Breaking News

Berita Luar Negeri

Bentrokan di Santiago, Polisi Chili Lempar Anak Berusia 16 Tahun dari Atas Jembatan ke Sungai

Bocah laki-laki itu jatuh ke dalam aliran air kotor di sungai Mapocho, di mana dia terlungkup tak bergerak di sungai dangkal itu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Sebastian Silva/EPA via The Guardian
Sejumlah polisi hanya melihat seorang anak laki-laki yang jatuh dari jembatan ke sungai selama protes di Ibukota Santiago, Chili, pada Jumat (2/10/2020) 

SERAMBINEWS.COM – Bentrokan pecah di ibu kota Chili, Santiago terkait reformasi konstitusi negara di era Pinochent.

Dalam bentrokan itu, polisi secara brutal menekan para demonstran yang berkumpul di Plaza Baquedano.

Melansir dari The Guardian, Senin (5/10/2020), pada Jumat (2/10/2020), petugas kepolisian Chili menggunakan tembakan gas air mata dan jet air bertekanan tinggi untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Sebuah video menunjukkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dilempar dari atas jembatan oleh seorang petugas polisi ke dalam sungai.

Anak laki-laki itu jatuh ke dalam aliran air kotor di sungai Mapocho, di mana dia terlungkup tak bergerak dalam sungai dangkal itu.

Jumlah Gaji Polisi Berpangkat Brigjen Hingga Jenderal, Segini Tunjangan Kinerja Per Bulan

BERITA POPULER - Kisah Kolonel Latief, Perkosa Mayat Bocah Hingga Sosok Pembunuh TNI Saat G30S/PKI

“Ketika para pengunjuk rasa melarikan diri, kami melihat petugas mencegat (anak itu) dan melemparkannya dari jembatan,” kata Pavel Pavelic Jofre, pemimpin kelompok itu.

"Kami menurunkan dua orang dari kelompok kami untuk menyelamatkannya, dan setelah kondisinya stabil, layanan darurat menggotongnya dari sungai untuk segera dibawa ke rumah sakit," sambungnya.

Sudah 2 Hari Armenia & Azerbaijan Bentrok, 39 Orang Tewas, Saling Tuduh Pakai Senjata Artileri Berat

Protes Kedekatan AS dengan Taiwan, China Mendadak Gelar Latihan Militer

Menanggapi insiden itu, juru bicara polisi Chili, Jenderal Enrique Monras, tidak menampik insiden itu dan akan bertanggung jawab.

Ia mengatakan, dari sudut pandang kacamata dirinya, anak itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam sungai saat dilakukan penangkapan.

Monras mengatakan, pasukannya tersebut memiliki cuplikan video tersendiri yang dapat menampik tuduhan itu.

Anak laki-laki itu dikatakan berada dalam kondisi stabil di Klinik Santa María, tidak jauh dari tempat kejadian tersebut.

Video pelemparan anak itu dengan cepat beredar di media sosial.

Kini polisi Chili sedang menghadapi tekanan baru atas tindakan mereka yang brutalan.

Politisi oposisi menyerukan Jenderal Mario Rozas, kepala Carabineros, untuk mengundurkan diri menyusul serangkaian dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Perang Azerbaijan-Armenia Makin Parah, Tentara Bayaran Dikerahkan ke Medan Pertempuran

Batman Berkeliaran di Jalan Santiago Chili, Bagi Makanan Hangat ke Gelandangan

AS dan China Sedang Panas, Dunia Dikejutkan dengan Bentrokan Polandia dan Ceko, Penyebabnya Aneh

Sementara itu, Kantor Kejaksaan Santiago menuduh petugas polisi yang meyebabkan anak itu jatuh ke sungai.

Pihaknya mengatakan akan meyeret insiden itu ke meja hijau dengan tuduhan pembunuhan, yang diajukan pada Minggu (4/10/2020) kemarin.

Sejak Oktober 2019, Chili telah diguncang oleh gelombang protes massa terhadap ketidaksetaraan yang merajalela dan sejumlah ketidakadilan sistemik.

Tindakan keras polisi dalam menangani pengunjuk rasa, telah dikecam oleh dunia internasional.

Harga Jutaan, Demam Keladi Mulai Melanda Negeri Ini, Ada Masuk Hutan Hingga Ambil Punya Tetangga

Istri Gagal Cegah Suami Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 16 Akibat Depresi Penyakit Ini

Jaksa penuntut umum Chile mengatakan bahwa, sejak Oktober 2019 lalu, ada 8.575 dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilakukan oleh polisi sebagai penindasan, namun hanya 16 polisi yang mundur.

Serangkaian perombakan kabinet telah membuat tiga orang pejabat polisi ditugaskan di kementerian dalam negeri sejak demonstrasi dimulai.

Namun polisi tetap mendukung pemerintah, meskipun banyak tuduhan terhadap mereka.

Militer Turki Desak Presiden Erdogan untuk Lawan Eropa, Bentrokan di Mediterania Timur Bakal Pecah

Setelah Bentrokan Berdarah, Seruan Boikot Barang Cina di India Menguat

Beberapa misi internasional, termasuk delegasi yang dikirim oleh komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Michelle Bachelet, mantan presiden Chili, menyampaikan laporan pelanggaran.

Misi itu menyampaikan laporan rinci yang memberatkan atas banyaknya pelanggaran yang telah terjadi selama protes di Chili, termasuk dugaan penyiksaan dan pelecehan seksual.

Meskipun demikian, Presiden Chili Sebastian Pinera dalam pidatonya di sidang umum PBB untuk menyerukan agar nilai-nilai seperti penghormatan terhadap hak asasi manusia diperkuat di seluruh dunia.

BERITA POPULER - Kisah Gembong PKI Aceh, Irwandi Batal Operasi Hingga 134 Pasien Covid-19 Sembuh

Referendum untuk reformasi konstitusional Chili akan diadakan pada 25 Oktober 2020 mendatang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Juga Lainnya:

Perang Makin Memanas, Presiden Ilham Aliyev: Azerbaijan Tak Akan Berhenti hingga Armenia Mundur

Kesaksian Penggali Sumur Lubang Buaya, Tercium Bau Busuk hingga Menangis Temukan Potongan Mayat

Klasemen Liga Inggris Usai Liverpool dan Manchester United Dibantai, Everton Aman di Puncak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved