Kesehatan

Banyak Manfaatnya, Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Teh? Ini Jenis Teh yang Gak Boleh Dikonsumsi

Ada beberapa jenis teh yang tidak boleh dikonsumsi berlebihan oleh ibu hamil pada trisemester ketiga karena dapat berbahaya pada janin. Apa saja

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Grafis Tribun Jakarta / allwomen.co.za
4 Jenis minuman terbaik yang dianjurkan dikonsumsi ibu hamil 

SERAMBINEWS.COM -  Sangat umum bagi wanita untuk minum teh selama kehamilan saat mereka mencoba meredakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan saat mengandung.

Namun, ibu hamil harus menyadari efek samping negatif yang mungkin ditimbulkan oleh beberapa teh herbal yang umumnya mereka konsumsi.

Orang telah memanfaatkan tanaman obat dalam bentuk infus herbal selama berabad-abad. Namun, banyak wanita hamil yang meminum ramuan ini seringkali tidak menyadari efek tanaman tertentu terhadap kondisi janin mereka.

Beberapa tumbuhan yang digunakan untuk teh memiliki pengaruh kecil tetapi ibu hamil harus berhati-hati dengan tumbuhan tertentu.

Bisakah Ibu Hamil Minum Teh saat Kehamilan?

Minum secangkir teh tidak terlalu berbahaya bagi wanita hamil. 

Namun, minum teh yang dibuat dari tanaman obat tertentu sering dan secara berlebihan memang menimbulkan risiko selama kehamilan.

Baca juga: 9 Buah Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Gigi, Apa Saja?

Melansir dari Steptohealth.com, menurut perkiraan sebuah penelitian, hingga 55% wanita hamil minum infus herbal, tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadari efek tanaman ini terhadap bayi mereka.

Kehamilan

Tubuh wanita mengalami perubahan sementara selama kehamilan karena munculnya struktur organik baru, seperti plasenta.

Jadi, zat apa pun, alami atau sintetis, yang dapat mengubah proses fisiologis pada tahap ini, dikontraindikasikan dengan ketat.

Penting untuk dikatakan bahwa konsumsi teh selama trimester pertama kehamilan adalah yang paling relevan di sini. Ini karena perkembangan janin paling sensitif terhadap pengaruh faktor lingkungan selama tahap ini.

Dalam hal ini, obat, zat kimia, metabolit tanaman obat, atau penyakit apa pun, dapat memengaruhi dan merusak perkembangan normal janin dari minggu kedua hingga bulan ketiga kehamilan

Teratogenesis, sitotoksisitas, genotoksisitas, dan istilah lain mengacu pada perubahan merugikan yang dialami sel embrio selama pembentukannya. Wanita hamil harus terbiasa dengan zat yang paling terkait dengan proses ini.

Baca juga: Ternyata, 4 Bahaya Konsumsi Susu Sapi Berlebihan bagi Kesehatan: Memicu Alergi hingga Jerawat

Sama seperti alkohol atau tembakau adalah bahan kimia yang mengganggu embriogenesis, tanaman obat juga dapat berdampak negatif padanya. Hal mendasar di sini adalah berhati-hati saat mengonsumsi infus herbal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved