Luar Negeri

Selama Pemerintahan Trump, Kim Jong Un Sia-siakan Kesempatan untuk Perbaiki Hubungan dengan AS

Kim Jong Un dianggap telah menyia-nyiakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS) selama masa kepresidenan Donald Trump.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Kevin Lim/The Straits Times via Anadolu Agency
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjabat tangan usai menandatangani kesepakatan terkait denuklirisasi, dalam pertemuan bersejarah di Singapura, Selasa (12/6/2018). 

SERAMBINEWS.COM – Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dianggap telah menyia-nyiakan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS) selama masa kepresidenan Donald Trump.

Hal itu disampaikan oleh utusan utama AS untuk Korea Utara mengatakan pada hari Kamis (10/12/2020).

Ia menambahkan bahwa dirinya akan mendesak penggantinya untuk melanjutkan keterlibatan, agar hubungan Korut dan AS harmonis.

Pasalnya, kebijakan pemerintahaan baru yang di pimpin Joe Biden belum tentu akan sejalan dengan Trump untuk memperbaiki hubungan kedua negara itu.

Berkunjung ke Korea Selatan, Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun mengakui bahwa dia begitu kecewa negosiasi denuklirisasi terhenti.

Bahkan hal itu seakan tidak ada kemajuan yang lebih pesat selama dirinya memimpin upaya tersebut.

Baca juga: Demi Bikin Warganya Takut, Kim Jong Un Tembak Mati Seorang Pria yang Berkeliaran di Perbatasan

Baca juga: Kim Jong Un dan Pejabat Tinggi Korea Utara Dikabarkan Telah Disuntik Vaksin Covid-19 dari China

Baca juga: Kim Jong Un Peringatkan Pejabat Harus Jaga Perekonomian, Ancaman Sudah DItunjukkan

“Sayangnya, banyak kesempatan telah disia-siakan oleh rekan-rekan Korea Utara kami selama dua tahun terakhir,” ujarnya, dikutip dari Reuters.

“(Mereka) terlalu sering menghalang-halangi negosiasi alih-alih memanfaatkan peluang tersebut” katanya.

Namun, Biegun membela keputusan Trump untuk fokus pada diplomasi tingkat atas dengan pemimpin Kim Jong Un.

Trump meminta dirinya untuk mencari kesepakatan besar di mana Korea Utara akan menyerahkan senjata nuklirnya dan kedua belah pihak akan menormalisasi hubungan.

Presiden AS Donald Trump (kanan) saat bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, 12 Juni 2018 lalu. (AFP / SAUL LOEB)
Presiden AS Donald Trump (kanan) saat bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, 12 Juni 2018 lalu. (AFP / SAUL LOEB) (AFP / SAUL LOEB)

“Visi ini sangat berani, dan membuat banyak pendukung inkrementalisme tidak nyaman,” kata Biegun.

Donald Trump dan Kim Jong UN bertemu untuk pertama kalinya di Singapura pada 2018.

Di mana keduanya menandatangani deklarasi umum yang menyerukan denuklirisasi dan hubungan baru antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Setelah pembicaraan tingkat kerja, kedua pemimpin mengadakan pertemuan kedua mereka di ibu kota Vietnam, Hanoi, pada 2019 tetapi gagal mencapai kesepakatan.

Baca juga: Masa Kecil Kim Jong Un Terungkap, Nilai Ujiannya Selalu Jelek dan Takut Bertemu Gadis Muda

Baca juga: Istri Kim Jong Un Mendadak Menghilang dari Hadapan Publik, Berbagai Spekulasi pun Mencuat

Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Menangis, Pakar Sebut Takut Dilengserkan Rakyatnya Sendiri

Pembicaraan selanjutnya gagal membuat kemajuan dan Pyongyang telah menolak seruan Biegun untuk lebih banyak keterlibatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved