Berita Kutaraja

Bikin Gaduh dan Picu Kemarahan Umat Islam, Presiden Prancis 'Radikalis & Teroris Sesungguhnya'

"Ini perbuatan jahat dan tidak bermoral. Inilah radikal dan teroris yang sebenarnya,” kata Ustaz Yusran.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh, Ustaz Dr Muhammad Yusran Hadi Lc MA 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gelombang protes dan pengecaman terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron terus mengalir setelah ia menghina Islam dan merendahkan derajat Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi.

Bahkan, ada yang menyebutkan kalau Presiden Prancis itu adalah radikalis dan teroris sesungguhnya lantaran telah memuat gaduh dunia dan memicu kemarahan umat Islam.

Label itu seperti disampaikan Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh, Ustaz Dr Muhammad Yusran Hadi Lc MA kepada Serambinews.com, Sabtu (31/10/2020), terkait pernyataan Macron yang telah membuat kegaduhan dan kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

“Saya mengecam penghinaan Macron dan orang-orang sejenisnya terhadap Nabi SAW dan Islam. Ini perbuatan jahat dan tidak bermoral. Inilah radikal dan teroris yang sebenarnya,” kata Ustaz Yusran.

Perilaku Macron dan orang-orangnya, urai Ustaz Yusran, menunjukkan karakter asli mereka yang islamphobia (membenci Islam).

Baca juga: DPRK Dukung Langkah Persuasif Satpol PP untuk Wujudkan Banda Aceh Bebas Dari Gepeng

Baca juga: Arus Wisatawan ke Sabang Meningkat, Pelayaran Bertambah Menjadi Tujuh Trip

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Bener Meriah Capai 136 Orang, Sembuh 84 Orang, Meninggal 7 Orang

“Ini sangat berbahaya karena bisa membahayakan kerukunan kehidupan antar umat beragama dan menciptakan konflik umat manusia. Terlebih lagi memprovokasi orang-orang Barat khususnya Perancis untuk bersikap islamphobia,” ujarnya.

Penghinaan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan orang-orangnya terhadap Nabi SAW dan Islam merupakan kejahatan penistaan agama yang tidak bisa ditolerir oleh siapa pun manusia yang masih punya hati nurani, terlebih lagi umat Islam.

“Apapun alasannya, penghinaan mereka ini tidak bisa dibenarkan, baik secara logika maupun hukum. Macron harus meminta maaf kepada umat Islam dan menarik ucapannya,” tegas Ustaz Yusran yang juga Ketua Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) Provinsi Aceh ini.

Ia menerangkan, setiap muslim pasti marah dan benci apabila ada orang yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Imannya kepada Rasul Saw pasti 'mengetuk' dan 'memanggil' dirinya untuk membela Rasul SAW dengan segala cara sesuai kemampuannya karena kecintaannya kepada Rasulullah.

Baca juga: VIDEO Ustadz Zaid Ungkap Kronologi Penikaman dan Sebut tak Dendam pada Pelaku

Baca juga: Lansia Positif Covid Tutup Usia, Total Sudah 7 Orang Warga Bener Meriah Meninggal Gara-gara Corona

Baca juga: Polres Nagan Raya Kembali Tangkap Tersangka Perampok Toke Sawit, Sepeda Motor Korban Diamankan

“Ini bukti dan konsekuensi iman seseorang. Inilah seorang muslim yang benar dan beriman," urainya.

"Jika seseorang mengaku dirinya muslim, namun dia tidak marah dan tidak pula membenci penghina Rasul SAW, maka patut diragukan dan dipertanyakan keislamannya. Apalagi sampai membelanya. Ini jelas perilaku orang munafik,” tukas dia.

Dr Muhammad Yusran Hadi menambahkan, penghinaan yang dilakukan Macron dan orang-orangnya dengan alasan kekebasan berekspresi itu tidak tepat.

Tindakan Ini justru bertentangan dengan HAM berupa toleransi dan kekebasan kehidupan beragama yang selalu digaungkan oleh negara-negara barat.

“Sikap islamphobia dan liberal yang diperlihatkan Macron dan orang-orang sejenisnya justru menunjukkan anti agama dan atheis. Sama seperti komunis,” tambah Ustaz Yusran yang juga anggota Majelis Pakar Parmusi Aceh, dan anggota Ikatan Ulama & Da'i Asia Tenggara.

Baca juga: Banda Aceh Gelar Webinar Anti Narkoba, Ini Pesan Wali Kota Aminullah Usman 

Baca juga: Satpol PP dan WH Aceh Besar Razia Obyek Wisata Ujong Batee, 27 Pelanggar Syariat & Protkes Terjaring

Baca juga: Akhir Pekan, Arus Balik Melalui Aceh Tamiang Masih Normal

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved