Mengapa Indonesia Bergantung Impor BBM dari Singapura, Padahal Ladang Minyaknya Saja tak Ada
Mengapa Indonesia Bergantung Impor BBM dari Singapura, Padahal Ladang Minyaknya Saja tak Ada. Padahal Indonesia punya ladang minyak
Lebih lanjut, Nicke menyebutkan, hal tersebut mengakibatkan perseroan perlu mengeluarkan biaya pokok produksi yang lebih tinggi.
"Ini karena masalah supply demand yang kurang seimbang," kata dia.
Baca juga: 15 Desember 2020, Yahoo Groups Akan Tutup Usia di Umur 19 Tahun, Bagaimana Nasib Pengguna E-Mail?
Oleh karenanya, untuk mengatasi hal tersebut Pertamina tengah fokus melakukan modifikasi kilang eksisting atau Refinery Development Master Plan (RDMP) 4 kilangnya dan juga melakukan pembangunan 2 kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR).
Dengan proyek-proyek strategis tersebut, kilang-kilang nantinya mampu mengolah minyak mentah dengan jenis yang lebih variatif.
"Yang ujung-ujungnya akan berpengaruh terhadap harga pokok produksi," katanya.
Apabila biaya pokok produksi dapat ditekan, Nicke meyakini hal itu akan langsung berpengaruh ke harga BBM.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Cabut Status Irwandi Yusuf sebagai Gubernur Aceh
"Nantinya kita harapkan harga BBM akan semakin kompetitif, akan semakin affordable bagi masyarakat Indonesia," ucap dia.
PT Pertamina (Persero) berencana menghapus bahan bakar minyak (BBMN) dengan nilai oktan (Research Octane Number/RON) 91 ke bawah, yakni RON 88 (Premium) dan RON 90 (Pertalite).
Namun, Pertamina dinilai perlu menyelesaikan proyek-proyek kilang minyaknya terlebih dahulu sebelum melaksanakan rencana tersebut ketimbang terus menerus menggantungkan impor BBM.
Rencana yang diusung guna melaksanakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penetapan Bahan Bakar Standar Euro 4 itu disebut berpotensi memberatkan neraca impor minyak nasional. (KOMPAS.com/Rully R Ramli)
Baca juga: Rambut Wanita Ini Seperti Rapunzel, Berdiri di Atas Kursi Masih Sentuh Lantai, Begini Cara Cucinya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa RI Begitu Bergantung Impor BBM dari Negara Semungil Singapura?",