Berita Aceh Utara
Ini Areal Sawah yang Terendam Banjir di Aceh Utara, Luasnya Capai Belasan Ribu Hektare
Banjir itu bukan hanya merendam permukiman warga, tapi juga areal sawah yang sudah ditanami padi dan lahan yang ditanami jagung hingga kedelai.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Areal sawah berisi tanaman padi yang terendam banjir di Aceh Utara mencapai 13.372 hektare yang tersebar dalam 16 kecamatan. Dari jumlah itu, 5.561 hektare di antaranya puso atau mati.
Untuk diketahui, Aceh Utara kembali dilanda banjir besar, selama dua pekan, yang terjadi mulai 4 Desember 2020.
Banjir itu bukan hanya merendam permukiman warga, tapi juga areal sawah yang sudah ditanami padi dan lahan yang ditanami jagung hingga kedelai.
Parahnya dampak banjir membuat Bupati Aceh Utara sudah menetapkan dan memperpanjang masa tanggap darurat penanganan banjir sampai 31 Desember 2020.
Ini sebabkan selain karena masih butuh pendataan terhadap kerusakan ekses banjir, juga karena masih berpotensi hujan deras di Aceh Utara.
Baca juga: Ungkapan Hati Seorang Anak untuk Ayahanda Nasir Nurdin Stringer yang Menghabiskan Masa Bakti
Baca juga: Sudah 4 Hari Janda di Aceh Utara Bersama 4 Anaknya Mengungsi ke Rumah Tetangga, Ini Penyebabnya
Baca juga: VIRAL Ngantuk sampai Hampir Tidur saat Belajar Mengaji, Tingkah Bocah Berpeci Buat Gemes Warganet
“Dari hari ketiga banjir, petugas kita sudah mulai melakukan pendataan terhadap tanaman padi, jagung, dan kedelai yang terendam banjir, berkoordinasi dengan keuchik dan penyuluh,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi, SP, MSi kepada Serambinews.com, Senin (21/12/2020).
Disebutkan dia, jumlah areal sawah yang masih dalam persemaian dan jelang panen di Aceh Utara yang terendam mencapai 13.372 hektare.
Dari Jumlah itu, yang mati atau puso mencapai 4.561 hektare dan dari jumlah tersebut, 228 hektare di antaranya adalah areal sawah dengan padi yang sudah siap panen.
Padi yang siap panen tersebut tersebut berada di Kecamatan Lhoksukon, Tanah Luas, Syamtalira Aron, Meurah Mulia, dan sejumlah kecamatan lainnya.
Selebihnya, padi yang puso atau mati setelah tanam mencapai 4.333 hektare yang berada di 16 kecamatan.
Baca juga: Mualem Lantik Pengurus DPW PA Bener Meriah, Mantan Petinggi Parnas Jabat Ketua Umum
Baca juga: Jaksa Agung Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Utara dan Aceh Timur Masing-masing Rp 100 Juta
Baca juga: Kadis Perikanan Aceh Timur Lapor Hal Ini kepada Haji Uma, Ini Respon Anggota DPD RI Asal Aceh Itu
Luas areal terparah ini terjadi Kecamatan Baktiya, Tanah Jambo Aye, Syamtalira Aron, dan sejumlah kecamatan lainnya.
“Kita sudah menyampaikan persoalan tersebut kepada Gubernur Aceh dan Kementerian Pertanian RI, beberapa hari lalu,” pungkas Erwandi.(*)