Berita Banda Aceh
Kadis Pendidikan Aceh: Fungsi Manajerial Kepala Sekolah Perlu Ditingkatkan
Kepala sekolah diminta agar dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai target lulusan yang kompetitif....
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Jalimin
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Kepala sekolah diminta agar dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai target lulusan yang kompetitif.
Termasuk bekerjasama dengan muspika dan aparat keamanan (Babinsa dan Babinkamtibmas) untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara optimal di satuan pendidikan.
Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD MPA saat melakukan monitoring pelaksanaan proses pembelajaran SMA dan SMK di Kabupaten Aceh Utara, Kamis (8/10/2020).
"Fungsi manajerial kepala sekolah sangat penting. Sehingga akan melahirkan kerjasama dan kolaborasi yang baik dalam upaya menyiapkan para lulusan yang bermutu dan berdaya saing," imbuhnya.
Meski Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka tidak dapat berjalan maksimal saat ini, tambahnya, para kepala sekolah dan guru diminta untuk lebih serius dalam melaksanakan PBM secara daring dan offline dengan berbagai metode pembelajaran.
• Kemendagri Diminta Dorong Pemda Buka Keran Pengaduan Masyarakat
• VIDEO - Polisi dan Mahasiswa Shalat Berjamaah Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja
• Dua Pekan Razia Masker, 784 Pelanggar Terjaring di Banda Aceh
"Bisa saja guru menerapkan metode pembelajaran dengan memberikan bahan ajar atau materi dan soal kepada siswa setiap minggunya. Dimana guru mengantarkannya ke rumah siswa atau dititik yang telah ditentukan bersama untuk diambil materinya," ungkapnya.
Menurut Kadisdik, metode ini akan lebih efektif dilakukan pada daerah yang tidak memiliki akses jaringan internet yang baik. Dia menilai metode ini akan lebih memudahkan guru dan siswa. Selain itu, diperlukan kekompakan dan kebersamaan dalam melaksanakannya.
"Karena nantinya semua guru dilibatkan untuk mengantarkan materi dan soal-soal tersebut ke tempat tinggal siswa secara bergiliran setiap minggunya," terangnya.
Dengan adanya keterlibatan Babinsa dan Babinkamtibmas, maka diyakini akan mudah dilakukan pengawasan terhadap siswa dan siswi yang berasal dari desa binaan aparat keamanan tersebut.
"Selain itu untuk mempertajam materi, kepala sekolah juga bisa mengatur kelompok belajar siswa yang berjumlah 5 hingga 8 orang dengan diasuh oleh seorang guru dan dapat dilakukan secara bergantian di sekolah sesuai kebutuhannya," jelasnya.
Kadisdik meminta agar kepala sekolah menyiapkan dan memilih siswa dan siswi yang memiliki potensi dan unggul, agar dapat dibekali dengan pembelajaran yang intensif agar mereka mampu lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit tanah air.
"Kami meminta kepada kepala sekolah agar terus mencari dan membimbing siswa agar dapat mengetahui dan menargetkan berapa orang siswanya yang mampu lulus pada 10 PTN terbaik di Indonesia," ujarnya.