Pilpres AS 2020

Rapper Kanye West Pilih Dirinya Sendiri di Pilpres AS, Begini Penampakan Sistem dan Cara Pemilihan

Rapper Kanye West memilih untuk pertama kalinya dalam gelaran pesta demokrasi Amerika Serikat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
AFP
Para pemilih memberikan suara mereka di salah satu sekolah yang digunakan sebagai TPS pada hari pemilihan di Hillsboro, Virginia, 3 November 2020 

SERAMBINEWS.COM – Rapper Kanye West memilih untuk pertama kalinya dalam gelaran pesta demokrasi Amerika Serikat.

Pada hari pemilihan Selasa (3/11/2020), suami Kim Kardashian memberikan suara untuk dirinya sendiri.

Pria berusia 43 tahun itu menulis namanya dan pasangannya, Michelle Tidball,  di dalam surat pemungutan suara di Wyoming.

Ia mendokumentasikan pengalaman itu di media sosial Twitter.

Kanye West dilaporkan tercatat untuk berpartisipasi memberikan suara.

"Tuhan sangat baik," tulisnya di Twitter, yang diunggah bersamaan dengan video saat ia memilih.

“Hari ini saya memberikan suara untuk pertama kalinya dalam hidup saya di Pilpres Amerika Serikat, dan suara saya diberikan untuk seseorang yang benar-benar saya percayai yaitu saya sendiri,” katanya.

"TETAP PERCAYA KANYE 2020, Terima Kasih Tuhan," ujarnya. 

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Unggul Sementara 238 Suara Elektoral, Donald Trump 213

Terlihat dalam video itu, Kanye menulis namanya dalam kolom Federal Offices.

Dalam kolom itu tertulis beberapa nama kandidat calon presiden dan wakil presiden untuk empat tahun mendatang.

Kanye West saat di TPS
Kanye West saat di TPS (Twitter Kanye West)

Diurutan pertama ada calon dari Partai Republik, yakni Donald J Trump – Michael R Pence.

Urutan kedua ada Joesph R Biden – Kamala D Harris dari Partai Demokrat.

Ketiga ada Jo Jorgensen – Jeremy ‘Spike’ Cohen dari Libertarian.

Keempat ada Brock Pierce – Karla Ballard dari Independent.

Dalam kolom kelima kosong, dengan pemilih bisa menuliskan sosok yang dinginkan diantara keempat capres dan wapres diatas.

Kanye West kemudian menulis namanya dan pasangannya, Michelle Tidball di kolom kelima.

Setelah itu, ia memasukan kertas ‘Official General Election Ballot’ (surat suara resmi pemilihan umum) kedalam mesin berbentuk pemindai (scanner).

Kertas kemudian akan masuk kedalam mesin hingga layar monitor menampilkan tulisan ‘surat suara Anda telah dihitung’.

"Pemungutan suara pertama dalam hidup saya, Kami di sini untuk melayani, Kami berdoa untuk setiap pemimpin yang melayani di dunia," kata West dalam video lain. 

Baca juga: Pilpres Amerika: Bagaimana jika Trump dan Joe Biden Tak Memperoleh 270 Suara, Pemilu Bakal di Ulang?

Bagaimana Sistem Pemilihan Presiden di AS?

Bagi kebanyakan warga negara Amerika Serikat sendiri, sistem pemilihan presiden di negaranya sulit dimengerti. 

Seluruh warga AS yang berusia di atas 18 tahun berhak untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden tersebut.

Namun, calon presiden yang memperoleh suara terbanyak dari rakyat tidak otomatis menjadi pemenang.

Walau memilih calon presiden, sebenarnya pada tahap ini, warga AS baru menentukan jumlah pemilih untuk maju lagi ke tahap akhir, yaitu Electoral College atau Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk itu, kemenangan akhir presiden sebenarnya ditentukan oleh lembaga ini.

Electoral College termasuk dalam tahapan pemilihan presiden AS. 

Sistem ini berbeda dengan republik lain di mana suara rakyat langsung menentukan kandidat presiden yang menang.

Lembaga itu terdiri dari 538 orang wakil.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Perhitungan Suara Belum Selesai, Donald Trump Malah Umumkan Menang

Dari 50 negara bagian di AS, kuota wakil dari tiap negara bagian dalam lembaga itu jumlahnya berbeda-beda.

Wakil tiap negara bagian dalam lembaga itu terdiri dari orang-orang yang duduk dalam dua kamar Kongres, yaitu: Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representative) dan Senat.

Dalam Dewan Perwakilan Rakyat, jumlah wakil negara bagian tergantung jumlah populasinya.

Sementara dalam Senat, tiap negara bagian diwakili dua senator. 

Misalnya, negara bagian New York punya 27 kursi dalam Dewan Perwakilan Rakyat, dan dua Senator.

Baca juga: Suami dan Dua Anak Terjepit Truk Semen Terbalik, Istri Menangis Histeris

Berdasarkan rumus ini, Partai Demokrat dan Republik di New York memiliki 29 pemilih yang duduk dalam Electoral College.

Oleh karena itu, untuk memenangkan sebuah pemilihan, kandidat harus memperoleh lebih dari setengah suara elektoral di setiap negara bagian.

Kandidat elektor ditentukan partai politik di setiap negara bagian yang membuat daftar calon pemilih beberapa saat setelah pemilihan umum dilakukan. 

Biasanya, partai membuat daftar calon pemilih di konvensi negara bagian mereka untuk memilih saat pemungutan suara elektoral dari komite pusat partai. 

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Unggul Sementara dengan Perolehan 209, Donald Trump Kalah Jauh

Partai politik sering memilih individu yang memiliki dedikasi terhadap partai politik terkait.

Saat pemilihan, nama para calon elector di surat suara biasanya tertera di bawah nama calon presiden, tapi bisa tidak, tergantung pada prosedur pemilihan dan format surat suara di setiap negara bagian.

Suara Rakyat Bukan Penentu

Saat warga Amerika memberikan suaranya tanggal 3 November 2020, sebenarnya mereka menentukan partai mana di negara bagian mereka yang dipilih untuk mengirimkan wakil pemilih ke Electoral College.

Seorang kandidat dapat kalah meski menang pada suara mayoritas rakyat (popular vote).

Artinya, apa pun hasil dari popular vote, kandidat yang memperoleh 270 atau lebih suara pada suata elektoral akan menang.

Kondisi ini terjadi pada tahun 2016, yaitu saat Trump memenangkan mayoritas suara elektoral meski kalah jauh dari Hillary Clinton pada popular vote.

Kandidat yang berhasil meraih 270 suara pemilih di Electoral College, berarti terpilih menjadi presiden AS.

Membuat Pemilih tak Puas

Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden itu terbentuk dari kompromi yang tercapai antara orang-orang yang merumuskan konstitusi AS, yang disahkan tahun 1788.

Ketika itu, demokrasi jarang terjadi dan tidak teruji.

Baca juga: Pilpres AS Mulai Panas, Trump Menuduh Demokrat Mencuri Pemilu Hingga Biden Minta Pendukungnya Sabar

Sebagian dari mereka khawatir, demokrasi langsung akan mengarah pada situasi kacau-balau.

AS mengalami perubahan drastis dalam beberapa ratus tahun setelah didirikan, tapi lembaga Electoral College tetap ada dan berfungsi.

Walaupun mayoritas orang AS lebih suka jika lembaga itu tidak ada lagi.

Menurut jajak pendapat Gallup tahun 2011, 60% rakyat lebih memilih pemilihan presiden secara langsung.

Di 48 negara bagian, Electoral Collage bersifat "the winner takes it all".

Baca juga: Setelah Klaim Kemenangan, Donald Trump Minta Mahkamah Agung AS Hentikan Perhitungan Suara

Misalnya di California, secara tradisional sebagian besar penduduk memilih calon dari Partai Demokrat.

Artinya, sebagian besar suara pemilih dari negara bagian itu selalu diberikan bagi kubu Demokrat.

Sementara Partai Republik yang minoritas tidak terwakili di antara pemilih.  

Akibatnya, Partai Demokrat sudah mengantongi California sejak awal, dan Republik tidak berusaha menang di sana.

Baca juga: Hasil Pilpres AS Sementara Joe Biden Unggul Membuat Israel Semakin Khawatir, Berdoa untuk Trump

Situasi sama juga terjadi di Texas, tetapi terbalik.

Di sana yang "berkuasa" adalah Partai Republik.

Sehingga akhirnya, negara bagian yang disebut "swing state" jadi medan laga bagi kedua kubu.

Di sana kedua calon punya peluang sama untuk menang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca juga: Raffi Ahmad Akhirnya Bertemu Tukang Bakso Mirip Dirinya, Ini Janji Suami Nagita Slavina Kepada Dimas

Baca juga: Empat Kepala Desa Terancam Dicopot, Dua Orang Terlibat Dugaan Skandal Hubungan Terlarang

Baca juga: Aduh! Gara-gara Game Chip Domino, Tiga Pasutri di Aceh Besar Bercerai, Gugatan dari Istri

Baca juga: Polisi Siap Amankan Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia pada 10 November 2020

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved