Berita Aceh Utara
Sudah 4 Hari Janda di Aceh Utara Bersama 4 Anaknya Mengungsi ke Rumah Tetangga, Ini Penyebabnya
Ekses longsor itu menyebabkan dapur berkonstruksi kayu beserta semua peralatannya rusak parah.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Darmiati (42), janda asal Desa Mane Tunong, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara bersama empat anaknya, sejak Kamis (17/12/2020) malam, harus mengungsi ke rumah tetangganya akibat dapur rumahnya rusak parah tertimpa longsor bongkahan tebing.
Beruntung saat itu, Darmi bersama empat anaknya tidak berada di sekitar rumah, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana alam tersebut.
Ekses longsor itu menyebabkan dapur berkonstruksi kayu beserta semua peralatannya rusak parah.
Rumah bantuan yang dibangun dari dana desa itu mulai ditempati Darmi bersama keempat anaknya tersebut dua tahun lalu, yang berjarak sekitar 20 meter dari bongkahan tebing. Pada bagian belakang, Darmi membangun dapur dari kayu.
“Tiba-tiba, Kamis sore itu, saya mendengar suara benda menimpa rumah, kemudian saya langsung bangun dari tempat duduk melihat ke rumah, ternyata bongkahan tebing tanah tersebut sudah longsor,” ujar Darmiati.
Baca juga: VIRAL Ngantuk sampai Hampir Tidur saat Belajar Mengaji, Tingkah Bocah Berpeci Buat Gemes Warganet
Baca juga: Mualem Lantik Pengurus DPW PA Bener Meriah, Mantan Petinggi Parnas Jabat Ketua Umum
Baca juga: Jaksa Agung Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Aceh Utara dan Aceh Timur Masing-masing Rp 100 Juta
Setelah kejadian tersebut, bagian dapur bersama seisinya termasuk bagian WC rusak parah, sehingga Darmi harus mengungsi ke rumah tetangganya.
Kendati bongkahan tebing yang longsor itu sudah dipindahkan, tapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau kepada Darmi tidak menempati dulu rumahnya sampai kondisi aman.
Sementara itu, Keuchik Mane Tunong, Faisal kepada Serambinews.com menyebutkan, Darmiati termasuk salah satu penerima bantuan PKH di desa tersebut.
Janda empat anak itu, beber Keuchik Mane Tunong, sehari-hari bekerja sebagai petani dan mengupah cuci kain di rumah tetangga.
Baca juga: Kadis Perikanan Aceh Timur Lapor Hal Ini kepada Haji Uma, Ini Respon Anggota DPD RI Asal Aceh Itu
Baca juga: I’m A Stringer, Autobiografi Nasir Nurdin, 27 Tahun Bersama Serambi Indonesia, Babang Tidak Pudar
Baca juga: Bayi Kembar Siam Yaman Kritis, Dokter Minta Bantuan PBB
“Tanah yang longsor itu juga masuk ke dalam rumahnya, karena itu ia harus mengungsi ke rumah tetangga,” ujar Keuchik Mane Tunong.(*)