Kupi Beungoh

Menanti Gebrakan Nova Iriansyah, Antara Realita, Tantangan, dan Peluang

Angin baik mulai berhembus dari Kantor Gubernur dan Gedung DPRA selama hari-hari setelah Nova Iriansyah menjadi gubernur defenitif

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Mulyadi Nurdin, Direktur Intermedia Research Indonesia (IRI). 

Pola kebiasaan baru yang dijalani selama pandemi Covid-19 kemungkinan besar akan terus berlanjut setelah virus dapat dikendalikan.

Pola hidup masyarakat yang sudah terbiasa dengan jaga jarak (physical distancing), akan mudah untuk dilanjutkan.

Hal itu akan berdampak besar pada pola interaksi masyarakat, layanan publik, transaksi keuangan, jual beli, pembayaran, sistem belajar, meeting, koordinasi, yang akan didominasi oleh sistem online.

Transformasi digital tersebut menjadi era baru dalam sistem interaksi di masa depan, oleh sebab itu semua pihak harus adaptasi dengan kebiasaan baru tersebut, supaya bisa terus eksis dan tidak ketinggalan kereta.

Baca juga: Perdana di Indonesia, Pelantikan Pengurus BKPRMI Digelar Usai Shalat Subuh, Pesannya Begitu Mendalam

Tantangan

Transformasi digital akan menyebabkan shock bagi sebagian orang, namun pada masanya nanti, semua harus menerimanya, karena kalau tidak siap pasti akan tertinggal dan kalah dalam persaingan.

Untuk itu diperlukan kesiapan mental terutama di sektor layanan publik, supaya menyiapkan diri dengan gaya layanan dengan sistem digital, seperti pembuatan KTP, SIM, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Buku rekening, surat izin usaha, IMB, dan lain-lain.

Kebiasaan rapat virtual yang sudah diterapkan selama pandemi akan sangat mungkin untuk dipertahankan, sehingga negara akan menghemat banyak anggaran untuk biaya perjalanan aparatur.

Untuk memaksimalkan pelayanan digital diperlukan sarana dan pra sarana yang memadai sehingga tidak menimbulkan kendala teknis, sekaligus mengurangi komplain masyarakat saat mengakses layanan secara online.

Baca juga: Kisah Getir Hidup Mulyadi, Tidur di Lantai Tanah Bersama Empat Adik, Penyakit Pun Menderanya

Peluang

Ala kehidupan new normal dengan transformasi digital menjadi peluang yang besar bagi Pemerintah Aceh dalam memberikan pelayanan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi dalam program unggulan Pemerintah Aceh terdapat program Aceh SIAT yang memang disiapkan untuk menongsong era teknologi berbasis jaringan dan digital.

Layanan secara online akan menguntungkan Pemerintah sekaligus masyarakat, dimana masyarakat akan dimudahkan dengan layanan yang cepat, mudah, dan murah, Pemerintah juga diuntungkan dengan terwujudnya reformasi birokrasi sebagaimana yang didengungkan selama ini.

Era digital juga memberikan peluang pasar bagi produk Aceh, untuk dipasarkan secara luas tanpa batas geografis. Apalagi dengan banyaknya layanan e-commerce yang memudahkan setiap pedagang untuk menjual produknya ke seluruh dunia.

Menurut Bank Indonesia pertumbuhan volume transaksi e-commerce pada September 2020 sebanyak 150,16 juta kali transaksi, meningkat 79,38 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun 2019.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved