PBM Tatap Muka
Siswa Lebih Suka Belajar Tatap Muka, Alasannya Lebih Leluasa Bertanya kepada Guru
Kepsek SMPN Idi mengakui bahwa siswanya lebih menyukai belajar tatap muka di sekolah dari pada belajar daring.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Alfat siswa kelas III SMP N Idi, Aceh Timur, mengaku lebih suka belajar tatap muka di sekolah daripada belajar dalam jaringan (daring) alias belajar online dari rumah.
“Lebih leluasa bertanya kepada guru jika belajar tatap muka di kelas. Kalau belajar daring siswa yang bertanya lebih dari satu, jadi guru kesulitan untuk menjawab. Jadi kami lebih suka belajar tatap muka,” ungkapAlfat saat disambangi Serambinews.com, di SMPN Idi, Kamis (24/9/2020).
Kepsek SMPN Idi, Hamidah Rokayana SPd MM, mengakui bahwa siswanya lebih menyukai belajar tatap muka di sekolah dari pada belajar daring.
“Siswa kami lebih menyukai PBM tatap muka, karena jika siswa tidak tahu bisa bertanya langsung kepada gurunya. Tapi kalau daring siswa kesulitan bertanya, dan menjawab soal. Selain itu juga karena keterbatasan kouta internet baik guru, maupun siswanya,” ungkap Hamidah kepada Serambinews.com.
Selaku kepala sekolah dan guru, ungkap Hamidah, ia berharap proses belajar mengajar kembali normal secara tatap muka di sekolah.
“Dengan PBM tatap muka interaksi kami dengan anak-anak lebih nyaman, mudah, dan kami juga leluasa memberikan ilmu kepada anak didik kami, tapi kalau daring interaksi kami sangat terbatas,” ungkap Hamidah.
SMP N 1 Idi, jelas Hamidah, sangat siap melaksanakan PBM tatap muka di sekolah, dan semua fasilitas pendukung sesuai protocol kesehatan telah dilengkapi di sekolah.
“Mulai awal masuk sekolah siswa dicek suhu tubuh, kemudian cuci tangan, dan saat masuk kelas guru memberi arahan agar siswa tetap memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona,” ungkap Hamidah.
Namun di masa pandemic ini, jelas Hamidah, sistem belajar tatap muka di sekolah dibagi 2 shif.
Jika biasannya satu kelas 31 siswa, maka masa pandemic ini satu kelas diisi 16 siswa.
“Total siswa SMP N 1 Idi 985 siswa, dibagi 2 shif, shif A sebanyak 492 siswa, shif B 492 siswa. Satu minggu masuk shif A, dan satu minggu shif B belajar daring di rumah, begitu seterusnya di masa pandemic ini untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ungkap Hamidah Rokayana.(*)
• Bupati Gayo Lues Keluarkan Perbup Tentang Prokes Covid-19, Ini Sanksi Bagi yang Melanggar
• VIDEO Dokter Senior RSUD Langsa Meninggal Akibat Covid-19, Isak Tangis Pecah saat Penyambutan
• Putra Aceh Nezar Patria Jadi Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia, Ini Profil Singkatnya
• Hasil Swab di RSU Cut Meutia Aceh Utara Kini Bisa Keluar Hanya Beberapa Jam Saja, Ini Sebabnya
• Kisah Pilu Janda 3 Anak Tinggal di Gubuk Reyot Samping Makam Suami, Ada Kalajengking dan Ular