Kupi Beungoh
Nuruddin Ar Raniry, Hamzah Fanshuri, dan Permasalahan Tasawuf Wahdatul Wujud dalam Sejarah Aceh
At Tibyan akan memudahkan pembacanya untuk melihat apakah satu aliran yang dicurigai kesesatannya dapat digolongkan sebagai sebuah aliran sesat.
Oleh: Jabal Ali Husin Sab*)
DALAM At Tibyan fi Ma'rifati Adyan, Syekh Nuruddin Ar Raniry telah menulis daftar-daftar aliran yang dinyatakan sesat dan menyesatkan serta menjelaskan sebab-sebab kesesatan aliran tersebut.
Pahaman-pahaman apa saja yang dinyatakan sesat dan sebab kesesatannya.
Banyak aliran-aliran asing yang mungkin jarang kita dengar sekarang, seperti Tanasukiyah misalnya.
At Tibyan akan memudahkan pembacanya untuk melihat apakah satu aliran yang dicurigai kesesatannya dapat digolongkan sebagai sebuah aliran sesat.
Kemudian Syekh Nuruddin Ar Raniry dalam Hujjatus Shiddiq li Daf'iz Zindiq menyatakan bahwa beliau sama sekali tidak menolak paham Wujudiyah.
Beliau membagi Wujudiyah ke dalam dua kelompok;
Wujudiyah Muwahidah sebagai ajaran Wujudiyah yang benar dan Wujudiyah Mulhidah sebagai golongan yang sesat, dimana beliau menjelaskan sebab-sebab kesesatannya.
Kedua kitab karya Syekh Nuruddin ar Raniry ini layak dirujuk sebagai panduan guna mengkaji ajaran-ajaran yang dicurigai sesat, dengan membandingkan keduanya secara bersamaan (At Tibyan dan Hujjatus Shiddiq).
Seperti yang telah diungkapkan ilmuwan sejarah, bahwa Syekh Nuruddin dan Syekh Hamzah Fanshuri ternyata tidak hidup pada zaman yang sama.
Syekh Nuruddin sampai ke Aceh setelah Syekh Hamzah wafat.
Hal ini pernah disampaikan oleh seorang filolog, peneliti manuskrip Aceh yang juga dosen di UIN Ar Raniry, Hermansyah, pada konferensi internasional ICAIOS yang diadakan di kampus Universitas Malikussaleh Lhokseumawe pada tahun 2013, berdasarkan tahun hidup dan wafat masing-masing tokoh yang tertera pada manuskrip yang ia kaji.
Sementara itu, Syekh Nuruddin pada masa beliau menjadi mufti kerajaan Aceh Darussalam, berhadapan dengan mereka yang menisbahkan diri pada ajaran Wujudiyah Syekh Hamzah Fanshuri (diantaranya secara langsung mengeluarkan pernyataan yang menyamakan antara Allah dengan alam; “Allah adalah alam dan alam adalah Allah”).
Mereka adalah pembaca kitab-kitab Syekh Hamzah.
• Teliti Ratéb Dôda Idi, Yusri Yusuf Raih Gelar Doktor Ke-123 Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry
• Hendak Berlayar ke Ujung Dunia, Penganut Teori Bumi Datar Malah Tersesat
Penilaian Syekh Nuruddin kepada Syekh Hamzah adalah berdasarkan pernyataan yang ditulis oleh Syekh Hamzah Fanshuri dalam kitab-kitabnya.