Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H
Ada Tradisi Toet Leumang, Begini Kemeriahan Warga Tangse Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW
Menu yang disajikan pun cukup beragam. Namun yang menjadi ciri khas di Aceh, khususnya bagi masyarakat Pidie ini adalah sajian lemang.
Dalong inilah wadah pengisian nasi lengkap dengan lauk pauk.
Uniknya lagi, sajian nasi dan lauknya pun ditata rapi dan berlapis-lapis atau dikenal "Dalong Meulapeh".
Dalong inilah yang diantar warga ke meunasah-meunasah yang akan dibuka untuk disantap bersama anak yatim.
Baca juga: Menyeruput Kopi Liberika, Si Biji Hitam Khas Tangse

Soal menu yang dihidangkan pada perayaan maulid sangatlah istimewa. Salah satu menu khas adalah "bu kulah" atau nasi kulah.
Nasi ini dimasak secara khusus dengan paduan rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, dan aneka rempah lainnya.
Menariknya lagi, formasi Bu Kulah berbentuk piramida ini dibungkus dengan daun pisang yang terlebih dahulu dilayu di atas bara api.
Sehingga sajian makanan Aceh dengan rasa dan aroma khas Timur Tengah dan India ini kian terasa.
Sementara menu yang disajikannya juga khas dan jarang ditemui pada perayaan lainnya.
Salah satunya adalah "kuah pacri".
Dalam kuah ini, tersedia buah nenas yang dimasak dengan kuah encer dengan paduan cengkeh, kapulaga, cabai merah yang diiris halus dan daun pandan untuk menambah aroma.
Menu lainnya adalah aneka daging sapi, kambing, ayam dan bebek.
Selain menu yang disebutkan di atas, ada hidangan khas pada kenduri maulid, yaitu bulukat.
Nasi ketan yang diberi kelapa dan dibungkus daun pisang dan berbentuk limas.
Nah, sebelum menyantap hidangan maulid, masyarakat menggelar zikir dan doa bersama diiringi salawat.
Setiap perayaan maulid di Aceh, kenduri digelar pada siang hari, kemudian malam dilanjutkan dengan ceramah agama.