Luar Negeri
Selama Pemerintahan Trump, Kim Jong Un Sia-siakan Kesempatan untuk Perbaiki Hubungan dengan AS
Kim Jong Un dianggap telah menyia-nyiakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS) selama masa kepresidenan Donald Trump.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dianggap telah menyia-nyiakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS) selama masa kepresidenan Donald Trump.
Hal itu disampaikan oleh utusan utama AS untuk Korea Utara mengatakan pada hari Kamis (10/12/2020).
Ia menambahkan bahwa dirinya akan mendesak penggantinya untuk melanjutkan keterlibatan, agar hubungan Korut dan AS harmonis.
Pasalnya, kebijakan pemerintahaan baru yang di pimpin Joe Biden belum tentu akan sejalan dengan Trump untuk memperbaiki hubungan kedua negara itu.
Berkunjung ke Korea Selatan, Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun mengakui bahwa dia begitu kecewa negosiasi denuklirisasi terhenti.
Bahkan hal itu seakan tidak ada kemajuan yang lebih pesat selama dirinya memimpin upaya tersebut.
Baca juga: Demi Bikin Warganya Takut, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Pria yang Berkeliaran di Perbatasan
Baca juga: Kim Jong Un dan Pejabat Tinggi Korea Utara Dikabarkan Telah Disuntik Vaksin Covid-19 dari China
Baca juga: Kim Jong Un Peringatkan Pejabat Harus Jaga Perekonomian, Ancaman Sudah DItunjukkan
“Sayangnya, banyak kesempatan telah disia-siakan oleh rekan-rekan Korea Utara kami selama dua tahun terakhir,” ujarnya, dikutip dari Reuters.
“(Mereka) terlalu sering menghalang-halangi negosiasi alih-alih memanfaatkan peluang tersebut” katanya.
Namun, Biegun membela keputusan Trump untuk fokus pada diplomasi tingkat atas dengan pemimpin Kim Jong Un.
Trump meminta dirinya untuk mencari kesepakatan besar di mana Korea Utara akan menyerahkan senjata nuklirnya dan kedua belah pihak akan menormalisasi hubungan.

“Visi ini sangat berani, dan membuat banyak pendukung inkrementalisme tidak nyaman,” kata Biegun.
Donald Trump dan Kim Jong UN bertemu untuk pertama kalinya di Singapura pada 2018.
Di mana keduanya menandatangani deklarasi umum yang menyerukan denuklirisasi dan hubungan baru antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Setelah pembicaraan tingkat kerja, kedua pemimpin mengadakan pertemuan kedua mereka di ibu kota Vietnam, Hanoi, pada 2019 tetapi gagal mencapai kesepakatan.
Baca juga: Masa Kecil Kim Jong Un Terungkap, Nilai Ujiannya Selalu Jelek dan Takut Bertemu Gadis Muda
Baca juga: Istri Kim Jong Un Mendadak Menghilang dari Hadapan Publik, Berbagai Spekulasi pun Mencuat
Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Menangis, Pakar Sebut Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri
Pembicaraan selanjutnya gagal membuat kemajuan dan Pyongyang telah menolak seruan Biegun untuk lebih banyak keterlibatan.