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk pandemi Covid-19 mencatat bahwa pejabat kesehatan global telah melakukan ratusan studi seroepidemiologi.

Banyak juga yang masih berlangsung.

Studi ini meneliti tingkat infeksi virus corona pada populasi yang berbeda.

"Studi tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk dunia rentan terhadap infeksi virus ini," kata Van Kerkhove.

"Itu berarti keberadaan virus corona masih panjang," imbuhnya.

 Van Kerkhove mengatakan bahwa sangat penting bagi semua negara untuk memiliki rencana kuat saat wabah muncul.

Dia mengatakan, peningkatan jumlah pasien rawat inap di beberapa negara Eropa, seperti Inggris dan Perancis adalah tren yang mengkhawatirkan karena Belahan Bumi Utara belum mulai mengalami musim flu, yang dapat menambah tekanan pada sistem kesehatan yang sudah terbebani.

"Yang paling penting saat ini adalah negara-negara dapat memecahkan masalah," ujarnya.

"Ini bukan hanya tentang angka kasus. Kita harus melacak tren dan melihat berapa banyak yang dirawat inap, bagaimana kapasitas ICU, dan berapa banyak orang yang dirawat di perawatan intensif."

Sebuah Amplop ke Gedung Putih Berisi Racun Disita, Ditujukan ke Presiden Donald Trump

180 Ribu Penerima Kartu Prakerja Dicabut Status Kepesertaannya, Kenapa?

LANGKA, Pria Bule Ini Nikahi 5 Wanita Sekaligus: Miliki 25 Anak dan Tinggal dalam Satu Rumah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seminggu Tewaskan 50.000 Orang, WHO Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved