Internasional

Pedagang Kecil Prancis Protes Jam Malam, Toko Grosir Tetap Buka Sampai Liburan Akhir Tahun

Para pedagang kecil di Prancis memprotes kebijakan pemerintah yang memberlakukan jam malam sejak Kamis (28/10/2020) lalu.

Editor: M Nur Pakar
AFP/JEFF PACHOUD
Jalan Republique tampak sepi saat jam malam diberlakukan di Lyon, bersama delapan kota lainnya di Prancis, pada Sabtu (17/10/2020) malam. 

"Kami tidak akan kembali pada tindakan yang tidak diumumkan," katanya.

Pada Minggu (1/11/2020), 10 jaringan telah menulis kepada Castex bahwa keputusan seperti itu tidak akan bisa dipahami dan secara teknis sulit untuk diterapkan.

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, dalam sebuah wawancara di BFM TV mengatakan arbitrase harus memberi keadilan.

Pada Jumat (29/10/2020)< sehubungan dengan kemarahan penjual buku yang ditutup, pemerintah mengungkapkan penutupan toko buku dan budaya di toko-toko besar, seperti Fnac Darty yang tetap beroperasi.

E-tailer juga menjadi sorotan.

Selama wawancara di saluran TV Europe 1, Menteri Ekonomi Junior Prancis Agnès Pannier-Runacher mengatakan bahwa pemerintah telah menghubungi Amazon .

“Saya meminta Amazon untuk menangguhkan kampanye sebelum Black Friday karena itu sama sekali tidak tepat pada saat 200.000 pemilik toko harus menutup pintunya,” katanya.

Dia mengacu pada kampanye yang dimaksudkan untuk dijalankan pada 26 Oktober hingga 19 November dan menambahkan manajemen Amazon setuju.

Ketika ditanya tentang apakah Black Friday, yang berlangsung di Prancis selaras dengan yang terjadi di AS, akan dilanjutkan, Pannier-Runacher mengatakan masih harus dilihat.

E-tailer dan rantai toko bahan makanan, termasuk Amazon, Rakuten, Shopify, Auchan dan Monoprix, dilaporkan terbuka untuk membantu pengecer fisik yang menderita lockdown dengan menawarkan akses ke pasar dan layanan lainnya.

Baca juga: Pusat Peringatan Pembunuhan Massal di Prancis Dirusak, Warga Armenia Marah

Pemerintah Prancis meluncurkan paket stimulus 20 miliar euro baru menjelang penguncian nasional kedua.

Sebagai bagian dari itu, bisnis yang paling terpengaruh oleh penguncian baru akan menerima 10.000 euro sebulan.

Perusahaan yang tidak mampu membayar sewa dapat memperoleh keringanan, dan perusahaan kecil dan menengah akan menerima bantuan pendanaan tambahan.

Penguncian pertama Prancis berlangsung dua bulan, pada Maret dan April 2020.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved