Berita Aceh Barat Daya
Wakil Bupati Abdya Ajak Masyarakat Abdya Boikot Produk Prancis
Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Muslizar MT mengajak masyarakat untuk memboikot barang-barang buatan atau produksi Prancis...
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Jalimin
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Muslizar MT mengajak masyarakat untuk memboikot barang-barang buatan atau produksi Prancis.
Ajakan itu sebagai bentuk perlawanan terhadap pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.
"Pernyataan Presiden Prancis, sangat melukai hati umat islam, maka sudah sepatutnya pula kita boikot produk dari Prancis," tegas wakil Bupati Abdya, Muslizar MT.
Menurut Muslizar, apa yang disampaika oleh Macron, bukan saja melukai hari mat muslim di Abdya, namun seluruh dunia sangat marah kepada Macron atas pernyataannya yang islamphobia.
"Mereka tidak menghargai dan menghina Nabi kita, maka sepantasnya kita harus melakukan apa yang kita bisa, sebagai protes dan perlawanan kita," tegasnya.
Bahkan, kata Muslizar, sebagai bukti nyata dan keseriusan pemkab Abdya dalam memboikot produk dari Prancis, pihaknya sudah meminta kabag Umum Setdakab Abdya, agar persedian air minum, dan kebutuhan lainnya yang selama ini masih memamai produk-produk yang berasal Prancis, agar ke depan tidak dibeli lagi.
"Iya, kalau di Pendopo wabup, sudah lama untuk air minum, kita memilih mengkonsumsi produk lokal, mungkin untuk rapat tertentu masih kita pakai. Namun sejak beberapa hari terakhir ini, sudah kita stop, dan minta sama kabag umum harus ganti dengan merk lain," ungkapnya.
Untuk itu, Muslizar meminta agar umat Islam, harus kompak dan bersatu untuk memboikot barang-barang produksi Prancis.
Bahkan, Muslizar juga menghimbau kepada para pedagang yang menjual barang-barang produksi Prancis, juga harus berpartisipasi serta jangan pernah takut rugi, dalam membela kehormatan dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.
"Ganti dengan produk lain, dan saya yakin, orang kita pasti paham dan mau membelinya, apalagi yang kita lakukan sebagai bentuk jihad dan bukti kita cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW," pungkasnya.(*)
Baca juga: Satu Pasien Reaktif Covid-19 Meninggal di RSUCM Aceh Utara, Ini Jumlah Total, Termasuk yang Sembuh
Baca juga: Ini Jumlah Pasien Covid-19 yang Meninggal dan yang Sembuh di RSUD Cut Meutia Aceh Utara
Baca juga: Operasi Yustisi di Aceh Singkil, Warga tak Pakai Masker Banyak yang Pilih Bayar Denda